Pasangan penyanyi rohani Kristen Jeremy dan Andrienne Camp,
yang dikenal dengan dengan lagu I Still Believe ini mengungkapkan kisah perjalanan pernikahan mereka yang sudah berusia 20 tahun.
Jeremy bertemu dengan Andrienne setelah kehilangan istri pertamanya Melissa karena sakit kanker di usia 23 tahun.
Setelah mengarungi bahtera pernikahan selama 17 tahun, pasangan ini pun membagikan perjalanan cinta kepada publik.
Jeremy mengungkapkan jika mereka melakukannya untuk membagikan tentang apa yang Tuhan ajarkan kepada keduanya selama menjalani pernikahan.
Andrienne sendiri mengaku jika keduanya memang sepertinya
sudah ditakdirkan bersama oleh Tuhan. Dan perjalanan cinta itu dimulai tidak
dengan mudah. Dia mengaku bahwa mereka sama sekali tidak saling tertarik pada awalnya.
"Itu bukan cinta pada pandangan pertama saat Jeremy dan saya
bertemu saat tur di tahun 2002. Tapi ketika saya melihat bagaimana Tuhan
menyatukan kita, saya tidak dapat membayangkan menikah dengan siapapun selain
Jeremy. Kami berdoa memiliki kepribadian yang kuat dan sudah saling menundukkan
kepada dan menjalani percakapan dan konflik yang sulit. Tapi pada akhirnya,
saya melihat bagaimana kekuatan dan kelemahan kami menyeimbangkannya. Hanya Tuhan yang bisa tahu," kata Andrienne.
Dia mengaku bahwa Jeremy adalah hadiah yang diberikan Tuhan
untuk dirinya. Dan Tuhan yang paling tahu apa yang dia butuhkan. Karena itulah
penting untuk mencari Tuhan dan membiarkan Dia memuaskan hidup kita. “Dia akan membawa orang yang tepat kepada kita,” terangnya.
Berdasarkan perjalanan cinta yang melibatkan iman inilah
Jeremy dan Andrienne Camp membagikan 9 tips pernikahan yang memuliakan Tuhan, diantaranya:
1. Jujuran dan Transparan
Hanya dengan jujur satu sama lain dan kepada Tuhan yang membuat pernikahan mereka bisa berhasil.
Karena gak bisa dipungkiri bahwa ada saat dimana cinta bisa
memudar dalam pernikahan. Pada saat mengalami itulah, suami istri perlu jujur terhadap diri sendiri dan kepada Tuhan.
“Hanya sedikit dari kita yang berjalan dalam kasih tanpa
syarat itu. Tuhan akan memberikan hal-hal itu kepada kita kalau kita bertaya kepada-Nya,” ungkap Andrienne.
2. Komunikasi
Sejak pertama kali menikah, baik Jeremy dan Andrienne sudah
menyepakati untuk selalu mengkomunikasikan segala hal diantara mereka. Karena itulah pentingnya untuk tidak berpura-pura kalau semuanya baik-baik saja.
“Jangan berharap orang lain bisa membaca pikiranmu,” kata Jeremy.
3. Mematikan Keinginan Sendiri
“Kami saling menekan tombol, saling mengganggu. Intinya, itu
adalah salah satu alat terbesar yang Tuhan gunakan untuk mengajarkan kami untuk mati bagi kedagingan kami,” kata Andrienne.
Dia menyampaikan pentingnya untuk meminta Tuhan untuk membuat kita mencintai tanpa syarat setiap hari.
“Salah satu budaya kebohongan besar memberi tahu kita bahwa
jika pasangan kita tidak memenuhi impian kita dan menahan kita dari apa yang
kita yakini sebagai panggilan sejati kita, tidak apa-apa untuk pergi. Itu
kebohongan si musuh. Kamu perlu meminta Tuhan untuk membantumu tetap berkomitmen
dan mati untuk dirimu sendiri bahwa ketika kamu tergoda untuk pergi,” ungkap Jeremy.
4. Kerendahan hati
“Banyak konflik dalam
pernikahan berasal dari keinginan untuk mengubah orang lain. Itu tidak
berhasil. Kita perlu dengan penuh doa bertanya, ‘Apa yang ada dalam diriku yang perlu diuabah?’” kata Jeremy.
Karena itu, dibutuhkan kerendahan hati untuk tetap mengasihi pasangan, sekalipun cinta rasanya mulai memudar.
Dia menganjurkan untuk berhenti mencoba mengubah orang lain dan meminta Tuhan untuk mengubah hati kita sendiri lebih dulu.
5. Hadapi peperangan rohani
Peperangan rohani itu benar-benar nyata. Dan salah satu target dari si musuh adalah memecah belah sebuah keluarga.
“Pernikahan Kristen adalah cerminan dari Kristus dan mempelai
wanita-Nya yaitu gereja. Ini adalah contoh persatuan dan kesatuan. Jadi, tentu
saja, musuh seperti singa yang mengaum, berusaha untuk melahap dan
menghancurkan pernikahan. Kita harus mengerti bahwa kita tidak berguat melawan
darah dan daging, itu adalah musuh Yesus yang berusaha menyebabkan konflik,” terang Jeremy.
Karena itu, pasangan menikah harus benar-benar menyadari
bahwa si musuh sedang menyerang pernikahan kita. Jadi, berjaga-jagalah dengan menggunakan peralatan perang iman kita.
Baca Juga: Kisah Hidupnya Diangkat Jadi Film, Jeremy Camp Libatkan Shania Twain
6. Kreatif
Kesengajaan sangat penting dalam pernikahan. Meluangkan waktu untuk pasangan adalah faktor yang bisa memperkuat hubungan.
“Sulit untuk menghabiskan waktu bersama ketika kamu punya
bayi yang baru lahir dan menjadi kelelahan. Lalu, ketika anak-anak tumbuh
remaja, kamu menghadapi sesuatu yang sama menantangnya. Kamu harus memaksakan
diri untuk didisiplinkan dan meluangkan beberapa saat setiap hari untuk saling memperhatikan,” kata Andrienne.
7. Temukan kepuasan di dalam Tuhan saja
“Kalau kita melihat secara eksklusif satu sama lain untuk
memenuhi kebutuhan kita, kita akan kecewa. Yesus melengkapi kita ketika kita
berjalan berdampingan. Sementara pernikahan adalah hal yang baik dan indah, hanya Kristus sajalah yang memenuhi kebutuhan kita sepenuhnya,” kata Jeremy.
Dia menegaskan bahwa hanya Kristus sajalah yang bisa memenuhi
kebutuhan kita sepenuhnya. Saat suami istri menyadari hal itu, mereka akan
lebih mencintai satu sama lain dan memenuhi kebutuhan masing-masing dengan mengandalkan kuasa Roh Kudus.
8. Temukan bimbingan di tengah konflik
Banyak pasangan menikah yang sedang dalam masalah mendapati dirinya enggan untuk mencari bantuan dari pihak luar.
Dalam kehidupan rumah tangga, Jeremy menyampaikan betapa
pentingnya untuk mendapatkan bantuan dari orang lain yang mungkin punya sudut pandang yang berbeda.
“Tidak harus menjadi penasihat resmi, tapi temukan seseorang
yang pernikahannya dipercayai dan dihormati. Bagikan dengan mereka apa yang terjadi,” katanya.
Jadi penting sekali bagi pasangan menikah untuk memiliki pasangan-pasangan
terdekat yang bisa membantu ketika kondisi sedang tidak baik. Karena mereka bisa
saja memberikan solusi yang tepat berdasarkan pengalaman pernikahan mereka yang terbukti berhasil.
9. Percayalah kepada Tuhan sepenuhnya
Untuk pasangan yang sedang berjuang dalam pernikahannya,
Jeremy dan Andrienne menyampaikan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Bahkan pernikahan yang paling rusak sekalipun bisa dipulihkan oleh Tuhan.
“Alkitab penuh dengan contoh-contoh tentang bagaimana Allah
menebus bahkan situasi dan manusia yang paling buruk dan paling dahsyat. Sering
kali, kita membatasi Tuhan dan memasukkannya ke dalam kotak dimana kita
berkata, ‘Tidak mungkin kita bisa menyelamatkan hal ini.’ Tapi Kristus yang
mati di kayu salib memberi kita semua kekuatan yang perlu kita ubah. Jangan
batasi apa yang dilakukan Kristus di kayu salib,” kata Jeremy.
Dia pun menyampaikan bahwa pernikahan itu memang tidak mudah.
Tapi Tuhan adalah Tuhan yang merupakan kebangkitan dan hidup. Ketika kita merasa
putus asa, kita perlu berlutut dan membawa kehancuran kita kepada-Nya. Jangan
pernah menyerah dan belajarlah untuk saling mengampuni satu sama lain.