MPH PGI Mengajak Umat Kristiani Berperan Aktif dalam Pemilu 2024
Sumber: Google

News / 29 January 2024

Kalangan Sendiri

MPH PGI Mengajak Umat Kristiani Berperan Aktif dalam Pemilu 2024

Aprita L Ekanaru Official Writer
1546

 

  1. Kepada gereja-gereja, kami mengingatkan bahwa gereja ditempatkan Allah di dalam kota/polis, bukan untuk berdiam diri, atau sebaliknya berkompromi pada kebobrokan. Gereja ditempatkan untuk mendoakan dan mengupayakan kesejahteraan bangsa ini (Bnd Yer 29:7), Dalam pelaksanaan Pemilu, kami mengajak gereja-gereja secara institusional untuk tidak memihak kepada calon pemimpin, caleg, atau partai politik tertentu. Ingatlah bahwa pilihan warga gereja sangat majemuk terhadap kandidat pemimpin dan caleg, maupun partai politik. Sekalipun demikian, gereja memiliki kekuatan untuk meningkatkan kesadaran umat tentang pentingnya karakter, integritas, dan komitmen kandidat terhadap pelayanan kepentingan publik.
  2. Kepada warga gereja yang menggunakan hak pilihnya, kami menghimbau agar;
  • Sebelum memberikan suara, luangkan waktu untuk mempelajari calon-calon yang berkontestasi dalam pemilihan, serta ideologi partai-partai politik pendukung mereka. Jangan berpihak pada calon dan partai politik yang mengejar kekuasaan sebagai tujuan, tetapi dukunglah mereka yang menggunakan kekuasaan sebagai alat untuk melayani pencapaian kesejahteraan bersama. Fokuslah memilih mereka yang berintegritas, setia kepada konstitusi, Pancasila dan UUD 45, serta punya komitmen kuat untuk tetap tegaknya NKRI.
  • Hindarilah keterjebakan pada visi dan misi serta janji-janji kampanye para calon yang nampak manis dan menjanjikan. Jangan tergoda pada pencitraan media, karena kampanye media cenderung memoles sisi baik dari calon yang berkontestasi. Sebaliknya, pelajarilah rekam jejak, sikap, dan kebijakan mereka terkait isu-isu penting kebangsaan, kemasyarakatan, dan lingkungan, yang menentukan kemajuan bangsa dalam lima tahun ke depan.
  • Tolaklah politik uang dan politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Politik uang dan politisasi identitas biasanya dilakukan oleh para calon yang tidak yakin akan kapasitas dirinya. Jika terpilih, akan mudah bagi mereka untuk menjadi orang-orang oportunis dengan mental korup dan tamak.
  • Jauhilah hoaks, ujaran dan pelintiran kebencian, provokasi, intimidasi, dan polarisasi atas dasar pilihan politik yang berbeda. Hindari konflik dan perpecahan di tengah masyarakat maupun persekutuan gereja. Warga gereja terpanggil untuk menghadirkan Shalom, Damai Sejahtera Allah bagi bangsa ini, bukan perpecahan.
  • Berpartisipasilah sebagai relawan untuk mengawasi dan menjamin berlangsungnya Pemilu secara jujur dan adil. Saudara-saudara bisa melakukannya melalui kerjasama dengan berbagai lembaga independen pengawas Pemilu, atau melakukannya secara mandiri melalui berbagai situs pengawasan Pemilu. Salah satu di antaranya adalah melalui website https://jagapemilu.com.
  • Ingatlah bahwa partisipasi saudara-saudara dalam Pemilu tidaklah semata-mata merupakan panggilan kebangsaan, tetapi juga panggilan iman dan pengutusan untuk menjadi garam dan terang dunia (Mat 5:13-16). Hal ini secara eksplisit menempatkan saudara-saudara dalam proses menggarami dan menerangi yang tak berkeputusan.

Dalam semua pesan ini, PGI menegaskan bahwa gereja di Indonesia dipanggil untuk menjadi berkat bagi bangsa ini melalui partisipasi yang positif, kritis, kreatif, dan realistis dalam Pemilu 2024. Semoga sikap dan pesan ini membawa berkat dan kebaikan bagi Indonesia. Amin.

Sumber : Website PGI
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami