Sebagian orang
tua mungkin tanpa sadar suka membandingkan anaknya dengan anak lain. Waktu harapan
orangtua berbanding terbalik dari realita kondisi anaknya, orangtua pasti bakal
mulai bertanya-tanya, “Kog anakku begini ya? Anaknya kog rajin gitu ya nggak kayak anakku pemalas banget!”
Ada banyak aspek
yang suka dibanding-bandingkan orangtua dari anaknya. Ini adalah empat hal yang paling sering dibandingkan tapi justru paling dibenci anak.
1. Pencapaian akademik
Salah satu
yang paling sering dibanding-bandingkan orangtua soal anaknya adalah pencapaian
akademiknya. Orangtua akan mulai membandingkan nilai akademik anaknya dengan nilai akademik anak lain, apalagi kalau nilainya lagi buruk.
Biasanya anak akan mendengar omelan ibunya, “Lihat, Anita saja dapat nilai matematika 90.” Atau “Anak tetangga aja bisa menang kompetisi ini..”
Baca Juga : Jangan Membandingkan!
2. Kondisi fisik
Kondisi fisik
juga bisa jadi hal yang dibanding-bandingkan orangtua. Seperti yang aku alami, orangtuaku
suka membandingkan kondisi fisikku yang kurus kecil dengan anak lain yang kelihatan
gemuk-gemuk. Padahal semakin orangtua menyampaikan hal semacam itu, anak pastinya bakal semakin kesal.
3. Karakter anak
Soal karakter
orangtua juga suka membanding-bandingkan anaknya dengan anak lain. Anak yang kurang
pergaulan dianggap nggak normal dan dipaksa supaya meniru anak lain yang punya banyak
teman. Atau saat anak-anak suka berantem atau berisik di rumah, orangtua akan mulai marah dan membandingkan anak-anaknya dengan anak tetangga yang jauh lebih tertib.
4. Kesuksesan
Semua orang
tua memang berharap anak-anaknya mencapai kesuksesan dalam hal karir. Karena tuntutan
itu pula orangtua mulai membanding-bandingkan kesuksesan anaknya dengan kesuksesan
anak teman-temannya. Padahal, tanpa disadari hal ini bisa sangat menyakiti hati anak.
Tahukah kamu
kalau kebiasaan membandingkan ini ternyata bisa berdampak buruk loh. Beberapa diantaranya bisa menyebabkan:
Jangan sampai
anak merasa bahwa dia memang nggak berguna dan jadi anak yang gagal hanya karena
kamu tanpa sadar membanding-bandingkan dia dengan anak lain yang jauh lebih baik
dari dia. Bagaimanapun kondisi anak, orangtua harusnya selalu memperkatakan hal-hal
yang positif dan membangunnya. Karena dengan itu anak akan merasa dicintai dan berharga.