Pasangan mana yang gak bahagia dikarunia momongan gak lama setelah menikah? Semua orang mendambakan hal itu.
Tapi gak semua orang bisa mengalaminya. Hal inilah yang dihadapi
pasangan Mulyati dan Budiman Salim yang mengikat janji suci pernikahan pada
bulan Desember 2004. Mereka harus sabar mendapatkan momongan setelah lima tahun menikah.
Harapan mereka akhirnya dikabulkan Tuhan. Tepat pada 17
November 2009 Mulyati positif hamil. Kehamilan itu tentu saja membawa kebahagiaan yang gak terkira bagi pasangan ini.
Untuk memastikan kondisi kandungannya, mereka pun melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.
“Saya datang ke sana dokternya heran. ‘Loh kok ada yang menyumbat
ya? Antara miom, tumor, kok bisa ya ada bayi di tengah-tengah sekelilingnya tumor semua,” terang Mulyati.
Gak puas dengan hasil pemeriksaan dokter, Budiman akhirnya merujuk sang istri ke dokter kandungan lain. Bukannya mendapat kabar yang lebih baik, sang dokter malah memvonis Mulyati meninggal dalam waktu dua minggu.
Baca Juga :
Siklus Haid Pendek, Ternyata Lebih Mudah Hamil
Moms, Jangan Coba-coba Lakukan 6 Hal Ini Selama Hamil Ya!
“Secara manusia saya bingung waktu dokter bilang, ‘Tumor ini
tidak membahayakan janinnya.’ Tapi membahayakan nyawa saya. Jadi dia bilang, ‘Ini kasusnya seribu banding satu. Jadi lebih baik digugurkan.’” katanya.
Mempertimbangkan keselamatannya, sang dokter pun memberikan pilihan, antara menyelamatkan sang ibu atau mengugurkan kandungannya.
Mulyati pun gak mampu berkata-kata. Dia benar-benar gak menyangka
akan mengalami kondisi ini di tengah sukacita mereka akan mendapatkan momongan.
Memilih mengugurkan kandungan membuat Mulyati benar-benar
depresi. Dia gak sanggup kalau harus membunuh bayi yang ada dalam kandungannya. Karena baginya mengugurkan berarti membunuh satu nyawa.
“Saya menangis di hadapan Tuhan. Karena saya bayi ini harus
digugurkan. Kemudian saya telpon mama saya, mama saya umur kamu masih muda. Kamu masih bisa punya anak. Kamu ikuti kata dokter,” katanya.
Gak patah arang, Mulyati dan Budiman pun berusaha mencari
solusi dari dokter lain. Mereka berpikir barangkali akan ada pilihan lain selain
mengugurkan kandungannya. Sayangnya, dari tujuh dokter yang mereka temui semuanya
menyampaikan hal yang sama. Mengugurkan kandungannya adalah pilihan terbaik untuk menyelamatkan nyawa Mulyati.
Meski di satu sisi Mulyati dihantui oleh risiko fatal yang
akan dihadapinya jika mempertahankan kandungan. Namun dengan iman dia memilih
untuk mempertahankannya. “Saya di situ doa sama suami, sepakat. Saya hanya mengandalkan Tuhan.”
Sebagai manusia kita pasti akan memutuskan mengikuti apa kata
manusia bukan? Namun dengan memegang kebenaran firman Tuhan dan mengimaninya, Mulyati belajar untuk menghadapi ketakutannya dengan sikap berserah.
Dalam penyerahan diri yang total pula dia mendapatkan pengharapan dari Tuhan.
“Waktu saya doa sama suami Tuhan berbicara kepada saya di dalam Matius 7 ayat 1 sampai 10. ‘Jika aku menemukan iman sebesar biji sesawi saja engkau akan sembuh.’ Saya bangkit. Saya berkata kepada Tuhan, ‘Ini hambaMu Tuhan. Bukan lagi dengan kekuatan saya lagi. Tapi biarlah dengan kekuatan RohMu yang tinggal di dalam saya.’” terangnya.
Baca Juga:
Rut Felicia, Akhirnya Bisa Hamil Setelah Divonis Mandul 7 Dokter
Cerita Jennifer, Hanya Karena Tuhan Dimampukan Bertahan dari Sulitnya Single Parent
Waktu berlalu, kandungan Mulyati terus berkembang. Meskipun rasa
sakit kerap menyerangnya, namun Mulyati tetap bertahan karena dia percaya pada perlindungan Tuhan.
Di bulan keenam kehamilan, atas saran suaminya, mereka pun mencari solusi yang tepat dari dokter spesialis kandungan sekaligus tumor.
Tuhan membukakan jalan bagi pasangan ini dengan bertemu seorang dokter yang mau menangani kondisi Mulyati sampai masa persalinan.
Mujizat Itu Masih Ada
Memasuki ruang operasi, dokter mengambil langkah dengan mengangkat bayi sekaligus tumor yang ada di dalam kandungannya.
Saat itu, dokter hanya butuh waktu 10 menit untuk mengangkat kantong janin. Kemudian dilanjut dengan mengangkat tumor seberat 3 kilo dari dalam rahimnya.
Bahkan dokter yang menanganinya mengaku takjub karena kasus janin
yang berkembang berdempetan dengan tumor terbilang langka terjadi. Menurutnya itu adalah mujizat dari Tuhan.
“Dia bilang ini adalah mujizat Tuhan. Jadi angkat bayinya 10
menit beratnya 2.2 kilo, begitu diangkat saya nangis. Saya terharu. Saya
meneteskan air mata. Saya bilang, ‘Tuhan Engkau luar biasa Tuhan. Kau berikan bayi yang luar biasa buat hidup saya.’”katanya.
Ya, benar mujizat Tuhan itu masih ada. Asal kita mau berharap sepenuhnya pada Dia, maka apa saja yang kita kehendaki akan diberikannya.
Jadi, kalau kamu mau mengalami mujizat dari Tuhan, berharaplah
selalu kepada Dia. Jangan biarkan rasa putus asa dan depresimu menghalanginya untuk
bekerja dengan luar biasa dalam hidupmu.
Bagi kamu yang mungkin tergerak membagikan kesaksian atau ingin
mendapatkan dukungan doa, kamu bisa menghubungi konseling center kami Sahabat
24 di SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga
email ke [email protected] atau lewat
Live Chat dengan KLIK DI SINI.