Sebagai keluarga
yang berasal dari agama mayoritas di negara bagian Haryana, India Utara, seorang
pria bernama Ramesh Kumar menjadi geram ketika mendapati istri dan keempat anaknya
malah percaya Yesus. Tak terima dengan pilihan itu, pria inipun tega memukuli dan mengusir istri dan anak-anaknya.
Seperti dilaporkan
Asosiasi Kristen Pakistan Inggris (BPCA), mereka harus mengalami kesulitan
dalam hal keuangan dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari karena tetap menolak untuk meninggalkan keyakinan mereka.
Kumar dilaporkan menuntut supaya mereka berhenti mengikuti kegiatan agama sejak bulan Februari 2017 silam. Tapi istri dan anak-anaknya tetap bertahan dalam iman mereka.
Baca Juga : Gara-gara Doakan Orang Sakit, 6 Orang Kristen India Ini Dianiaya dan Dipenjara
Tak hanya mengusir
keluarganya, Kumar juga berusaha membuat anak sulungnya, Neeraj kehilangan pekerjaan.
Padahal, dia sudah berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dia menuduh keluarganya
telah memaksanya untuk menghadiri ibadah gereja dan mengklaim anaknya pernah mengancam
akan membunuhnya jika menolak masuk agama Kristen. Namun istri dan anak-anaknya dengan terang membantah tuduhan itu.
Pihak berwenang
akhirnya turun tangan untuk menyelesaikan perseteruan keluarga ini. Kumar sendiri
bahkan mengajukan tuntutan bahwa orang-orang Kristen berusaha untuk memaksakan iman mereka.
Menyikapi tindakan
Kumar, istri dan anak-anaknya menilai bahwa kejadian yang menimpa mereka justru
adalah proses untuk memperkuat iman mereka. Mereka kokoh tak akan pernah meninggalkan iman sekalipun dalam kondisi sulit.
“Kami tidak
akan berhenti pergi ke gereja karena kami tahu Yesus adalah Tuhan yang sejati yang sudah mati untuk kita,” ucap sang istri.
BPCA pun
menyampaikan keprihatinan atas kondisi yang menimpa keluarga ini. Kumar yang geram dengan pilihan keluarganya bahwa tak lagi mengakui mereka sebagai keluarga.
“Mereka dijadikan
sasaran oleh seorang ayah yang terjebak dalam sikap religius yang sudah umum di India sejak kekuasaan rezim Modi (Narendra),” kata Wilson Chowdhry, kepala BPCA.
Tak hanya keluarga Kumar, BPCA juga mendapati ada banyak orang Kristen yang jadi korban tindakan diskriminasi agama di India. Untuk itulah BPCA membangun sebuah gerakan untuk mendukung orang-orang Kristen dan mengumpulkan data terkait kondisi orang-orang Kristen yang jadi korban kekerasan.
Baca Juga :
Di artikel sebelumnya,
kita bisa baca bagaimana ada sekitar 6 orang Kristen India yang dianiaya dan
dipenjara hanya gara-gara mendoakan orang sakit. Tentu saja kita amat prihatin dengan
kondisi yang mereka alami. Untuk itu mari terus berdoa untuk negara-negara yang
rawan diskriminasi ini.