Menjadi seorang cowok biasa dengan gaya rata-rata itu sih
mudah, tapi kalau kamu ingin menjadi pria yang lebih disegani dan berkelas, dan
hidup dalam takut akan Tuhan, tentunya harus ada kualitas-kualitas tertentu yang wajib kamu miliki.
Apalagi kamu kan orang Kristen dan pengikut Yesus.
Kualitas-kualias yang kamu miliki nggak boleh sembarangan kualitas, dan tentunya harus berbeda dari orang lain.
Bagi beberapa pria sih apalagi sudah akrab dengan pergaulan
dunia, ini adalah hal yang sangat ribet untuk dilakukan dan dimengerti, tapi
percayalah bahwa menjadi pria nggak cukup hanya tampan dan kerja keras kemudian
memiliki banyak uang untuk membiayai calon pasangan nanti, menjadi pria itu
nggak cukup dengan kata manis yang bisa meluluhkan hati kekasihnya. Sama sekali nggak.
Nah, untuk memiliki kualitas di atas rata-rata itu sebenarnya
gampang, Kita cukup mengadopsi sifat alami Yesus. Apa saja sih sifat alaminya Yesus? Ada yang tahu? Yap, kasih dan kasih itu ada di 1 Korintus 13.
Saya tidak memaksa untuk kita melakukan itu semua sekaligus, tapi setidaknya, cobalah adopsi salah satu seperti kelemahlembutan.
Yesus adalah Allah yang super lemah dan lembut. Ini adalah hal
yang harus kita ikuti dengan baik. Nih, beberapa bukti dimana Yesus benar-benar Allah yang lembut sekali, dan tirulah caraNya ini!
1.
Sekalipun kita penuh dosa dan meninggalkanNya, Dia tetap peduli dan menyambut kedatangan kita.
"Maka
bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah
melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia." (Lukas 15:20)
Sebagai manusia, disenggol dikit sama orang lain saja, kita bakalan marah banget dan langsung membalasnya.
Coba bayangkan bagaimana perasaan Yesus? Kita yang nakal, bandel, egois tapi Dia tetap saja mengasihi kita.
Sebelum saya lanjut, saya mau jelasin bahwa ayat di atas adalah perumpaan tentang anak yang hilang. Pernah dengar tentang itu kan?
Dan dalam kehidupan ini, kita pun kadang-kadang suka
menghilang dari Tuhan. Setelah diberkati, kita hilang. Egois, jarang ke gereja,
pergi ke diskotik, merokok dan lain sebagainya. Tapi, pas kita datang kembali,
Tuhan tetap menyambut, Coba kalau kita melakukan hal itu kepada orangtua kita.
Mungkin kita tidak disambut dengan pelukan, melainkan dengan makian dan kebencian.
Lihat, bapak yang di ayat tersebut meraih sifat-sifat Yesus
yang penuh kasih, murah hati, tidak mudah marah lembut dan memeluknya langsung. Betapa indahnya ya.
Inilah yang harus kita adopsi dan memperlakukan sahabat, teman, musuh, adik dan pacar kita dengan lemah lembut dan penuh kasih.
2.
Kelemahlembutan Tuhan sangat kontras dengan harapan budaya yang dibangun manusia
"Katakanlah
kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda." (Matius 21:5)
Seperti yang sudah diramalkan sebelumnya oleh Yesaya dan
Zakharia, Yesus datang ke Yerusalem dengan seekor keledai. Dia tidak menaiki kuda jantan atau kereta kuda yang mewah, yang cocok untuk seorang Raja.
Sebaliknya, ia justru memasuki Yerusalem dengan kerendahan hatinya, dan dengan cara yang sama dimana Dia memasuki dunia.
Inilah yang seharusnya kita lakukan. Kita tak perlu
menyombongkan kekuatan yang ada pada kita, justru ketika kita merendahkan diri dan hati kita, disanalah Tuhan akan mengangkat kita.
Biarlah kita tetap rendah hati dengan apa yang kita punya. Jangan sesekali kita menyombongkan diri.
BACA JUGA : Apakah Seorang LGBT Bisa Disebut Sebagai Orang Kristen Dan Masuk Ke Dalam Kerajaan Sorga?
3. Dia
sangat peka dengan kesedihan kita, bahkan Dia sangat tersentuh dan kasihnya besar sekali atas kita.
"Dan
Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." (Yohanes 11:3)
Tentu, Maria dan Marta sudah melihat Yesus melalu banyak
mukjizat sehingga iman mereka semakin bertumbuh dan semakin yakin untuk melakukan hal yang lain.
Akhirnya, dia datang menemui Yesus menceritakan bagaimana Lazarus jatuh sakit, dan tidak lama kemudian, Lazarus meninggal.
Maria dan Marta benar-benar hilang harapan, hingga akhirnya
Yesus kembali dan melakukan mukjizat kepada Lazarus, yaitu membangkitkannya dari kematian.
Sebenarnya Tuhan itu sangat peka terhadap masalah kita. Ketika
kita sakit, dan terluka, Dia sangat mengerti, masalahnya kita tidak penu iman
mempercayainya. Kita mungkin memohon dan memanggilNya tapi kita tidak sepenuhnya percaya atas kesembuhan dariNya.
Inilah yang juga harus kita lakukan, bagaimana kita mulai peka dengan orang lain, memperhatikan dan berdoa bagi mereka.
4. Dia nggak pernah berubah sekalipun dia menderita
"Ketika
Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia
kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada
murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya." (Yesaya 19:26-27)
Ketika kita menderita dan banyak masalah, kita akan menjadi
orang yang super sensitif. Dimarahin sedikit, kita bisa marah balik, disinggung
sedikit, kita cenderung mewek dan mengasihani diri sendiri.Kita yang tadinya lemah lembut, kini berubah menjadi orang yang berbeda.
Sementara Yesus, Dia tergantung di salib tapi Dia tidak pernah
berubah. Dia tetap berpikir dengan positif dan tanpa pamrih kepada orang lain.
Sekalipun penderitaanNya sangat parah, dan menyiksa banget, Dia tetap tidak berubah, Dia tetap lemah dan lembut.
Meskipun Dia ditelanjangi dan kehausan di kayu salib, Dia tetap memikirkan ibunya dan mendoakan orang yang menyakitinya.
Bukannya ini keren banget untuk di adopsi? Manis banget kan?
Menjadi pria atau mungkin menjadi wanita yang berkualitas itu
nggak mudah, tapi setidaknya dengan menerapkan sifat alami Yesus yang lemah
lembut ini, kita naik satu tingkat untuk terus bertumbuh. Bukan begitu?