Bagaimanapun
karakter sangat berperan dalam kesuksesan seseorang di berbagai aspek
kehidupannya. Dalam pengelolaan keuangan, karakter juga sangat menentukan bagaimana kita menghabiskan atau mengelola keuangan kita dengan baik.
Seseorang yang
memiliki karakter penguasaan diri, bisa saja punya lebih banyak tabungan dibandingkan
dengan orang yang gak punya penguasaan diri. Karena itu penting untuk belajar soal cara kerja karakter dalam mengelola atau mengatur kehidupan kita.
Keuangan dan Buah Roh
Di artikel ini
kita akan belajar tentang bagaimana prinsip buah roh mengajarkan kit acara menghadapi
beragam kondisi keuangan. Terdengar aneh memang. Mungkin kamu bertanya apa hubungannya antara uang dengan buah roh dalam Galatia 5?
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Galatia 5: 22-23)
Terdapat 9 prinsip
dari buah roh yang bisa jadi panduan kita dalam menghadapi kondisi keuangan yang kita alami, termasuk saat menghadapi utang. Yuk merdeka secara finansial!
#1 Cinta
Orang-orang
suka mengutip ayat Matius 7: 1 dan 1 Timotius 6: 10. Tapi seringnya mereka salah menerjemahkan artinya.
1 Timotius,
misalnya, sering dikutip dengan salah bahwa di sana dikatakan bahwa ‘Uang adalah akar dari segala kejahatan.’
“Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab
oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Timotius 6: 10)
Yesus memberi
tahu kita bahwa mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan
kita, sambil mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri adalah hal yang
terpenting yang bisa kita lakukan. Penting sekali untuk menjaga cinta kita di tempat yang tepat.
Dalam perumpamaan
tentang pelayan yang tidak baik, Yesus justru seolah mendorong kita untuk melipatgandakan uang kita. Kenapa?
Dalam
konteks ini, Dia mau kita memakai uang kita untuk menjarah neraka dan mengisi surga.
Karena itulah penting buat kita untuk menempatkan cinta kita pada tempat yang
sesungguhnya. Kita bisa punya keinginan untuk punya banyak uang, tapi jangan biarkan pikiranmu dikuasai olehnya.
#2 Sukacita
Sukacita tdak
didasarkan pada keadaan atau situasi kita karena kita tidak akan pernah mengalami
kebahagiaan melalui hal itu. Yakobus mendorong kita untuk menghitung semua sukacita kita saat kita sedang berada di titik terendah.
Kita pasti pernah
berada dalam situasi keuangan yang sulit dan menguji iman dan bahkan kewarasan
kita. Tapi selama menghadapi masa-masa itu, jangan pernah lupa untuk menghitung sukacita yang pernah kita alami.
“Biarlah bersorak-sorai dan bersukacita orang-orang
yang ingin melihat aku dibenarkan! Biarlah mereka tetap berkata: "TUHAN itu besar, Dia menginginkan keselamatan hamba-Nya!"” (Mazmur 35: 27)
Tuhan menginginkan kita merdeka secara keuangan. Tapi jangan sampai uang mencuri sukacita kita.
Baca Juga:
Kenapa Orang Kristen Dituntut Harus Jadi Karyawan yang Taat Pada Otoritas?
Kebiasaan Menunda Bikin Kerjaan Gak Kelar? Yuk Atasi Pakai 3 Cara Ini…
#3 Damai Sejahtera
Kondisi keuangan bisa jadi masalah besar dalam pernikahan dan bahkan terjadinya perceraian.
Gak ada
yang lebih berbahaya dibanding saat suami istri mulai bertengkar soal uang. Karena
dalam kondisi itulah mimpi-mimpi mereka mulai hancur dan gak bisa melakukan apa-apa.
Damai
sejahtera sangat dibutuhkan untuk menenangkan perseteruan. Bahkan dalam kondisi
keuangan yang bagaimanapun kamu saat ini, jangan biarkan damai sejahteramu hilang.
“Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam
hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.” (Kolose 3: 15)
Damai
sejahtera memampukan kita untuk tetap bersyukur dalam segala keadaan. Mungkin kita
kadang memikirkan sesuatu yang belum kita miliki daripada berkat yang tak
terhitung yang kita miliki. Karena itu, saat dalam keadaan sulit, luangkan
waktu untuk benar-benar bersyukur atas apa yang sudah Tuhan lakukan. Biarkan damai sejahtera Tuhan berkuasa atas hati dan keluarga kita.
#4 Kesabaran
Hanya sedikit
orang yang suka bicara soal kesabaran. Mereka percaya kalau saat membicarakannya,
maka mereka pasti akan diuji dengan semua kejadian-kejadian yang bisa membuat mereka gila.
Tapi saat
kita benar-benar belajar tentang kesabaran, percayalah kita pasti akan menang di dalamnya.
Dalam pengertiannya,
kesabaran diartikan sebagai kualitas yang tidak menyerah kepada keadaan atau dalam
ujian. Seseorang yang berada di tengah kondisi kesabaran secara konsisten akan mampu bertahan.
“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu
kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu
tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah
ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” (Yakobus 1: 2-4)
Kita pasti akan
menghadapi hal-hal buruk, sulit dan menantang. Kita bisa memilih melarikan diri
dari kondisi itu. Tapi menangisi masalah yang kita hadapi tidak akan menyelesaikan masalah.
Karena
itulah kita butuh perspektif baru dari Tuhan soal bagaimana kita harus menghadapinya. Tuhan bekerja di dalam kita dan Dia tak akan pernah menyerah atas hidup kita.
Di akhir-akhir
ini apakah kamu sedang menghadapi masalah keuangan yang tak menentu? Kadang punya
uang, kadang gak. Tagihan terus menerus menumpuk dan biaya kebutuhan semakin
banyak. Belajarlah sabar dengan perlahan-lahan mencoba untuk membenahi cara pengelolaan
keuanganmu dengan baik. Apa yang harus dan tidak harus dibeli, bagaimana mengurangi
tagihan bulanan dan sebagainya. Pilihlah keputusan-keputusan yang bisa memperbaiki
kesulitan yang kamu hadapi saat ini.
Selain keempat
buah roh di atas, kita juga akan belajar beberapa prinsip dari buah roh ini di
artikel berikutnya.