Dosa Jari Telunjuk

Our Impact / 1 December 2017

Kalangan Sendiri

Dosa Jari Telunjuk

Lusiana Official Writer
5886

Kejujuran adalah harga mahal bagi Kristin. Prinsip yang sama berlaku juga pada kehidupan rumah tangganya, sehingga tidak mengherankan jika ia merasa sakit hati dan kecewa ketika prahara menimpa rumah tangganya. Suami tercintanya terlibat perselingkuhan dengan mantan pacarnya dan wanita selingkuhan ini adalah seorang aktivis gereja. Kecewa, sudah tentu, hancur hati, itu yang dirasakannya. Jadi, wajar saja jika ia merasa bahwa dirinya adalah korban dari peristiwa ini. Perselingkuhan suami Kristin mulai tercium sejak tahun 2012, tetapi pada saat itu belum ada bukti. Sehingga yang bisa Kristin lakukan hanyalah diam dan mengamati tingkah laku suaminya.

 

Selama berada di dalam pergumulannya itu, Kristin tidak pernah sendirian. Selain bersama-sama dengan Tuhan, ia kerap kali menghubungi layanan doa Sahabat 24 dan meminta untuk didoakan. Ia sangat berharap agar Tuhan segera membukakan jalan untuk masalahnya. Satu tahun kemudian, Tuhan menjawab doa Kristin. Tuhan menunjukkan bukti perselingkuhan suaminya melalui SMS yang ada di handphone suami. Hati Kristin benar-benar terpukul dengan kenyataan yang ada. Hal yang bisa ia lakukan hanyalah berdoa. Oleh karena itu Kristin sanggup menghadapinya.

 

Bukti telah berbicara, dan suami pun mengakui, menyadari, serta memohon ampun atas kesalahan yang telah ia perbuat terhadap Kristin. Apa yang selanjutnya terjadi? Sudah tentu rumah tangga mereka mengalami pemulihan dan kembali hidup bahagia. Hanya saja, persoalan masih belum selesai. Kristin mengaku kesulitan untuk mengampuni wanita selingkuhan suaminya tersebut. Penyebabnya adalah mereka selalu bertemu di gereja setiap minggunya dan wanita tersebut tidak pernah mengakui kesalahnya, padahal suaminya sudah mengakui perbuatannya. Berbagai upaya pun telah dilakukan, termasuk oleh pihak gereja dan keluarga dari pihak wanita selingkuhan tersebut. Namun, hubungan mereka bukan membaik dan semakin memburuk. Mereka bahkan sudah tidak saling tegur sapa.

 

Merasa tidak tenang, Kristin kembali mengirimkan SMS ke layanan doa Sahabat 24. Ia meminta dukungan doa karena hatinya masih belum sepenuhnya mengampuni wanita mantan selingkuhan suaminya. Setelah didoakan, hati Kristin pun menjadi lebih lega. Kristin kemudian berjanji untuk benar-benar bisa mengampuni wanita tersebut. Jika Yesus saja mau mengampuni segala dosa-dosanya, maka seharusnya dia pun bisa.

 

Kesaksian Kristin sebenarnya menyadarkan diri kita bahwa tindakan belas kasihan yang ditunjukkan melalui pengampunan, memiliki kuasa yang besar untuk mengalahkan penghakiman. Ketika Kristin merasa dirinya adalah korban dari kasus perselingkuhan yang menimpanya, secara tidak sadar ia merasa memiliki hak untuk menggunakan telunjuk jarinya untuk menuding, menyalahkan suami, dan wanita selingkuhan suaminya. Bayangkan jika hal ini terjadi, tidak akan pernah tercipta damai sejahtera di hidup mereka. Bersyukur yang Kristin lakukan adalah merendahkan diri di hadapan Tuhan dan membiarkan belas kasihan dan pengampunan mengalir secara nyata, sehingga pemulihan pun terjadi. Bersama Tuhan, Kristin bisa mengalirkan belas kasihan kepada orang-orang yang menyakiti hatinya, dan Anda pun bisa melakukan hal yang sama. Bergabunglah sebagai Mitra CBN dan mengalirkan belas kasihan kepada banyak orang di negeri ini seperti Mitra kami lainnya. Mari mendaftar melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email.

Halaman :
1

Ikuti Kami