Seorang psikolog dari Universitas Indonesia, Dr. Endang Mariani Rahayu M. Si pada sebuah konferensi mengatakan bahwa tingkat stres warga di kota-kota besar di Indonesia, terutama kaum wanita, terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukannya selama lima tahun terakhir. Sejumlah 49 persen wanita mengaku mengalami stres. Salah satu alasan yang mendukung pernyataan ini adalah karakter wanita yang dikenal sebagai sosok multitalenta. Contohnya adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki kewajiban mengurus anak dan suami. Di saat yang sama, ia juga harus berperan sebagai pekerja, memiliki bisnis sendiri, atau berbagai kegiatan sebagai bentuk aktualisasi diri. Tidak heran jika mereka kemudian mengalami stres, bahkan berujung depresi. (Dilansir dari artikel situs sisternet).
Hasil yang sama juga diperoleh dengan ibu-ibu yang berada di daerah. Perbedaannya adalah mereka menderita stres dengan bentuk lain, yaitu dipicu masalah ekonomi dan sifat konsumtif. Sedangkan urusan domestik rumah tangga, tuntutan anak di sekolah, kehidupan sosial, jalanan macet hingga masalah di kantor menjadi penyebab banyak sekali ibu-ibu di kota besar mengalami stres. Dampak yang lebih parah, wanita akan menderita depresi akibat beratnya tekanan hidup (Dilansir dari artikel situs republika). Fenomena ini juga sempat diangkat oleh Solusi TV dalam sebuah kisah nyata Natalia Neny, yang mengalami stres hingga depresi berat pasca keluar dari pekerjaannya. Dikemas dalam bentuk yang apik, episode ini rupanya menarik banyak audiens, yaitu sejumlah 159.251 orang menonton tayangan ini. Jika Anda belum sempat atau belum pernah menonton kisahnya sama sekali, Anda bisa menontonnya di goo.gl/rPqHJk
Ratna, penonton dan responden Solusi, rupanya juga mengalami hal yang sama. Ia
merasa sangat putus asa, stress, dan nyaris depresi sebab anaknya, Ola sulit
sekali di nasihati dan cenderung melawan orang tua. Dampaknya, Ratna membenci
anaknya sendiri. Belum lagi masalah yang harus ia hadapi berkaitan dengan
keluarga besarnya, dimana dirinya selalu menjadi korban fitnah sang kakak
sehingga dirinya tidak dipercaya lagi oleh keluarga besarnya. Ratna, yang
menghubungi Sahabat 24 untuk berkonsultasi mengatakan bahwa hidupnya penuh
dengan kekuatiran, kecemasan akan masa depan, merasa kepahitan dan sulit
melepaskan pengampunan pada keluarganya. Bersyukur melalui pengertian, bimbingan,
dan doa, Ratna pun mau membuka hati dan melepaskan pengampunan pada orang-orang
yang sudah menyakiti hatinya, baik itu anaknya maupun keluarganya. Pasca
mengalami pemulihan yang luar biasa di hidupnya, Ratna merasakan damai
sejahtera dan tidak lagi ada kata stres apalagi depresi. Selain dapat
mengampuni anaknya, Ola juga mengalami perubahan karakter yang bisa semakin
menyenangkan hatinya. Tidak hanya itu, hubungan Ratna dengan keluarga besar pun
semakin membaik. Bahkan hidupnya kini semakin bahagia.
Rahasia kebahagiaan yang indah bukan? Yuk, bagikan rahasia kebahagiaan ini kepada semua orang termasuk wanita-wanita yang ada di sekitar Anda yang Anda kasihi. Bagaimana caranya? Mari bagikan Kabar Baik ini sebagai Mitra CBN. Mendaftarkan diri sebagai Mitra CBN berarti Anda turut mendukung CBN dalam membagikan Kabar Baik. Mari, bermitralah bersama kami dengan mendaftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email.