Sebuah gereja
di kota Bangui, Republik Afrika Tengah kembali jadi target serangan kelompok teroris
yang dikenal dengan sebutan Seleka pada Selasa (1/5). Serangan itu menewaskan sedikitnya 16 orang.
Gereja Katolik
Roma Notre Dame of Fatima itu tiba-tiba diserang dengan senjata granat dan tembakan
bertubi-tubi ketika ribuan orang tengah mengikuti ibadah pagi. Akibatnya, pendeta
Toungoumale Baba yang bertugas memimpin ibadah saat itu kena jadi salah satu korban yang tewas.
“(Semua
orang) Penuh dengan kepanikan, beberapa mulai melarikan diri sampai peluru dan
granat terus menghantam pekarangan paroki, membuat orang-orang terjebak di dalam ruangan gereja,” kata Moses Aliou, salah satu pendeta gereja.
Para
pengamat menyampaikan bahwa serangan gereja itu merupakan bentuk pembalasan terhadap
operasi keamanan yang mulai dibentuk oleh pemerintah. Karena tiga minggu sebelumnya
pasukan PBB dan pihak keamanan nasional telah memulai operasi keamanan di sebuah
distrik yang dikenal dengan PK5. Distrik ini merupakan kampung yang diduduki oleh
mayoritas Muslim, yang berbatasan langsung dengan Gereja Notre Dame of Fatima. Di
distrik itulah banyak mantan pemberontak Seleka bermukim. Mengetahui rencana tersebut, PBB menduga kelompok teroris ini telah berencana untuk mengacau kota Bangui.
Serangan itu, menurut mereka, merupakan pertanda awal dari gelombang ketidakstabilan di wilayah kota Bangui. Apalagi serangan serupa sudah sering terjadi sejak tahun 2013, tepatnya setelah kelompok teroris Seleka menggulingkan Presiden Francois Bozize.
Baca Juga :
Sementara serangan
kali ini adalah tindakan kekerasan yang keempat kali terhadap Gereja Notre Dame
of Fatima. Di tahun 2014, kelompok teroris ini juga melakukan pola serangan
serupa, dimana mereka melemparkan granat dan melepaskan tembakan kepada siapapun
yang sedang berada di gereja.
Akibat serangan,
banyak orang yang kemudian melakukan protes kepada presiden. Bahkan mereka menggotong
tubuh pendeta Baba ke istana kepresidenan dan menuntut pertanggungjawaban atas
serangan yang menimpa rumah ibadah mereka.