Mimpi paling buruk yang dialami oleh pasangan menikah adalah ditinggal
mati lebih dulu oleh pasangan terkasih. Hal ini membuat banyak orang takut untuk menikah dan membangun rumah tangga.
Meskipun hal ini bisa terjadi kepada siapapun, bukan berarti kisah
hidupnya akan berakhir menyedihkan selamanya. Ada banyak orang yang justru kembali
bisa merasakan kebahagiaan saat bertemu dengan orang yang tepat. Kisah inilah
yang dialami oleh John Duberstein dan Lucy Kalanithi setelah keduanya ditinggal mati oleh pasangan masing-masing.
Di tahun 2016, seorang penulis berusia 37 tahun bernama Paul Kalanithi
menulis memoir bestselling, ‘When Breath
Becomes Air’ yang berkisah tentang detik-detik hidupnya setelah mengidap kanker
paru-paru. Lalu pada tahun 2017, seorang penulis berusia 39 tahun bernama Nina
Rings juga menulis memoir berjudul ‘The Bright Hour’ yang berisi tentang perjuangannya
melawan kanker payudara. Singkat ceritanya, kedua penulis ini akhirnya menyerah
dengan kanker yang mereka idap. Tapi percaya gak percaya, buku yang mereka tulis secara mengejutkan menyiratkan sebuah kisah yang indah.
Nina Rings yang menikahi pria bernama John Duberstein itu mengaku
tak rela meninggalkan suaminya itu selamanya. Karena itulah dia berusaha untuk mencari
sosok wanita yang mungkin akan tepat untuknya. Dan dia adalah mantan istri dari Paul Kalanithi, Lucy Kalanithi.
Pada 24 Februari, berselang beberapa hari sebelum Rings meninggal,
Lucy mengirimkan email ke dia. Tulisnya, “Aku bahagia sekali sepenuhnya atas
keberadaanku.” Lalu dia mengakhirinya dengan tulisan, “Dari penggemar setiamu, Lucy.’
Setelah Rings tiada, suaminya John yang bekerja sebagai pengacara
berusia 41 memutuskan untuk menerima saran sang istri. Dia lalu membuka diri kepada Lucy dan meminta saran tentang bagaimana menghadapi kehilangannya.
Dengan senang hati, Lucy pun mulai menolong John. Dia menyarankan John untuk fokus menulis pidato dan minum obat saat dia mulai merasa kuatir.
Seiring waktu, hubungan keduanya semakin akrab. Mereka menjadi
sahabat pena dan Lucy berperan seperti wali bagi John. Hubungan itu semakin lama
jauh lebih dekat dan perasaan diantara keduanya mulai tumbuh. “Kami bicara banyak
tentang ladang ranjau untuk bisa jatuh cinta dan kadang jatuh dalam kesedihan bersama,” kata Lucy.
Jarak yang memisahkan mereka seolah bukan penghalang besar bagi
keduanya untuk terus berkomunikasi. Bahkan Lucy memutuskan untuk menjumpai John
di North Carolina. Sejak pertemuan itulah keduanya menyadari cinta itu telah
tumbuh. Tanpa menghabiskan waktu yang lama, keduanya memberitahukan hubungan mereka kepada teman-teman terdekat dan juga keluarga besar.
Meskipun begitu, mereka mengaku masih belum bisa melupakan
pasangan mereka yang sudah meninggal. Mereka bahkan masih memakai cincin kawin mereka
yang sebelumnya. Bahkan John percaya kalau istrinya Nina Rings adalah sosok cinta
sejati yang dia miliki untuk selamanya. Begitu juga dengan Lucy yang tahu betul
bahwa dirinya bahkan hampir putus asa setelah ditinggal mati oleh mendiang suaminya Paul Kalanithi.
Sampai saat ini, keduanya masih menjalin hubungan asmara. Dan
belum memutuskan kapan waktu yang tepat bagi keduanya untuk menikah kembali.
Ya,
kadang Tuhan mengijinkan kita mengalami kehilangan untuk menyadari betul betapa
besar rasa sayang kita kepada pasangan. Dan selepas duka itu, Tuhan juga mau kita
mengalami kembali bahagia dan jatuh cinta kembali dengan orang lain. Tapi walaupun
kadang posisi pasangan kita tak bisa ditukar dengan orang lain, setidaknya Tuhan
tetap mau kita bahagia dan selalu berpengharapan bahwa segala sesuatu akan selalu
berakhir indah.