Ada seorang anak bernama Maria, dia terlahir dari keluarga
yang sangat sederhana. Orangtuanya berkebun dan dia memiliki 4 orang adik dan
masih kecil-kecil.
Maria bersekolah dekat dengan rumahnya, sehingga setiap
istrahat sekolah dia selalu pulang untuk menjaga adiknya,dan membantu ibunya
untuk menyapu rumah sambil makan siang.
Kehidupan Maria sangat memprihatinkan, sehingga ketika dia
berusia kelas 2 SMA, dia harus terputus dari sekolahnya karena orangtuanya
tidak sanggup untuk membiayai sekolahnya.
Kalau meliat zaman sekarang, tamatan SMP tentu saja nggak
ada gunanya. Tidak satupun ada perusahaan yang mau menerima seseorang jika
hanya tamatan SMP saja. Sedangkan cita-cita Maria ingin menjadi orang sukses
dan bekerja di kantoran.
Mengingat kembali mengenai mimpinya, Maria berusaha keras
ingin melanjutkan sekolahnya. Sehingga untuk mengumpulkan uang, dia bekerja
sebagai baby sitter hingga waiter disebuah restoran. Setelah 1 tahun lamanya
bekerja, dan teman-temannya seangkatannya dulu sudah pada tamat, Maria merasa
malu untuk lanjut sekolah.
Akhirnya dia mengambil paket C setara dengan SMA.
Dengan bermodal paket C, Maria nggak berdiam saja. Dia tetap
bermimpi ingin bekerja didepan komputer atau kerja di kantoran.
Sehingga suatu saat, dalam pertumbuhannya didalam Kristus,
dia berdoa "Tuhan, saya tidak memiliki apapun yang saya miliki. Saya hanya
memiliki iman, saya menaruh iman saya padamu dan mimpi saya. Saya akan sukses
di dalam nama Yesus."
Sejak doa itu, dia selalu menaruh tangannya atas ijazahnya
dan berkata "kamu akan diterima di perusahaan besar, dalam nama
Yesus."
Setiap hari dia juga berdiri di depan kaca dan bicara pada
dirinya sendiir "Maria, kamu cantik dan layak. Kamu akan sukses."
Setiap hari, dia membangun imannya dengan memperkatakan hal yang
positif. Dia juga mulai mencari pekerjaan, lewat situs lowongan kerja, hingga
lewat informasi dari teman-teman komunitasnya.
Mulai dari bekerja sebagai sales, dia terus berjalan tak
kenal lelah.
Suatu hari, seorang temennya datang dan menawarkan dia
pekerjaan "Mar, kamu mau kerja di toko papaku? Jagain toko. Enak gajinya
lumayan."
Mendengar itu, Maria sama sekali tidak tergiur. Malahan, dia
menolak dengan alasan "saya mau cari kantoran nih."
Tak kenal lelah, dan tak mau merasa terintimidasi, Maria
tetap kukuh dengan mimpinya.
Sehingga setelah 3 bulan bekerja sebagai sales, dia menerima panggilan dari sebuah perusahaan oli. Dia di panggil untuk interview sebagai admin operation.
Maria sama sekali tidak bisa komputer, tetapi dia belajar
komputer selama 2 minggu sebelum dia tanda tangan kontrak , dia juga mengambil kursus privat dari temannya
sendiri. Maria tidak bisa bahasa Inggris tetapi dia setiap hari berlatih bicara
bahasa Inggris.
Sehingga setelah 2 minggu setelah interview, Maria pun tanda
tangan kontrak berja. Dan setelah
training 3 bulan, perusahaan lalu memperpanjang kontraknya selama 4 tahun .
Dan hari ini, Maria menduduki sebuah posisi penting dalam
perusahaannya setelah dia mengambil kuliah akuntasi.
Belajar dari kehidupan Maria, Tuhan mau ajarkan kita soal
iman.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)
Artinya, dalam hidup ini, kita perlu mengalahkan segala
sesuatu dengan menumbuhkan iman dalam pikiran kita, dalam hati dan kehidupan
kita.
Tetapi nggak cukup sampai disana.
Untuk merealisasikan iman dan mimpinya, Maria melakukan
segala sesuatu yang benar untuk menggapainya. Dia tidak kenal lelah.
Yakobus 2:26 menuliskan sebab tubuh tanpa roh adalah mati,
demikianlah juga iman tanpa perbuatan adalah mati.
Ada banyak teori dan mimpi dalam pikiran kita, bahkan saya
sendiri. Tetapi Firman katakan, itu semua tidak akan pernah hidup jika kita
tidak melakukan sesuatu.