Setelah
melakukan proses belajar online cukup
lama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan proses
kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk jenjang menengah atas (SMA/SMK) akan
dimulai pada Juli mendatang.
Menyambut
hal ini, tentu saja Kemenkes juga membuat protokol kesehatan yang perlu
dilakukan juga oleh peserta didik ataupun tenaga pengajar selama pandemi covid-19
masih berlangsung.
Nah,
apa sih protokol kesehatan yang perlu diperhatikan?
1. Pembatasan kapasitas
kelas
Karena
harus melakukan physical distancing,
maka kapasitas kelas juga harus dibatasi dengan jarak minimum 1,5 meter. Tak
lupa juga untuk para pelajar dan guru untuk menggunakan masker. Kegiatan ini
berlaku selama masa transisi dua bulan pertama.
2. Tidak diperbolehkan
membuka kantin
Untuk
mencegah kumpulan massa, sekolah juga dilarang untuk membuka kantin, melakukan
kegiatan ekstrakulikuler serta aktivitas lain selain Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM).
Pembukaan
sekolah diberbagai tingkatan pun memiliki waktu yang berbeda. Untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) bisa berjalan
pada bulan pertama wilayah tersebut menjadi zona hijau oleh pemerintah.
Kemudian,
Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan SLB bisa membuka lagi
kegiatan saat wilayah tersebut sudah menjadi zona hijau selama tiga bulan.
Selanjutnya, PAUD formal diperbolehkan buka saat memasuki bulan kelima sebagai
wilayah zona hijau.
3. Penyediaan sanitasi
dan pemeliharaan lingkungan
Yang
paling tidak kalah penting dalam protokol kesehatan sekolah yakni penyediaan
sanitasi. Saat memulai kegiatan belajar di sekolah, maka sekolah harus memperhatikan
kebersihan toilet, menyediakan sarana cuci tangan serta disinfektan.
Membersihkan
ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali sehari) dengan
desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard dan
fasilitas lain yang sering disentuh oleh tangan.
4. Pembatasan ‘berbagi’
alat sekolah
Anak-anak
kerap kali meminjam atau berbagi alat tulis dengan temannya ketika berada di
sekolah. Perlu diingat bahwa alat-alat sekolah seperti buku, pensil ataupun
pulpen dapat menjadi media penularans virus corona.
Baca juga:
Anak Masuk Tahun Ajaran Baru, Begini Dilema Ortu Soal Biaya Sekolah Sampai Cara Belajar
Sekolah Minggu Di Rumah Aja Bersama Superbook Online Service Seru Banget Loh!
5. Hindari transportasi
umum
Penggunaan
layanan publik, termasuk transportasi umum bisa menyebabkan penyebaran virus
corona Covid-19 lebih cepat karena ada begitu banyak orang yang berkumpul
didalamnya tanpa kita tahu dengan siapa mereka bertemu, dari mana mereka
datang, atau bahkan apakah mereka sehat atau tidak.
Karena
itu, anak-anak disarankan tidak naik transportasi umum ketika pergi ke sekolah.
Sebelum
memasuki area sekolah, para pelajar, guru serta siapapun yang hendak memasuki
area sekolah juga harus melakukan pengecekan suhu dengan thermogun dan juga mencuci tangan terlebih dahulu.
Sekolah
juga harus melarang pelajar, ataupun guru yang sedangsakit untuk memasuki area
sekolah. Selain itu, bagi orang tua atau guru yang memiliki resiko komorbid
tidak dianjurkan untuk memasuki area sekolah.