“Saya menikah di tahun 2009. Di awal-awal pernikahan saya, semuanya
indah, bagus, baik. Ya walaupun masalah ekonomi bisa kita handle, tapi kehidupan semuanya oke sih. Gak ada masalah,” terang Jennifer, wanita muda yang sudah 7 tahun berperan jadi single parent.
Namun setelah mengandung anak kedua, Jennifer mengaku jika
suaminya mulai berubah. Tanpa disangka perubahan itu terjadi setelah Jennifer
tahu jika suaminya ada affair dengan wanita lain.
Jennifer harus menerima kata ‘cerai’ dari sang suami. Namun keinginan
Jennifer untuk mempertahankan rumah tangganya membuat sang suami lepas kendali. Sampai akhirnya dia tega mengusir dirinya dari rumah.
“Akhirnya benner terjadi. Saat itu dia naik ke atas ke kamar
dengan emosi sekali, di pagi hari. Dan akhirnya dia suruh saya keluar dari
rumah. Dia cuma kasih saya waktu satu jam dari sekarang. Kamu harus keluar dari rumah atau saya seret kamu sampai ke bawah,” terangnya.
Dengan hati yang hancur, Jennifer yang tengah mengandung 7
bulan saat itu keluar membawa serta anak pertamanya yang masih berusia 2.5 tahun.
Saat itu, tak ada tempat yang dia tuju. Di satu sisi, dia sama
sekali enggan untuk pulang ke rumah orangtuanya atau bahkan meminta bantuan dari kerabat terdekatnya. Kondisi ini semakin membuatnya terpuruk.
“Ya, akhirnya saya keluar dari rumah dan saya bingung mau
kemana. Saya bingung. Gak mungkin saya balik ke rumah ibu. Karena saya juga gak mau melihat orangtua saya sedih dengan kondisi saya,” jelasnya.
Banyak kekuatiran yang berkecamuk dalam pikiran Jennifer kala
itu. Mulai dari bagaimana harus melahirkan anaknya, bagaimana mengurus anak balitanya dan bagaimana harus menafkahi kehidupan mereka.
“Di awal itu sangat sulit bagi saya. Di awal itu sangat membingungkan
buat saya. Dan di awal itu saya gak ngerti musti gimana,” terangnya mengingat momen menyakitkan tersebut.
Sekalipun jalan hidupnya rasanya begitu berat, tampak gak
punya harapan dan pilihan. Tapi Tuhan membuka jalan dengan cara yang tak bisa dipikirkan manusia melalui doa-doanya.
“Saya berdoa, saya berbicara sama Tuhan. Saya inget pernah dengar
‘semuanya itu akan baik-baik aja’. Jadi saya tetap pegang kata-kata itu dalam
hati. Saya menjalankan itu, saya belajar untuk mengikuti prosesnya. Banyak bertanya
sama Tuhan, ‘Apa yang harus saya lakukan selanjutnya?’ Dulu saya pernah mengandalkan manusia. Tapi Tuhan bilang tidak berharaplah kepada Saya,” ungkapnya.
Ketakutan terbesar yang dihadapi Jennifer saat itu adalah bagaimana
dia bisa menjalani kehidupannya dengan dua anak yang harus dia besarkan
sendirian. Setelah dicampakkan oleh suaminya, dia harus siap untuk jadi seorang single parent untuk anak-anaknya.
Dia benar-benar mengakui jika menjadi single parent bukanlah hal yang mudah. Karena sebagai seorang ibu,
dia juga harus menjadi sosok seorang ayah bagi anak-anaknya. Ada masa dimana dia
sempat hampir menyerah, tapi Tuhan malah meyakinkan dia kalau semuanya akan baik-baik saja.
“Saya mendengarkan ada suara (yang berkata), ‘Tenang semua akan baik-baik saja!’ Di situ yang membuat saya kayak nyaman banget. ‘Oh baik-baik aja ya Tuhan.’ Cara pikir saya, cara perasaan saya lama-lama semuanya terkontrol. Saya merasa nyaman dan aman karena Tuhan yang jaga saya dan anak-anak saya,” jelasnya.
Baca Juga:
Terpaksa Nikah Bikin Alex Kurniawan Cari Kebahagiaan di Luar dan Pilih Bercerai
Stephanie Win, Dari Benci Sama Ayah Sampai Terima Kenyataan Pahit Dia Adalah Anak Angkat
Bersama Tuhan, Jennifer percaya kalau dia gak akan pernah
ditinggalkan sendirian. Setelah di dalam Tuhan, Jennifer bahkan baru menyadari dosa-dosa
yang dia lakukan di masa lalu, dimana dia menikah dengan cara yang tidak resmi secara
hukum dan agama. Dia juga menyadari bahwa perceraian bukanlah pilihan yang
Tuhan berikan bagi pasangan yang sudah menikah. Dari situlah Jennifer belajar untuk melepaskan pengampunan bagi dirinya sendiri dan juga suaminya.
“Belajar dari kesalahan saya. Dulunya saya menikah tanpa ada
surat pernikahan dan belum diberkati. Waktu itu saya menikah hanya dengan pesta
pernikahan. Setelah saya tahu firman Tuhan, bahwa itu tidak baik dan tidak berkenan di mata Tuhan,” ungkapnya.
Saat ini, Jennifer mendidik kedua buah hatinya bukan sebagai orangtua
yang sempurna. Namun bersama Tuhan, dia mencoba mengajarkan anak-anaknya bahwa mereka
bukanlah anak-anak yatim. Karena di dalam Tuhan mereka mendapatkan kasih seorang ayah yang jauh lebih besar dari kasih ayah duniawi mereka.
Apakah kamu merasa diberkati dengan kisah Jennifer ini? Bagikan kisah kesaksian ini kepada orang terdekat atau teman-temanmu supaya mereka juga ikut diberkati. Dan jika kamu saat ini punya cerita atau pergumulan yang perlu didoakan, segera hubungi konseling center Sahabat 24 kami di SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat Live Chat dengan KLIK DI SINI.
Sumber : Solusi TV | Jawaban.com