Sekelompok Muslim
Kenya menyelamatkan sekitar 20 orang pekerja konstruksi yang kebanyakan beragama
Kristen. Sebelumnya mereka telah mendengar akan adanya penyerangan dari
kelompok teroris Islam garis keras, dan mencegah terjadinya
pertumpahan darah.
Menurut berita yang
dikutip dari Premier UK, sekelompok orang Muslim ini adalah sesama pekerja
konstruksi, mereka mendapatkan informasi bahwa kelompok teroris al-Shabaab
berencana menyerang pekerja non-lokal yang beragama Kristen yang sedang
membangun rumah sakit pemerintah di daerah Kutulo. Penyerangan itu direncakan
terjadi pada 21 Juli 2019 lalu.
Mendapatkan berita
itu, orang-orang Muslim tersebut meminta para pekerja Kristen segera pergi dari
lokasi konstruksi, dan bahkan mereka menghadapi langsung para teroris
bersenjata itu datang.
“Mereka
mengkonfrontasi orang-orang bersenjata itu yang kemudian mendatangi lokasi dan
gagal mendapatkan apa yang mereka inginkan. Para penyerang menembakan senjata
sebelum mereka pergi tetapi tidak seorangpun terluka,” demikian pernyataan dari
komisioner daerah timur laut, Mohamed Birik kepada media.
Menurut Open Doors,
lembaga pengamat persekusi dari Amerika, tindakan penyelamatan tersebut adalah
sebuah aksi solidaritas dari umat Muslim dan merupakan aksi kepahlawanan yang
patut dihargai. Kejadian ini terjadi di Kabupaten Mandera yang memang
berdekatan dengan perbatasan Kenya-Somalia. Di daerah Somalia sendiri,
orang-orang Kristen akan menyembunyikan iman mereka karena takut dengan
persekusi.
Wilayah Mandera menurut Open Doors kondisinya mirip dengan di Somalia, dimana umat Kristen sering diperlakukan tidak adil dan mengalami penganiayaan. Oleh sebab itu, tindakan kelompok Muslim yang menyelamatkan rekan-rekan kerjanya yang beragama Kristen ini adalah suatu tindakan yang jarang terjadi, dan diharapkan menjadi sebuah budaya di wilayah tersebut.
Baca juga :
Masuk Nominasi Oscar, Film Ini Kisahkan Persaudaraan Kuat Antarumat Beragama di Kenya. Wajib Nonton!
Dewan Gereja Dunia Kecam Pembantaian Mahasiswa Kristen di Kenya