Ayat Renungan:
Amsal 19: 11, “Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.”
Amsal 14: 29, “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.”
Kita hidup di tengah dunia yang penuh dengan emosi. Saling sikut di jalanan, pasangan yang semena-mena di rumah, perilaku orang-orang di sosial media adalah kondisi yang sering kali mengundang emosi kita meledak setiap hari. Tanpa sadar saat kita terpancing marah, kita bisa saja lepas kendali dan berujung pada petaka.
Pagi ini kita diingatkan melalui kitab Amsal bahwa “Akal budi melahirkan kesabaran sementara amarah melahirkan kebodohan.” Kalau kita baca di Amsal 19: 11, dikatakan "Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran." Ini merupakan salah satu nasihat bijak seorang raja Salomo. Dia tidak memberikan nasihat larangan untuk mengingatkan kita seperti “Jangan marah!”. Tapi ayat ini justru memberikan pandangan yang lebih mendalam supaya kita sadar dan berpikir dua kali untuk emosi.
Marah memang adalah emosi naluriah manusia. Tuhan Yesus sendiri marah. Tapi kemarahan yang tidak terkendali hanya akan membuat kita melakukan tindakan-tindakan yang bodoh. Karena itu kita perlu punya pengendalian diri yaitu salah satu buah roh yang disampaikan dalam Galatia 5: 23. Orang yang lambat marah mampu mengendalikan dirinya. Hal inilah yang membuat orang-orang yang punya pengendalian diri lebih menonjol di tengah lingkungan dimana dia berada.
Sementara orang yang mudah terpancing emosi, justru hannya akan menyebabkan banyak sekali kerusakan. Emosi seringkali menyebabkan kerugian besar daripada memberikan manfaat. Karena itu kita perlu melatih diri kita untuk mengendalikan kemarahan. Sehingga karakter kita terus dibentuk jadi lebih baik. Kita akan jauh lebih punya pengertian dan kebijaksanaan, dan menghindari perilaku bodoh yang merugikan.
Dengan memiliki pengendalian diri, Roh Allah akan bekerja di dalam kita dan hidup kita akan menghasilkan buah. Dan kita akan menjadi saksi Kristus bagi dunia.
Action: Identifikasi hal apa yang paling mudah membuatmu tersulut emosi? Apakah hal itu membuatmu sering kehilangan kendali? Ceritakan masalah ini kepada orang yang paling kamu percayai dan minta dukungan doa supaya kamu dimampukan untuk mengatasinya.
Ayat Hafalan: 1 Petrus 4: 8, “Kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.”