Anak Ngomong Kasar, Gimana Cara Orangtua Kristen Meresponnya?
Sumber: Freepik @jcomp

Relationship / 1 September 2023

Kalangan Sendiri

Anak Ngomong Kasar, Gimana Cara Orangtua Kristen Meresponnya?

Claudia Jessica Official Writer
2042

Anda pasti terkejut ketika mendengar anak Anda berbicara kasar kan? Anda juga mungkin merasa kecewa, tapi jangan sampai Anda merasa gagal mendidik anak Anda ya! Perjalanan dalam mendidik anak tidak memiliki garis finish. Mendidik dan membimbing anak adalah pekerjaan yang tidak akan pernah berakhir.

Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana cara merespon anak yang berbicara kasar?

Sebelum mengambil tindakan, apalagi memarahi anak, kita perlu mencari tahu darimana anak mengetahui kata-kata tersebut. Apakah anak mendengarnya dari teman sebaya, acara televisi, atau mungkin dari lingkungan sekolah? Ini akan membantu Anda memahami lebih baik mengapa anak Anda menggunakan kata-kata tersebut.

Langkah kedua, tanyakan kepada anak apa yang sebenarnya mereka maksudkan dengan kata-kata tersebut. Terkadang, anak mungkin tidak sepenuhnya memahami arti kata-kata tersebut atau menggunakan kata-kata tersebut tanpa memahami konsekuensi emosional yang terkait. Dengan bertanya, Anda dapat membuka pembicaraan dan dapat mengungkapkan perasaan atau pikiran yang mendasarinya.

Sebagai orang kristen, Tuhan mengajarkan kita untuk mengasihi anak-anak sekalipun mereka melakukan kesalahan. Alkitab adalah Firman Tuhan yang hidup yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. kejadian 3 memberi teladan kepada orang tua Kristen tentang bagaimana mendisiplinkan anak secara Alkitabiah. Mari kita lihat bagaimana Allah menangani dosa pertama manusia:

#1 Temui anak Anda

Hal pertama yang Allah lakukan ketika mendapati anak-Nya melakukan dosa adalah mencari mereka. Anak Anda mungkin saja akan bersembunyi, sama seperti yang dilakukan oleh Adam dan Hawa. Mereka membutuhkan “ruang” untuk merenungkan kesalahan yang mereka perbuat. Namun, Anda harus menghampirinya dengan tenang dan beritahu mereka bahwa Anda tahu mereka telah melakukan kesalahan dan telah menyadarinya. Katakan bahwa Anda menunggu mereka untuk mendiskusikannya.

 

BACA JUGA: Atasi Masalah Perilaku Anak Anda dengan Memperkatakan Ayat Alkitab Ini

 

#2 Ajukan pertanyaan yang bagus

Sebelum mengetahui konsekuensi dari tindakan mereka, Allah mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Meskipun tanpa bertanya, Allah sudah tahu apa yang terjadi, tetapi Ia ingin mendengarkan anak-anakNya.

Allah bertanya kepada Adam bagaimana ia mengetahui dirinya telanjang dan apakah dia tidak taat dengan ucapan Allah? Adam mengabaikan tanggung jawabnya dan menyalahkan Hawa, sedangkan Hawa menyalahkan ular yang menghasutnya. Terdengar seperti orang tua dan anak-anak yang sedang saling menyalahkan ya?

Terkadang kemarahan dapat membutakan kita. Alih-alih meluapkan emosi dengan meledak-ledak, cobalah kumpulkan informasi sebanyak mungkin. Misalnya, alih-alih mengajukan pertanyaan secara frontal seperti, “Mengapa kamu berbicara dengan kasar seperti itu?” yang akan menekan anak dan mendorongnya untuk menjawab dengan kebohongan, bagaimana jika bertanya, “Darimana kamu tahu kata-kata itu? Apa yang kamu ketahui tentang kata-kata itu?” dan semacamnya.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA →

#3 Beritahu konsekuensinya

Dalam ayat 14-19, Allah memaparkan konsekuensi dari yang dilakukan secara jelas dan spesifik. Kita juga perlu melakukannya kepada anak-anak kita. Alih-alih berkata, “Kamu dihukum karena sudah berbicara kasar!” yang tidak jelas tentang kesalahan dan konsekuensi atas perbuatannya, beritahu dimana letak kesalahannya dan konsekuensinya. Kita tahu bahwa kita harus menjaga perkataan dan betapa besarnya dampak perkataan yang buruk.

#4 Disiplin dengan kasih

Marah namun tetap mengasihi, seperti dua hal yang bertolak belakang ya? Namun, nilah yang Tuhan ajarkan. Marah dengan kasih dapat Anda pelajari melalui artikel: Marahlah Tetapi Jangan Berbuat Dosa

#5 Bersedia untuk membuat keputusan sulit

Di ayat 22-24, kita melihat contoh “kemurahan hati” Allah. Dia mengusir Adam dan Hawa dari taman dan menempatkan malaikat dengan pedang menyala di pintu masuk. Ini bukanlah hukuman, melainkan belas kasih Allah kepada Adam dan Hawa. Allah tahu bahwa jika mereka memakan buah dari Pohon Kehidupan lagi, mereka akan terjatuh dan jiwa mereka hilang selamanya. Allah terlalu mengasihi mereka sehingga menyuruh mereka pergi.

 

BACA JUGA: Belajar 7 Kesalahan Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Dari Film Mask Girl

 

Penerapannya bagi kita sebagai orang tua adalah kita perlu melihat ke depan dalam mendisiplinkan anak kita. Apakah mereka berada di jalan yang salah? Apakah mereka berada dalam pola perilaku buruk yang berulang-ulang? Apakah mereka lebih sering melakukan kesalahan?

Jika demikian, kita perlu melakukan sesuatu yang berbeda. Kehidupan Adam dan Hawa di luar taman menjadi jauh lebih sulit, namun itu demi kebaikan mereka. Apakah ada sesuatu yang perlu Anda lakukan sebagai orang tua namun Anda ragu untuk melakukannya? Bicarakanlah hal ini kepada Tuhan dan mintalah Dia memberi Anda kekuatan untuk melakukan seperti yang Dia lakukan.

Merupakan tanggung jawab orang tua untuk membimbing anak-anak mereka, termasuk dalam bertutur kata.

Tentu saja, kita tidak akan pernah mencapai kesempurnaan seperti yang dimiliki Tuhan bagi kita. Namun, jika kita mengandalkan-Nya, mencari kekuatan dalam-Nya, dan melihat-Nya sebagai teladan, maka Dia akan membimbing langkah-langkah kita.

Bagikan artikel ini dan jadilah berkat untuk mereka yang membacanya.

Sumber : cornerstonesforparents.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami