Selama perjalanan merebut Tanah Perjanjian, Yosua tetap fokus mengerjakan misinya sesuai dengan perintah Tuhan dan sebagai pejuang dia mengatur strategi perang untuk mengalahkan setiap wilayah yang harus mereka lewati.
“Inilah raja negeri yang dikalahkan oleh Yosua dan oleh orang Israel di sebelah barat sungai Yordan, dari Baal-Gad di lembah gunung Libanon sampai Pegunungan Gundul, yang mendaki ke arah Seir--negeri ini diberikan Yosua kepada suku-suku Israel menjadi miliknya..” (Yosua 12: 7)
Ketaatan Yosua kepada Tuhan membawanya memperoleh janji Tuhan yaitu menyerahkan negeri tersebut sebagai milik pusaka orang Israel.
2. Tetap Mengandalkan Tuhan
Yosua adalah pribadi yang terus membangun hubungan dengan Tuhan. Dia selalu merenungkan firman Tuhan dan setia menaatinya. Hal inilah yang membuat langkahnya selalu berhasil dan tidak pernah gagal.
Sekalipun tantangan di depannya begitu besar dan menakutkan, namun karena imannya kepada Tuhan dia sedikitpun tidak gentar.
“Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1: 7)
Baca Juga: Keteladanan Yosua
3. Menyunatkan diri dari dosa
Saat membaca perikop Yosua 5, di sana Tuhan melakukan suatu mujizat besar yaitu sungai Yordan menjadi kering. Sehingga orang Israel bisa menyeberanginya. Menariknya, hal ini persis seperti kisah terbelahnya Laut Merah saat kepemimpin Musa.
Peristiwa ini terulang kembali di saat Yosua membawa bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan. Tentu saja ada makna mendalam yang hendak disampaikan oleh Tuhan yaitu bahwa Yesus sendiri dibaptis di Sungai Yordan dan sungai ini berbicara tentang kematian terhadap dosa.
Saat bangsa Israel menyeberangi sungai ini, itu artinya mereka dibaptis menjad ciptaan yang baru yaitu saat mereka melepaskan kedagingannya yang lama. Hal ini juga dibarengi dengan penyunatan yang diperintahkan Tuhan kepada Yosua di ayat 2-3. “Pada waktu itu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Buatlah pisau dari batu dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya." Lalu Yosua membuat pisau dari batu dan disunatnyalah orang Israel itu di Bukit Kulit Khatan. Inilah sebabnya Yosua menyunat mereka: semua orang yang keluar dari Mesir, yakni yang laki-laki, semua prajurit, telah mati di padang gurun di tengah jalan, setelah mereka keluar dari Mesir.”
Sunat sendiri menggambarkan tentang kehidupan yang baru. Inilah yang menjadi salah satu ciri dari generasi Yosua.
Apakah Anda adalah bagian dari generasi Yosua? Apakah Anda ingin mengalami kemenangan demi kemenangan yang melampaui kemenangan yang dialami oleh orang-orang percaya sebelum Anda? Yosua menjadi teladan yang perlu kita ikuti untuk mengalami hal tersebut.
Sumber : Jawaban.com