Kado Terbaik dari Tuhan
Kalangan Sendiri

Kado Terbaik dari Tuhan

Lori Official Writer
      1961

Ayat Renungan:

Roma 6: 23, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

 

Bulan ini adalah waktu dimana kita menanti-nantikan kado Natal terbaik dari orang-orang terdekat kita. Di dalam hati kita berharap bisa mendapatkan sebuah barang yang berkesan dan bahkan yang paling kita butuhkan. Namun sekalipun kita tidak akan mendapatkannya, kita seharusnya tak perlu kecewa. Karena itu bukanlah esensi dari perayaan Natal. 

Kelahiran Tuhan Yesus adalah satu-satunya kado terindah dan terbaik yang sudah diberikan untuk kita. Kado ini jauh lebih berharga dari benda atau sesuatu yang kita perlukan. Melalui kelahiran-Nya, kita diberikan harapan akan keselamatan hidup kekal dan itu bersifat kekal.

“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6: 23)

Setiap musim Natal, kita melihat gambaran Tuhan Yesus yang lahir di palungan. Dalam pandangan kita, kelahiran-Nya normal-normal saja. Tapi sebenarnya Tuhan Yesus sendiri lahir untuk satu tujuan yaitu mati bagi kita. Jadi hadiah terbaik yang sudah kita dapatkan adalah melalui kelahiran Yesus sendiri. Ia adalah anugerah terbesar yang diberikan Allah sendiri bagi kita. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3: 16)

Di momen-momen perayaan Natal ini, mari mengambil waktu untuk mengucap syukur atas anugerah kelahiran-Nya dan alami sukacita atas hati kita.

  

Action: Ambil lima menit untuk mengingat kembali perjalanan kelahiran Tuhan Yesus ke dunia. Buka kembali hatimu untuk menerima Dia sebagai Tuhan dan juruslamat pribadimu dan mengucap syukurlah atas kehadiran-Nya dalam hidupmu.

Ayat Hafalan: Efesus 5: 20, “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.”

Ikuti Kami