IQ (intelligence quotient)
merupakan sebuah satuan yang bisa menunjukkan kecerdasan intelektual seseorang.
Sementara EQ (emotional quotient) merupakan kemampuan untuk menyadari,
memahami, memproses dan mengelola emosi baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Ada banyak orang yang mengatakan
kalau dengan IQ yang tinggi, kita dengan mudah bisa mendapatkan sebuah
pekerjaan. Tetapi dengan rendahnya EQ juga membuat kita dengan mudah kehilangan sebuah pekerjaan.
Mereka yang punya EQ tinggi
cenderung pandai menempatkan diri secara positi, bisa dengan mudah dan cepat
menangkap emosi orang lain sekaligus
mampu bereaksi secara dewasa untuk menjaga sekaligus meningkatkan sebuah
hubungan. EQ yang tinggi juga menjadikan seseorang dapat memimpin dengan baik dan tidak pernah merasa terancam dengan keberhasilan orang lain.
Dikutip dari Crown.org, EQ yang
tinggi membuat seseorang unggul dalam pekerjaan, menjadikan seseorang dalam menghasilkan
lebih banyak pendapatan,
membuat seseorang punya
sedikit tingkat stres dan memiliki rasa puas dalam pekerjaan yang dilakukannya.
Untuk mengenal mereka yang punya EQ tinggi, inilah 5 ciri-cirinya;
1 Menangani kritik dengan baik
2 Memiliki pikiran yang terbuka
3 Menjadi pendengar yang baik
4 Bersikap terus terang
5. Meminta maaf saat mendapati dirinya bersalah
Apakah ciri-ciri di atas ada pada
diri kita? Kecerdasan
emosional dan sosial sangat penting bagi kesuksesan dan kepuasan kita dalam
berkarir. Alkitab juga membahas kalau sebagai orang percaya kita harus memiliki tingkat EQ yang tinggi.
Kita bisa melihat ada banyak ayat yang
menunjukkan emosi yang dimiliki oleh manusia dan sering kontras terhadap
kebijaksanaan dan kebodohan. Sebagai contoh, Amsal 29:11, "Orang bebal
melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya."
Dalam Amsal 16:22 juga mengemukakan, "Akal
budi adalah seumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya."
Tubuh Kristus yang ada dalam diri kita secara
sosial maupun emosional memungkinkan orang lain menjadi jauh lebih mendengarkan kita.
Kecerdasan emosional juga penting untuk
membangun sebuah hubungan baik dalam lingkup pertemanan maupun keluarga. Ini
juga membantu kita untuk menjadi orang pertama yang mengucapkan permohonan
maaf, dan sebagai orang tua, kita bisa membantu anak-anak untuk mengembangkannya sejak usia sedini mungkin.
Punya EQ tinggi menjadikan kita sebagai pemimpin yang lebih baik
Empati adalah salah satu hal yang dimiliki oleh
orang dengan EQ tinggi. Sebagai pemimpin, hal ini membuat kita bisa memahami
dan menyadari setiap kebutuhan yang diinginkan oleh organisasi. Secara efektif,
hal ini dapat mendorong, mengelola, sekaligus dipercaya dalam membangun sebuah tim yang baik.
Kecerdasan emosional bisa berkembang seiring
dengan berjalannya waktu, bahkan pada anak-anak. Kemampuan untuk mengenali diri
dan mengatur diri sendiri bukanlah sifat bawaan sejak lahir, melainkan karena
kita mempelajarinya.
Untuk memperbaiki kecerdasan
emosional, kita harus bisa memahami diri sendiri. Ketika bisa mencapai sesuatu
hal yang menjadi mimpi kita, sama halnya dengan kita telah mencapai sebuah
kesuksesan tersebut.