Sebagian orang mengira kalau
kanker payudara merupakan penyakit yang hanya diidap oleh kaum wanita.
Kenyataannya, jenis kanker ini juga bisa dialami oleh pria, meskipun
perbandingannya 1000 dibanding 1. Wielly Wahyudin adalah salah satu pria yang pernah mengidap penyakit kanker ini.
Saat itu, pekerjaan Wielly yang
merupakan Chief Purser mengharuskan dirinya menghabiskan waktu di atas kapal
pesiar. Saat dirinya sedang bertandang ke Hong Kong pada pertengahan April
2013, dada sebelah kanannya terbentur tiang saat hendak menaiki kereta. Pada
waktu yang sama pula itulah, Wielly menyadari kalau ada benjolan kecil seukuran setengah kuku jari kelingking di payudaranya.
Mulanya, ia hanya mengira kalau
benjolan ini merupakan jerawat batu. Tetapi, benjolan ini semakin besar setiap
harinya. Karena terasa nyeri, ia memeriksakan ke dokter yang bertugas di kapal
dan menjalani serangkaian pemeriksaan. Benar saja, ia positif mengalami kanker
payudara. Hal ini membuatnya harus menjalani proses radiasi sebanyak 23 kali hingga kulitnya hitam dan melepuh.
Pengobatan kemoterapi ini sangat
membuat mentalnya semakin ciut. Bahkan, ia sempat menyerah dan menjadikannya
mengisolasi dirinya sendiri. Pada akhir tahun 2013, Wielly bertekad kalau
dirinya harus sembuh, sebab semasa perjalanannya ini, anak dan istrinya selalu setia menemaninya. Ia selalu berpikir, apa yang akan terjadi pada mereka kalau dirinya menyerah.
Ia langsung mengubah mindsetnya
tentang kemo dan menganggapnya bukan lagi sebagai sebuah penyiksaan, melainkan
jus buah. Perubahan mindset ini berdampak sangat luar biasa bagi Wielly. Ia
sanggup menjalani seluruh rangkaian pengobatan meski kepayahan dengan efek
samping yang ditimbulkannya.Tahun 2015 kemarin, Wielly dinyatakan sehat dan dipercayakan untuk kembali bertugas di kapal pesiar hingga hari ini.
Lewat cerita dari Wielly di atas, kita belajar
kalau mindset atau pola pikir dapat membuat kita melihat segala hal yang buruk
jadi lebih positif. Sebagai anak Tuhan, inilah beberapa pola pikir yang perlu kita miliki.
1. Tuhan bisa melakukan segalanya
Nggak ada kata nggak mungkin buat Tuhan. Kita
harus punya pemikiran dan rasa percaya kalau dalam Tuhan, segala hal itu
mungkin terjadi. Ada banyak pergumulan yang mungkin terjadi dalam kehidupan
kita ini. Bisa jadi masalah finansial, keluarga, pendidikan, dan hal lainnya.
Namun, ketika kita bisa bergantung dalam Tuhan, maka rasa aman, sukacita dan
damai sejahtera akan kita alami meski kita sedang berada dalam badai sekali pun.
2. Mengikuti kehendak Tuhan dalam segala hal
Sesulit apa pun permasalahan yang sedang kita
hadapi, cobalah ambil waktu untuk merenungkan, "Apa yang Tuhan ingin aku
lakukan dalam situasi ini?" Saat kita bisa belajar untuk menjalin
komunikasi dan hubungan yang baik dengan Tuhan, kita akan menemukan apa yang menjadi kehendakNya.
Alkitab mengatakan Abraham percaya kepada
Allah, "Maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai
kebenaran" (Yakobus 2:23). Ketika Abraham setuju atas segala ucapan Tuhan, maka disitulah Tuhan menggenapi janjiNya.
3. Tidak mengandalkan kekuatan sendiri
Sekali-kali, Tuhan nggak pernah meninggalkan
kita sendirian. Ketika kita menjalankan sesuatunya sendiri, maka banyak hal
yang kita jadikan tidak mungkin terjadi. Padahal, kalau kita fokus pada
ketidakmampuan kita, kesulitan, atau kegagalan, kita nggak akan bisa melihat
kemuliaan Tuhan dalam kehidupan kita.
Jadi, apakah pergumulan kita? Ketika kita punya
mindset yang benar, yaitu dengan mendahulukan Tuhan dalam setiap hal dalam
kehidupan ini, maka Tuhan akan menyatakan karyaNya dalam kehidupan kita.