Saat anak
beranjak dewasa, orangtua memang sudah mulai melepas tanggung jawab atas hidup mereka. Kebebasan ini mulai dimiliki anak sejak mereka memasuki usia 18 tahun.
Tapi meski diberi
kebebasan mutlak, bukan berarti orangtua gak lagi punya kewajiban untuk mengarahkan
anak tumbuh ke arah yang lebih baik. Kenapa? Karena masa-masa pertumbuhan menuju
kedewasaan inilah anak akan banyak terjerat dalam pergaulan yang gak baik seperti terlibat narkoba, mabuk-mabukan, judi, geng dan sebagainya.
Walaupun orangtua
sudah punya batasan untuk mengatur sepenuhnya kehidupan anak-anak mereka yang
sudah beranjak dewasa. Orangtua tetap punya hak untuk membantu anak tetap dalam jalurnya dengan 4 langkah ini.
1. Ajarkan tentang hukum sebab akibat
‘Saat kamu melakukan
A maka kamu harus siap menerima konsekuensi B’. Ini adalah prinsip tabur tuai yang kita pelajari.
Orangtua bisa
mengingatkan anak tentang hal ini untuk mencegah mereka terlibat dalam kebiasaan buruk seperti narkoba atau kecanduan alkohol.
2. Pilih mana ‘sakit karena disiplin’ atau ‘sakit dalam penyesalan’
Semua orang
tahu ada rasa sakit yang akan kita lewati dalam proses kehidupan. Untuk tumbuh dewasa dan sukses pun butuh proses pendisiplinan yang keras.
Jadi, ingatkan
anak apakah dia lebih memilih didisiplin atau mengikuti keinginan hati mereka sendiri yang kebanyakan berujung pada penyesalan.
3. Ajarkan anak tentang tanggung jawab
Dalam hal
ini, orangtua harus bisa membiarkan anak menyelesaikan masalah mereka sendiri tanpa harus mengulurkan bantuan.
Hal ini penting supaya anak semakin dewasa dalam memilih yang terbaik dalam hidupnya.
4. Ajarkan anak belajar dari kegagalannya
Sebagai anak
muda, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Dan banyak diantaranya yang
kemudian belajar dari kesalahannya dan semakin terampil dalam membuat keputusan yang lebih baik dalam hidupnya.
Begitulah dunia
menempah setiap orang, termasuk anak-anak kita. Tanpa melewati kegagalan, anak tidak akan pernah bertumbuh jadi lebih baik.
Jadi,
sebagai orangtua jangan terlalu memusingkan bagaimana kamu harus mendidik anak-anakmu
dengan keras. Sebaliknya, tanamkanlah pola pikir yang baru tentang kehidupan atas
dan jadilah pengarah yang bijak tanpa harus memaksa mereka mengikuti semua hal yang
kamu mau.
“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” (Amsal
22: 6)