Apa kamu pernah
merasa ragu atau takut nggak dapat pekerjaan? Dulu, sebelum bekerja di Jawaban.com aku juga pernah ada di
posisi kalian. Aku pernah kerja di sebuah lembaga pendidikan sebagai pengawas di
sebuah laboratorium bahasa Inggris. Setelah menjalani profesi itu, rupanya aku nggak
nyaman banget di sana. Perasaan jenuh terus menyerangku. Sampai akhirnya aku mulai tanya ke Tuhan, “Apa sih pekerjaan yang harusnya aku pilih?”
Dari sana,
aku memutuskan untuk jadi penulis karena basicnya aku suka nulis dan duniaku adalah di media.
Mungkin kamu
lagi ngerasain kegalauan kayak yang pernah aku alami? Atau kamu lagi diperhadapkan
sama pilihan pekerjaan yang harus kamu jalani? Mungkin pekerjaan ini menawarkan
banyak duit sementara pekerjaan lain bergaji sedikit tapi kamu suka banget. Akhirnya kamu serba salah buat mutusin pilih yang mana.
Bekerja adalah
salah satu tugas yang Tuhan percayakan untuk kita lakukan selama hidup di
dunia. Logikanya, kalau kita nggak kerja, ya kita nggak bisa memenuhi kebutuhan
hidup kita bukan? Apalagi kalau kita sudah berkeluarga, punya anak dan istri. Dengan gaji atau pendapatan dari bekerjalah kita bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut.
Tapi pertanyaannya,
gimana kita bisa memilih pekerjaan yang tepat?Berdoa dan meminta tuntunan Tuhan
adalah kunci utama kamu bisa memilih pekerjaan yang tepat. Jadi, sebelum melamar
pekerjaan atau membuka bisnis/usaha, coba tanyakan lebih dulu 12 pertanyaan ini ke diri sendiri:
Pertanyaan 1: Bisakah aku melakukan semua pekerjaan yang diberikan dengan sungguh-sungguh ‘untuk kemuliaan Tuhan’?
Kita tahu
betul kalau firman Tuhan bilang supaya kita melakukan apapun yang kita kerjakan
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (1 Korintus 10: 31). Jadi, jangan sampai
kamu malah memilih pekerjaan yang kamu sama sekali nggak mengerjakannya dengan sukacita dan sepenuh hati.
Pertanyaan 2: Apakah pekerjaan yang aku pilih ini bisa memberikan pertumbuhanku secara pribadi?
Waktu Paulus
bilang, “Kejarlah kebenaran” (1 Timotius 6: 11; 2 Timotius 2: 22), Dia tidak membatasi
kita hanya mengejarnya di gereja atau di rumah. Tapi juga saat kita bekerja.
Pekerjaan adalah setengah dari hidup kita. Bayangkan berapa lama kita berada di
kantor dan berapa lama di rumah? Mungkin kita malah lebih lama bekerja di kantor
atau di toko tempat usaha kita. Jadi, apakah kita masih terus mengejar
kebenarannya Tuhan lewat pekerjaan itu? Justru karena itulah, kita harus meminta
tuntutan Tuhan supaya kita jangan salah melangkah dan salah memilih pekerjaan. Karena
bisa jadi lewat pekerjaan kitalah kehendak Tuhan dinyatakan kepada orang lain melalui kita.
Pertanyaan 3: Apakah pekerjaan ini akan menghalangi atau menghambat perkembanganku dalam mengenal Tuhan lebih dalam?
Pikirkan apakah
dengan pekerjaan yang kamu pilih justru membuatmu menjadi jauh dari Tuhan. Bukannya
malah membuatmu lebih dekat dengan Tuhan, tapi kamu malah mengalami kemunduran secara
rohani. Apakah kamu malah lebih tergiur dengan hal-hal duniawi daripada menjadikannya
sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan? Lebih cinta uang daripada cinta Tuhan? Pikirkanlah hal ini lebih dulu.
“Malahan
segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.” (Filipi 3: 8)
Pertanyaan 4: Apakah pekerjaan ini justru mengubah pola pikirku tentang kebenaran firman Tuhan? Apakah aku malah mengalami tekanan atau merasa seperti diperbudak pekerjaan?
Di dunia sekuler,
kita banyak kali menemukan orang-orang sukses lebih percaya dengan teori pengalaman
dan kemampuan pribadi. Bagi mereka, kesuksesan itu ya didapat kalau kita berusaha. Nggak ada peran Tuhan sama sekali dalam kesuksesan kita.
Atau apa
kamu justru merasa tertekan atau diperbudak oleh pekerjaan itu? Renungkanlah ayat
ini, “Kamu telah dibeli dan harganya
telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.” (1 Korintus 7: 23)
Pertanyaan 5: Apakah pekerjaanku memungkinkanku untuk memenuhi mandat agung dari Tuhan untuk menjangkau orang-orang yang belum percaya?
Yesus berkata
‘pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu’ (Matius 28: 17-20). Kemanapun dan
dimanapun kita berada, kita diminta untuk memenuhi mandat agung ini. Tuhan bisa
memakai pekerjaan kita untuk mewujudkan mandat ini. Apakah pekerjaan ini memungkinkanmu melakukannya?
Pertanyaan 6: Apakah pekerjaan ini bisa mengeskpos semua potensi di dalam diriku?
Lakukanlah pekerjaanmu
sepenuh hati, bukan setengah-setengah. Kalau memang kamu punya potensi besar, kamu
harus mengeskpos hal tersebut lewat hasil kerjamu. Apa pekerjaan pilihanmu memang
memungkinkanmu melakukannya? Kalau seperti tidak, cobalah mencari pekerjaan lain
yang di sana kamu bisa berkembang dan naik secara eksponensial.
Sebagai makhluk
ciptaan Tuhan, tugas kita adalah menyesuaikan pekerjaan yang kita lakukan dengan
maksud dan rencana-Nya. Jadi, sebelum memutuskan menerima pekerjaan tertentu tanyakan
lebih dulu potensi apa yang sebenarnya Tuhan taruhkan dalam dirimu. Pekerjaan apa
yang Tuhan mau kamu lakukan supaya potensi itu bertujuan baik untuk memberikan
pertumbuhanmu, memuliakan Tuhan dan juga bisa memenuhi kebutuhanmu secara
pribadi. Saat kamu meminta, percayalah Tuhan akan menjawabnya.