Di
Indonesia, meskipun menganut budaya Timur, kasus seks pranikah masih saja marak
terjadi. Bahkan kebanyakan diantaranya adalah anak-anak yang terlibat dalam pelayanan gereja ataupun kegiatan-kegiatan rohani lainnya.
Bagi sebagian
orang kasus ini kemudian mulai dipertanyakan. Misalnya ada yang berpikir, ‘Kalau
ngelakuinnya suka sama suka kan gak ada masalah? Atau ya kalau udah kejadian kan si laki-laki tuh bertanggung jawab juga. Jadi gak ada masalah dong?’ Benarkah begitu?
Segala sesuatu
yang kita lakukan harus kembali kita koreksi lewat kebenaran Alkitab. Sebagai orang
percaya, Alkitab adalah buku kehidupan yang menuntun kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan termasuk bagaimana membangun hubungan berpacaran yang sehat.
Nah, soal seks pranikah apakah dosa atau tidak, bisa kita cek dari 9 ayat Alkitab ini.
1 Korintus 7: 2
“….tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap
laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.”
Ibrani 13: 4
“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan
dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.”
Kisah Para Rasul 15: 19-20
“Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh
menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada
Allah, tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan
diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.”
1 Korintus 5: 1
“Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di
antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat
sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.”
Galatia 5: 19-21
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”
1 Tesalonika 4: 3-5
“Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu
supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang
perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan
penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah…”
1 Korintus 7: 8-9
“Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada
janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti
aku. Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.”
Kejadian 2: 24-25
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya
dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.”
1 Korintus 6: 18-20
“Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain
yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan
percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa
tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu
peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah
dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
Beberapa
ayat terakhir memberitahu kita bahwa seks pranikah menjadi sesuatu yang dilarang
dalam kekristenan. Seorang Kristen harus bisa menahan diri dari hubungan seks karena
tubuh kita bukan milik kita, tetapi milik Tuhan. Kita sudah dikarunia anugerah yang
besar oleh Tuhan, yaitu Roh KudusNya. Jadi saat kita menjalin hubungan dengan orang
lain secara fisik, kita sudah mencemarkan tubuh kita sendiri. Bagi orang Kristen,
seks pranikah adalah sesuatu yang cemar. Namun seks ini akan dianggap layak apabila
seorang pria dan wanita melakukannya setelah dipersatukan dalam sebuah ikatan pernikahan.
Jadi buat
kalian yang sekarang sedang menjalani hubungan berpacaran, teruslah menjaga kekudusan
tubuhmu sampai pada waktunya kalian dipersatukan dalan ikatan pernikahan.