Jeopardy, program
kuis televisi legendaris Amerika baru-baru ini membuat heboh masyarakat dunia, khususnya warga Palestina.
Dalam tayangan
yang disiarkan pada Jumat (10/1) lalu, pembawa acara mengajukan pertanyaan kepada
peserta, “Apakah Gereja Kelahiran Yesus di Israel atau Palestina?” Lalu salah
satu peserta menyebutkan ‘Palestina’. Sayangnya, jawaban tersebut dianggap
salah. Lalu peserta lain menyahut pertanyaan dengan menjawab lokasi gereja berada di Israel. Jawaban itu dinyatakan benar oleh pembawa acara.
Sayangnya, jawaban
itu justru mendatangkan hujatan keras dari banyak pihak. Seorang aktivis pro-Palestina
menghujat Jeopardy dan menuntut permintaan maaf karena salah menyebutkan lokasi gereja bersejarah itu.
“Gereja Kelahiran
Yesus di Bethelem, yang merupakan otoritas Palestina, BUKAN Israel.Dia menjawab Palestina dan kau menyalahkannya,” tulis Scott Roth, penerbit website Yahudi.
Sementara seorang warganet bernama Abed A. Ayoub menuntut Jeopardy memberikan pernyataan.
“Hei @Jeopardy,
Gereja Kelahiran ada di #Palestina Bagaimana mungkin jawabannya salah? Anda harus
meluruskan hal ini atau buat pernyataan. Ini sungguh memalukan dan salah,” tulisnya.
“Gak bisa diterima!!
Betlehem ada di wilayah Palestina yang sangat ilegal bagi Israel (Jawaban Katie
Needle benar & dirampok). @Jeopardy berutang permintaan maaf karena sudah mendukung Israel mengambialih tanah Palestina,” tulis pemilik akun @OmarBaddar.
Berdasarkan sejarahnya, setelah perang enam hari pada tahun 1967, Israel mengambil kendali atas Tepi Barat dan mengijinkan orang-orang Yahudi untuk pindah. Tapi orang-orang Palestina dan sebagian masyarakat dari negara lain menganggap daerah itu, termasuk Betlehem sebagai tanah Palestina yang diduduki secara ilegal.
Baca Juga: Tempayan Baptisan Kuno Ditemukan di Gereja Kelahiran Yesus, Begini Bentuknya…
Gereja
Kelahiran Yesus yang diyakini banyak orang adalah tempat kelahiran Yesus, berlokasi dekat dengan sebuah gua putih putih di jantung kota Betlehem.
Lalu UNESCO
menjadikan gereja tua itu sebagai Situs Warisan Dunia dan mendaftarkannya sebagai salah satu lokasi di Palestina.
Kepemilikan
Palestina akan tanah perbatasan tersebut semakin diperkuat oleh kesepakatan Oslo
pada tahun 1995 dimana negara ini memberi Otoritas Palestina untuk mengambil
kendali atas Betlehem dan Tepi Barat. Status ini didapatkan oleh Palestina meskipun
perbatasan tersebut ditinggali sebagai pemukiman Israel dan pos-pos pemeriksaan
pasukan militernya. Di bawah perjanjian ‘Status Quo’ yang bersejarah, gereja dan
tempat-tempat suci lainnya di sekitar daerah itu harus dibagi bersama dan dilindungi oleh berbagai denominasi Kristen.
Sayangnya, meskipun
fakta sejarah mencatat bahwa Gereja Kelahiran Yesus berada di bawah otoritas Palestina.
Namun pihak Jeopardy tampaknya enggan untuk mengubah jawaban mereka.
Masalah-masalah sederhana semacam inilah yang kemungkinan semakin memperburuk hubungan antara Israel dan Palestina. Sehingga dari kasus ini, kita perlu belajar untuk tidak menyulut api di tengah kondisi yang kurang baik. Mari belajar untuk bijaksana dalam bertindak.
Sumber : Berbagai Sumber