Siapa sih
yang gak sakit hati diputusin sama mantan. Semua orang mengalaminya, apalagi kalau
diputusin pas lagi sayang-sayangnya. Pastinya ada timbul rasa marah ke mantan karena
kamu ngerasa gak terima dengan semua hal yang dia lakuin sama kamu. Rasa marah itu
lama kelamaan berubah jadi rasa dendam. Ada keinginan kuat di hatimu untuk membalaskan dendam atas apa yang dia perbuat.
Tapi
sebelum melakukan tindakan itu, jawablah apakah balas dendam itu benar-benar ide yang bagus? Sebelum kamu melakukannya baca dulu kisah siswi SMK Bogor ini.
Andriana Yubelia
Noven adalah seorang pelajar asal Bandung yang tinggal di Bogor. Dia ditemukan tewas
bersimbah darah di sebuah gang sempit dekat dengan tempat kosannya di Jalan
Riau, Kelurahan Baranangsiang, Bogor. Dugaan sementara, siswi 17 tahun dibunuh karena
motif dendam mantan kekasih. Hal ini diperkuat dengan penangkapan seorang pria berinisial S yang mengaku mantan kekasih Noven.
Menurut rekaman
CCTV, pelakunya adalah seorang pria berkaos biru dan celana hitam. Pria yang tampak
memiliki tato di bagian lengannya itu sedang menunggu di gang dan segera menyerang Noven ketika hendak melintas.
Kasus pembunuhan
yang diduga karena dendam ini jadi salah satu kasus nyata yang terjadi akibat motif
dendam ke mantan. Ada banyak orang yang harus berujung di penjara karena tindakan balas dendam yang dilakukan ke mantan.
Salah satu alasan
kenapa dendam ke mantan itu gak baik adalah karena hal itu hanya merugikan diri
kita sendiri. Dendam membuat mata hati kita dibutakan. Waktu kita membiarkan hati
kita dipenuhi dengan kemarahan, maka si iblis akan mulai masuk dan memanfaatkan
hal itu untuk mmebuat kita jatuh dalam perangkapnya. Tindakan melakukan
kejahatan seperti membunuh adalah hal yang paling mengerikan yang bisa dilakukan oleh seseorang yang menyimpan dendam kepada orang lain.
Kamu bisa bayangkan
sendiri akibat dari membunuh. Ini adalah dosa yang paling dibenci Tuhan. Dan kita juga akan menderita sepanjang hidup karena rasa bersalah.
Selain
alasan itu, dendam ke mantan hanya akan menyakiti diri kita sendiri. Kita akan merasa
kalau kita tak berharga. Kita akan kehilangan citra diri kita sebagai anak
Tuhan yang dikasihi. Akibatnya, kita gak lagi fokus mengejar hal-hal penting
dalam hidup. Sebaliknya, justru mengurung diri dalam rasa sedih dan tak layak. Hal
inilah yang banyak menyebabkan orang-orang yang patah hati memilih bunuh diri. Mengerikan bukan?
Tuhan sendiri
menawarkan kita untuk jadi orang-orang yang dengan rendah hati mengampuni. Dia menawarkan konsep pengampunan sebagai jalan satu-satunya untuk bebas dari rasa dendam.
“Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian
dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan
saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
(Efesus 4: 31-32)
Nah, buat yang
lagi nyimpan sakit hati atau dendam-dendaman sama mantan. Jangan sampai ngalami
kisah siswi SMK Bogor di atas ya.