Pernah nggak sih kamu berpikir, kenapa Tuhan mengijinkan
orang-orang menikah baik itu temanmu, dan adikmu sementara kamu belum kunjung menemukan kekasih hati apalagi menikah?
Mungkin beberapa dari kamu yang sudah berusia diatas 35 tahun, baik itu perempuan dan laki-laki, pernah memikirkan hal ini kan?
Bertanya, apa alasan Tuhan kenapa Dia nggak kunjung menjawab doa kamu tentang pasangan hidup.
Jika jawaban itu yang kamu sedang nantikan saat ini, saya mau
beberitahu kepada kamu beberapa tujuan kenapa Tuhan masih mengijinkan kamu melajang sampai di usia ini.
1.
Tuhan ingin kamu menjadi serupa dan segambar seperti Yesus. Ingat coba, Yesus saja tidak menikah selama dia menjadi manusia di dunia kan?
Semua orang yang sudah menikah ataupun nggak menikah memang
dikuduskan dan diubah menjadi segambar dengan Kristus, tapi ketika kita masih
single itu adalah kehormatan yang luar biasa dimana kita bisa berfokus kepada kehendak Allah seperti yang Yesus lakukan (1 Korintus 7:32-33).
Melajang nggak cuma sebagai hadiah tapi ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk kita bisa fokus hanya kepadaNya.
Yesus sendiri menyatakan, "...Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34)
Dengan kata lain, kebutuhan fisik dan eksistensi manusia
adalah sekunder dan kehendak Tuhanlah yang utama. Jadi, jika kita ingin menjadi seperti Yesus, artinya itu harus menjadi perspektif kita.
2.
Masa single adalah masa yang akan membantu kamu untuk membawa orang kepada Yesus
Benar, orang yang sudah menikah juga bisa melakukannya, tapi
ketika kamu masih melajang, biasanya kamu akan lebih memperhatikan tujuan dan urusan Tuhan.
Lagian coba pikirkan, ketika seorang lelaki yang masih lajang
tidak memikirkan urusan Tuhan, bagaimana dia bisa memimpin rumah tangganya
kelak, sama halnya dengan wanita single yang hanya fokus dengan urursan dunia, terus gimana dia bisa menyenangkan suaminya?
"Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)
Namun, jika kamu sebagai wanita dan pria terus berfokus kepada kekecewaan, mengasihani diri sendiri dan kesedihan, cahayanya atau cahaya bagi Kristus akan redup secara signifikan.
BACA JUGA : Sebelum Memantapkan Hati Untuk Menerimanya, Coba Selidiki, Apakah Dia Dari Tuhan? (Part 2)
3. Dalam masa single ini, kamu akan semakin menghidupkan hari ini bukan hari esok
Tujuanmu hari ini adalah berterimakasih dan memuliakan Tuhan bukan malah menyia-nyiakan hari ini untuk hari esok yang mungkin berbeda.
Bagaimana pun Tuhan ingin kamu semakin bersukacita hari ini, di masa single ini dan menikmatinya.
Jangan ketinggalan hari ini hanya karena kamu fokus pada hal
yang bukan dari Tuhan, karena setiap hari ada tujuannya.
Dalam satu periode 24 jam, kita ini memiliki kesempatan untuk
memilih kepuasan dan sukacit, belajar, bertumbuh dan membawa kemuliaan bagi
Allah, mendorong seseorang, mengarahkan orang lain untuk mengenal Kristus dan membuat sebuah perbedaan.
Karena hari ini tidak akan kembali lagi, jadi hiduplah untuk Tuhan dan nikmati masa singlemu.
"Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33)
4. Tuhan ijinkan kamu single karena Dia ingin kamu terus mempercayaiNya
Tuhan ingin membei kita apa yang benar-benar memuaskan kita,
tapi Dia nggak akan memberikannya jika itu nggak baik. Kita harus mempercayai defenisiNya tentang sebuah kebaikan.
Kita menginginkan apa pun dan segala yang dimiliki Allah bagi
saya, termasuk keagungan kita saat ini, karena Dia baik dan rencana serta waktuNya adalah untuk kebaikan kita, menguduskan kita dan kemuliaanNya.
"
Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan;
Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela." (Mazmur 84:11)
Jadi, sekalipun saat ini kamu masih single, teruslah percaya
bahwa Tuhan akan menyediakan yang terbaik bagimu dan teruslah berharap kepada-Nya.
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)
"Ia,
yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita
semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita
bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32)
Percayalah bahwa kasih karunia Tuhan kepada Yesus adalah bukti
bahwa Dia adalah Pemberi semua hal yang baik dan kita harus terus mempercayai
hal itu.