Suamimu memutuskan resign karena masalah yang dia hadapi dengan pemimpin atau rekan kerja. Ataupun karena alasan udah gak betah lagi.
Apapun itu, pasti masa-masa jadi pengangguran tentu akan
mempengaruhi pendapatan keluarga. Apalagi secara suami adalah kepala rumah tangga yang harusnya bertanggung jawab atas semua kebutuhan istri dan anak.
Pengangguran memang jadi waktu yang menakutkan dan tak
menentu dalam hidup seseorang. Waktu pertama kali suami mengatakan kalau dirinya sudah gak bekerja lagi, pastilah perasaan kuatir dan takut akan muncul.
Langkah penting untuk menghadapi kabar buruk tersebut adalah JANGAN PANIK!
Ada begitu banyak beban yang dipikirkan seorang pria saat
mereka kehilangan pekerjaan. Sebagian istri mungkin tak menyadarinya, tapi mereka benar-benar memikirkan tanggung jawab mereka sebagai kepala keluarga.
Mereka juga berpikir bahwa pekerjaan mereka adalah bagian dari
identitas mereka. Semakin baik pekerjaan yang didapat maka mereka akan merasa bangga.
Tapi saat kehilangan pekerjaan, seorang pria akan merasa seperti kehilangan tujuan hidupnya dalam keluarga dan juga di masyarakat.
Sulit bagi pria untuk tetap tenang dan positif saat mereka
menghadapi masa-masa pengangguran. Karena itulah saat pernikahanmu menghadapi masa-masa sulit ini, penting untuk menghadapinya dengan hati-hati.
Sebagai istri, kamu mungkin akan segera mendorong suamimu
untuk segera mencari pekerjaan lain. Tapi daripada harus mendesak dan
menyalahkannya atas kondisi yang sedang dia hadapi, ada baiknya mendukung suami dengan 6 hal ini:
1. Jangan mengkritik
Saat suami menyampaikan kalau dia sudah jadi seorang pengangguran, kamu pasti akan mulai panik memikirkan bagaimana hidup kalian ke depan.
Seorang istri juga bahkan bisa terpancing emosi dan mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati suami.
Daripada menyakiti hatinya dan membuat kondisinya lebih buruk, akan lebih baik untuk mendukungnya dan memahami apa yang dia alami saat itu.
2. Dukung dia
Seseorang yang pengangguran seringkali harus berjuang untuk mendapatkan stereotype bahwa mereka tidak cukup baik.
Studi menunjukkan bahwa pengangguran berdampak negatif kepada
harga diri, image, perasaan seseorang. Bahkan kondisi ini bisa merusak kesehatan emosional.
Yang perlu dilakukan seorang istri adalah bersimpati dengan kondisi
yang dihadapi suami, mendukung dan mempercayainya. Saat dia melihat kepercayaanmu,
dia akan merasa lebih dihargai, termotivasi dan optimis untuk mendapatkan pekerjaan baru.
3. Bantu dia, bukan menuntutnya
Alih-alih menuntut suamimu mendapatkan pekerjaan baru secepat mungkin, ada baiknya untuk memotivasi atau membantunya.
Seorang pria akan bergumul saat kehilangan pekerjaan yang
merupakan identitas mereka. Hal ini akan menyebabkan tingginya tingkat stress, depresi
dan penyakit secara fisik. Jadi, tawarkan dia pekerjaan yang kamu tahu atau luangkan
waktu untuk mencari lowongan dari orang-orang terdekatmu. Kamu bahkan bisa menawarkan
bantuan apakah dia perlu memperbaharui surat lamarannya atau membuat surat lamaran yang dia butuhkan.
Untuk mencari pekerjaan itu pasti akan sulit. Tapi dengan dorongan dan bantuan dari pasangannya bebannya bisa lebih ringan.
Kuncinya adalah tanyakan lebih dulu apa suamimu butuh bantuan atau tidak. Dia bisa saja punya strategi sendiri dan lebih suka melakukannya sendiri.
Baca Juga:
Bisakah Pernikahan Bertahan Saat Dua Orang Berjalan Tak Searah?
Kalau Tuhan Mengijinkan Tokoh Alkitab Poligami, Kenapa Sekarang Dilarang?
4. Hitung kembali anggaran yang kalian punya selama masa-masa pengangguran
Salah satu cara untuk menunjukkan pada suami bahwa kamu
mendukungnya adalah dengan kembali menghitung anggaran rumah tangga yang ada. Karena
belum tahu sampai kapan masa-masa pengangguran ini akan berakhir, ada baiknya untuk mengelola keuangan rumah tangga dengan bijak dan hemat.
5. Dukung untuk melakukan aktifitas di rumah saja
Saat suami kehilangan pekerjaannya, penting untuk memeriksa kembali
hal-hal terkecil yang kalian berdua lakukan. Akan sangat membantu kalau kamu kamu
masih bekerja. Tapi kalau dua-duanya gak bekerja, itu artinya kalian harus benar-benar mengatur setiap aktivitas yang kalian lakukan.
Daripada suami harus keluyuran di luar rumah, yakinkan dia untuk
bisa mengambil tanggung jawab di rumah selama masih pengangguran. Dia bisa saja membantu pekerjaan rumah tangga, membuat makan malam atau mengurus anak-anak.
6. Tetap fokus jadi positif, apapun yang terjadi
Pastikan suami mengerti bahwa selama dia berusaha, masa-masa pengangguran
hanyalah sementara. Biarkan dia mengerti bahwa itu semua adalah bagia dari
proses dan dia hanya perlu mengirimkan lebih banyak lamaran pekerjaan dan lebih
banyak kesempatan kerja di luar sana. Bantu dia untuk tetap berpikiran positif dan terus berharap.
Mungkin sulit melihat suamimu berjuang sebagai pengangguran.
Tapi dengan bantuan dan dukungan, kamu bisa melewati masa-masa sulit tersebut bersama-sama
dan jadi pasangan yang saling menguatkan dalam situasi dan kondisi apapun yang kalian
hadapi.
Bukankah itu yang Tuhan inginkan dari sebuah pernikahan? Jadi,
apapun yang sedang dihadapi suamimu, jadilah penolong dan pendukungnya.