Komunikasi Dengan Allah yang Hidup
Kalangan Sendiri

Komunikasi Dengan Allah yang Hidup

Lori Official Writer
      1957

Ayat Renungan: 

Yesaya 50: 4b-5, “Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.”

Mazmur 119: 105, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

 

Orang suka bertanya, “Apa sih sebenarnya manfaat dari doa?” Doa adalah komunikasi dari Allah secara dua arah. Kita sering kali datang kepada Tuhan hanya menyampaikan curahan hati saja. Seperti, Tuhan aku sedang sedih, Tuhan aku menghadapi orang-orang sulit dalam hidupku dan sebagainya. Tanpa kita sadari semua isi doa kita adalah dalam bentuk laporan. 

Tapi kita perlu tahu bahwa Tuhan sendiri juga ingin berkomunikasi dengan kita. Jadi doa yang sejati itu sebenarnya adalah ketika kita dan Tuhan berkomunikasi secara dua arah. Dari seluruh isi Alkitab, kita menemukan banyak sekali ayat yang menyampaikan tentang “Tuhan berfirman…” Itu artinya ada banyak hal yang juga ingin Tuhan sampaikan kepada kita. 

Jadi supaya kita bisa berdoa lebih efektif, kita tidak hanya menyampaikan apa yang menjadi isi hati kita. Kita juga tidak hanya melapor saja, tapi kita perlu membangun kedekatan bersama Tuhan dengan cara kita menyisihkan waktu khusus untuk menantikan Tuhan berbicara, mendengar dan taat melakukan perintah-Nya. Demikian disampaikan dalam Yesaya 50: 4b-5, “Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.”

Kenapa kita perlu mendengar Tuhan bicara? Karena dalam pembicaraan Tuhan dengan kita, disana ada tuntunan, rahasia yang ingin disampaikan, kekuatan yang ingin Dia curahkan serta rencana-rencana-Nya yang akan Dia beritahukan kepada kita. Jadi penting sekali untuk kita mengaktifkan pendengaran kita, sehingga kita bisa mendengar Tuhan berbicara. 

Kita bisa belajar keintiman dengan Tuhan melalui seorang Daud. Di Mazmur 119: 105, Daud bahkan berkata “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Di Perjanjian Baru, Yohanes sendiri mengambil waktu pergi ke Pulau Patmos untuk mengkhususkan waktunya untuk banyak dengar-dengaran dengan Tuhan. Ada banyak pewahyuan dan penglihatan yang dia dapatkan kala itu.  

Tanpa dekat dan mau mendengar Tuhan, kita tidak akan bisa tahu tentang rahasia Tuhan di depan atas hidup kita maupun dunia ini. Jadi penting untuk kita duduk tenang dan membiarkan Tuhan berbicara.

Hari ini mari ambil waktu untuk berbicara dua arah dengan Tuhan. Di samping kita menyampaikan segala hal yang kita sedang hadapi, kita juga bisa meminta tuntunan dari Dia atas banyak keadaan di sekitar kita. 

 

Action: Perkatakan ayat Yesaya 50: 4b-5 di atas untuk dirimu sendiri, kemudian minta Tuhan untuk memberimu telinga seorang murid untuk mau mendengar suara-Nya dan hati yang dipenuhi pengertian untuk memahami firman-Nya atas hidupmu atau banyak hal di sekitarmu. 

Ayat Hafalan: Mazmur 1: 1-2, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.”

Hak cipta @Maria Kaesmetan

Ikuti Kami