Siapakah yang menjadi Role
Modelmu saat ini? Aku sangat yakin bahwa
kebanyakan dari kamu akan menjawab “Yesus.” Haleluya! Saya ikut senang
dan bertepuk tangan jika mengetahui itu. Hal ini cukup menggambarkan bahwa kamu
sedang bertumbuh dalam iman percaya akan Yesus setiap saat. Bukan begitu saudara-saudari?
Beberapa waktu lalu,
sebelum aku berangkat meninggalkan kota Batam dan melepaskan pelayanan disana, aku mengajak berkumpul para sahabat rohaniku dan adik kandungku sendiri.
Karena mereka akan ku
tinggalkan dalam jangka waktu yang hanya Tuhan yang tahu, jadi saya menginginkan mereka bicara sepatah dua kata dan mendoakanku.
Tentu situasi itu adalah
situasi yang sangat sedih dan cukup bikin aku menangis. Mereka akan bicara
semua perkataan yang aku akan rindukan, mengembalikan kenangan dan berkata
‘kita nggak akan makan di Bukit Cinta dan melihat keindahan kota Batam lagi;
kita nggak akan ke Menara doa kota setiap minggu lagi; kita nggak akan ajar
anak-anak itu bersama lagi” sehingga mereka akan memelukku dan memberikan nasehat-nasehat yang panjang lebar dan buat aku bosan. Haleluya!!
Hampir semua bahasan kami
menarik, tapi aku ingat sebuah kalimat dari adikku tersayang. Katanya “Aku ingin menjadi penerus kakak disini, pokoknya mau kayak kak naomi.”
Secara nggak langsung, dia
sedang berkata bahwa “Aku menyukai kak Naomi dan kakak adalah role model saya.” Bukan begitu?
Namun setelah beberapa
bulan lamanya, perkataan itu seakan nggak memiliki bukti, dia susah dihubungi
dan mulai sibuk bahkan justru dia keluar dari kebiasaan yang baik saat aku disampingnya.
Dia berbelok dan melakukan sesuatu diluar kebenaran.
Sama seperti kita, kadang
kita bicara bahwa Yesus adalah role model kita dan bahkan secara langsung kita mengatakan bahwa kita mencintai Yesus.
Namun sering dalam
perjalanan akhirnya semua hanya tersisa ucapan, kita kehilangan semuanya hanya
karena ego dan sibuk sendiri. Kita menyakitiNya karena suka kompromi dan merasa benar.
Saya memiliki seorang
teman yang terkenal jago dalam pelayanan, dan selalu bicara bahwa Tuhan adalah
super hero yang dikasihinya, namun nggak disangka bahwa akhirnya dia
menyelesaikan masa mudanya dengan menghianati Tuhan dan menjual imannya. Dengan kata lain, dia menikahi pria yang nggak percaya Yesus.
Sangat mudah untuk memuji
Tuhan dengan perkataan kita, sangat mudah bermimpi untuk menjadi serupa dengan
Tuhan yang penuh kasih. Namun percayalah bahwa itu tidak akan pernah terjadi tanpa ketulusan dan komitmen.
Berikut ada beberapa hal
yang aku ingin bagikan bagi kamu yang mengaku “cinta Yesus” dan anggap Dia sebagai “role model”.
Atleast
aku juga sedang belajar :
1. Cobalah
untuk belajar tulus mencintai Yesus, karena ketulusan itu akan membuat kamu kuat menghadapi dunia ini (Matius 10:16)
2. Sebaiknya
belajarlah untuk tidak kompromi dengan dosa, apalagi bermain-main. Supaya kamu nggak diserang dan diinjak-injak oleh iblis (Roma 6:11).
3. Selalu
bicara denganNya (berdoa) supaya kamu semakin dekat denganNya dan Dia akan memberikan kepadamu apa yang menjadi kesukaanNya.
4. Izinkan
Dia memerintah atas hidupmu dan teruslah mencari tahu tentang Dia dengan membaca buku diaryNya yaitu Alkitab (2 Timotius 3:16).
Selain 4 diatas, hal yang
paling penting yang mendasari serta mengakhiri semuanya adalah komitmen dan
setia.
Teruslah melakukannya dengan setia. Percayalah bahwa kamu akan menjadi sama seperti Kristus dimuka bumi ini, dan dari kehidupanmu, Yesus akan dikenal dengan identitas yang sebenarnya. Dan hal terindah yang menjadi hadiahmu adalah mahkota kehidupan dan kemuliaan dan kamu akan diangkat menjadi mempelaiNya di akhir hidupmu. Bukankah itu sangat menarik?