Seringkali kita mendengar orang berkata jauh di mata dekat di hati. Istilah ini seringkali menggambar orang yang secara fisik berjauhan tetapi ada ikatan kasih sehingga mereka selalu merasa dekat. Paulus, menasehati dan menghibur jemaat di Tesalonika bahwa meskipun jarak memang memisahkan tetapi selalu ada kerinduan diiringi didalam doa untuk bertemu 1 Tesalonika 2:17-20. Istilah ini juga bisa dimaknai sebagai penghiburan bagi mereka-mereka yang memang tinggal berjauhan tetapi mereka memilih menjalin hubungan asmara. Pertanyaannya adalah bagaimana dengan uangkapan “dekat tetapi jauh”. Menggambarkan hubungan secara fisik dekat tetapi didalam hati tidak dekat. Artinya bisa saja tinggal serumah tetapi selalu muncul pertengkaran dan pertikain, bisa saja tinggal berdampingan tetapi selalu bermusuhan.
Keadaan ini bisa terjadi dalam hubungan antara orangtua dan anak remajanya. Sekalipun kita cukup dekat secara fisik dengan remaja kita karena masih serumah dengan kita, tapi seringkali terjadi salah mengerti dan akhirnya kita harus berteriak seolah-olah remaja kita itu memang jauh. Kita akan belajar apa itu remaja dan bagaimana menghadapi remaja?
Banyak orang tua yang mengeluhkan, kenapa anak remajanya bisa berbicara berjam-jam dengan teman-teman, tapi kalau dengan orang tua selalu bicara sepatah dua kata dan seringkali terjadi salah pengertian. Untuk itu perlu ada sesuatu yang menjembatani kesenjangan komunikasi Remaja dan Orangtua.
Secara singkat siapakah remaja ?
Bagaimana Komunikasi dengan Remaja :
Oleh sebab itu, orang tua harus betindak bijaksana dan memberikan banyak waktu untuk anak remajannya. Selain itu, orang tua tidak boleh segan-segan mempelajari tren-tren dikalangan anak remaja yang sedang berkembang dan terjadi didalam lingkungan remaja. Misalkan, sekarang lagi tren-trennya istilah selfie, hal ini akan mempermudah orangtua berkomunikasi dengan remaja. Selain itu orang tua juga bisa mengerti perkembangan dunia remaja. Tanggal 11 Juli 2014 yang lalu menurut berita detik.com seorang ayah kaget karena remaja putrinya mengirim selfie (foto bugil) keayahnya sendiri. Tentu hal ini membuat ayahnya kaget dan tidak percaya apa yang telah terjadi dengan putrinya. Bagaimanapun orang tua pernah menjadi remaja, sementara anak-anak remaja belum pernah menjadi orangtua. Jadi orangtualah harus memberi banyak waktu dan perhatian dan mengikuti perkembangan seputar dunia remaja sehingga tidak menimbulkan istilah “Dekat tetapi Jauh”
Alkitab memberikan nasehat kepada setiap orang tua, "Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik. orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat." (Amsal 24:3-5)
Pertanyaannya apakah anda dekat dengan remaja anda?
Sumber : sabda org, berbagai sumber, zf