Heboh Perselingkuhan Pilot dan Pramugari, Apa Benar Beberapa Profesi Rawan Selingkuh?

Warganet dibuat heboh karena kasus perselingkuhan pilot dan pramugari sebuah maskapai. Pasalnya perselingkuhan keduanya terbongkar oleh istrinya, dan sang istri curhat di sosial media. Pasalnya, ia sebagai istri mengaku sudah tidak tahan karena diselingkuhi sebanyak enam kali. Karena kasus ini, baik pilot dan pramugari dipanggil oleh perusahaan maskapai dimana mereka bekerja.  

Kejadian selingkuh antaran pilot dan pramugari ini membuat banyak netizen bertanya, apa benar ada beberapa profesi yang rawan selingkuh?  

Menurut pengacara perceraian dan keluarga dari Simon Law Groups melalui akun Instagram mereka @simondslawgroup memang ada beberapa profesi yang memang ada beberapa profesi yang “rawan” selingkuh.  

• Pilot dan pramugari/pramugara 
• Tentara
• Bartender 
• Polisi 
• Pemadam kebakaran 

Sedangkan yang paling jarang ia temukan berselingkuh adalah profesi : 

• Akuntan 
• Marketing 
• Penjaga kebun binatang 
• Ilmuwan 
• Guru 

Mungkin hal ini menjadi kesimpulan mereka berdasarkan kasus pernikahan yang bercerai yang telah mereka tangani. Namun kembali lagi, kita harus berhati-hati dengan pendapat-pendapat yang beredar, sehingga kita tidak langsung menghakimi mereka yang memiliki profesi tertentu. Karena perselingkuhan dapat terjadi dimana saja, ada faktor-faktor pemicu dan bagaimana karakter orang tersebut. 

BACA JUGA:

Mengapa Orang Kristen Dianggap Gila Karena Mau Ampuni Suami Selingkuh?

Proses Perjalanan Lady Nayoan Temukan Solusi dari Tuhan Atas Pernikahannya

Orang berselingkuh dan tidak setia karena berbagai alasan. Salah satu alasan adalah bahwa orang merasa tidak bahagia, dan berselingkuh adalah sebuah keputusan untuk melarikan diri dari ketidakbahagiaan itu dengan memuaskan kebutuhan yang tidak terpenuhi dari pasangannya.

8 Alasan Orang Selingkuh: 

1. Mendapatkan perhatian yang diinginkan dari seseorang. 

2. Mereka meragukan hubungan dengan pasangannya, dan memutuskan selingkuh untuk menguji  apakah mereka masih memiliki perasaan untuk pasangan mereka atau untuk mempercepat perpisahan dengan melakukan sesuatu yang gegabah. 

3. Mendapatkan kesempatan. 

4. Mereka dekat dengan dengan seseorang dan merasa jatuh cinta padanya. 

5. Sebagai bentuk balas dendam terhadap pasangan mereka. 

6. Kebosanan dengan kehidupan seks pernikahan mereka, dan mencari kebahagian pada orang lain. 

7. Mengejar apa yang dulu hilang, dengan menghidupkan kembali hubungan dengan mantan. 

8. Sebagai sarana eksplorasi diri dan penemuan. 

Alasan-alasan ini bervariasi dari perselingkuhan yang impulsif, oportunis, dan santai, hingga perselingkuhan yang terencana dengan baik yang terjadi untuk memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis  yang mereka rasa tidak terpenuhi dalam hubungan dengan pasangan. 

Namun bagaimana sebagai orang Kristen menyikapi ketika perselingkuhan terjadi dalam pernikahan? Apakah harus bercerai?  

Tentu sebagai orang Kristen, kita memegang kebenaran firman Tuhan dalam Markus 10:9, “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Untuk itu bagi Anda yang mengalami kasus perselingkuhan, penting untuk memikirkan masak-masak langkah yang harus dilakukan.   

BACA JUGA:

Fakta Alkitab : Hukuman Mati bagi Perselingkuhan

Selingkuh: Penyakit, Kebiasaan Buruk, atau Dosa?

Dalam menghadapi perselingkuhan, terdapat langkah-langkah penting yang dapat diambil oleh kedua pasangan suami-istri untuk memulihkan pernikahan yang retak. Meskipun setiap hubungan memiliki dinamika berbeda, langkah-langkah ini memainkan peran kunci dalam membantu pemulihan.

5 Langkah Untuk Mengalami Pemulihan Pernikahan Karena Perselingkuhan

1. Mengakhiri Perselingkuhan: 

Perselingkuhan harus diakhiri dengan tegas. Ini mencakup menghentikan semua interaksi dan komunikasi dengan selingkuhan. Komitmen untuk tidak melihat atau berbicara dengan selingkuhan harus ditegaskan, termasuk pemblokiran potensi komunikasi (mengubah alamat email dan nomor telepon). Jika perlu, pertimbangkan untuk mengganti pekerjaan atau pindah lokasi. 

2. Konseling Pernikahan: 

Langkah ini adalah keadaan darurat pernikahan. Temui seorang konselor pernikahan Kristen yang dapat membimbing pemulihan. Cari bantuan dari Pendeta atau Konselor Pernikahan berpengalaman dalam menangani perselingkuhan. Hindari pandangan bahwa perselingkuhan mengakhiri pernikahan. 

3. Tentukan Tujuan Bersama: 

Bersama-sama tentukan tujuan untuk memperbaiki pernikahan. Keputusan untuk melangkah maju dan bekerja menuju penyembuhan harus didasarkan pada kesepakatan bersama. Memahami bahwa memulihkan pernikahan memerlukan waktu, energi, dan komitmen. 

4. Terima Tanggung Jawab: 

Jika salah satu pasangan berselingkuh, penting untuk menerima tanggung jawab atas perbuatannya. Bersiaplah untuk bersabar, menjawab pertanyaan, dan memberikan pengakuan penuh. Meskipun sulit, ini adalah bagian vital dari penyembuhan hubungan dan memulihkan kepercayaan. 

5. Bicarakan dengan Terbuka: 

Pasangan harus dapat berbicara terbuka tentang situasi ini. Bantuan konselor pernikahan mungkin diperlukan untuk membantu berbicara secara konstruktif. Pasangan yang terkhianati mungkin perlu mengungkapkan perasaan mereka berkali-kali. Proses ini membantu menyatukan perasaan, meredakan rasa sakit, dan membantu menuju penerimaan, pengampunan, dan pemulihan. 

Melalui langkah-langkah ini, pasangan yang mengalami perselingkuhan dapat membangun kembali fondasi pernikahan mereka. Komitmen untuk memperbaiki hubungan, dukungan dari konselor pernikahan, dan komunikasi terbuka akan membantu menciptakan jalan menuju pemulihan yang sehat. Meskipun sulit, pernikahan dapat pulih dan bahkan tumbuh lebih kuat jika langkah-langkah ini diikuti dengan tekun dan penuh kasih. 

Jika pernikahan Anda saat ini sedang diguncang oleh perselingkuhan dan Anda butuh seseorang untuk menguatkan dan berdoa bagi Anda, mari hubungi kami di Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DISINI. Kami selalu ada kapanpun Anda butuhkan.  

Sumber : Berbagai Sumber | Puji Astuti

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles