Apa sebenarnya arti Dadjal bagi umat
Kristen. Sampai saat ini Dadjal yang dipercaya oleh Umat Muslim masih menjadi
sebuah pertanyaan bagi beberapa umat Kristen. Sebagaimana dikutip dari
Historia, yang dimaksud dengan Dajjal dalam pandangan umat Muslim adalah makhluk yang akan keluar dari perut bumi
pada hari akhir zaman nanti.
Apakah umat Kristen juga mengenal
atau memakai istilah ini? Ternyata, di Alkitab terjemahan lama, tepatnya di 1
Yohannes 2:18 kata Dajjal juga muncul. Sebagaimana ditulis, “Hai anak-anakku,
inilah achir zaman;dan sebagaimana jang sudah kamu dengar bahwa si Dadjal akan
datang kelak, maka sekarang ini pun ada banjak ‘Dadjal’;dengan djalan itu kita
mengetahui bahwa inilah achir zaman.” Kata ‘Dadjal’ di dalam ayat ini, jika
kita artikan secara harafiah menurut Alkitab terjemahan baru adalah
‘Anti-Kristus’ sendiri, dimana kata ini juga digunakan beberapa kali di kitab 2
Yohanes 7 dan 1 Yohanes 4:3.
Jadi, menurut ayat 1 Yohanes 2: 18
itu, sudah jelas memberitahukan bahwa kedatangan Dadjal merupakan tanda akhir
zaman.
Apakah hubungan antara Dadjal
(Anti-Kristus) dengan bangsa Israel? Apakah kedatangan Dadjal berkaitan dengan
kedatangan mesias yang dinantikan orang Israel?
Untuk menjawab pertanyaan ini,
berikut beberapa tanda akhir jaman yang dinubuatkan berkaitan dengan kedatangan
Dadjal (Anti-Kristus), kedatangan Mesias dan kondisi bangsa Israel.
Pertama, perlu kita ketahui bahwa sebelum
Israel berdiri, kita bahkan sangat sulit membayangkan skenario peperangan akhir
zaman sebagaimana yang difirmankan di kitab Zakharia 14:2 yang
menuliskan, “Dan Aku akan mengumpulkan semua bangsa ke Yerusalem
untuk peperangan. Dan kota itu akan direbut, dan rumah-rumah akan dijarah,
dan wanita-wanita akan diperkosa, dan setengah dari kota itu akan keluar ke
pembuangan, tetapi sisa dari umat itu tidak akan diangkut dari kota itu.”
Ayat di atas mungkin bisa kita kaitkan dengan kondisi orang Yahudi
selama 2000 tahun yang tersebar di berbagai tempat. Mereka yang nggak punya
rumah malah mengharapkan belas kasihan dari umat Muslim dan Kristen. Di
banding Muslim dan Kristen, Yahudi sama sekali nggak diperhitungkan karena
tidak memiliki sokongan kuat dalam politik. Namun akhir tahun 1800-an, sejarah
berlangsung cepat di mana sebuah kegerakan Zionis merencanakan untuk membangun
sebuah rumah bagi kamu Yahudi tepatnya di tanah damai tiga agama, yang saat itu
di bawah Khilafah Ustamiyah, Yerusalem.
Sejak tahun 1882 gerakan Zionis ini berulang kali memobilisasikan kaum
Yahudi dari berbagai negara, terutama Eropa untuk kembali ke Yerusalem dan
mengklaimnya sebagai milik mereka. Lewat deklarasi Balfour, akhirnya Inggris
pun berjanji membantu pendirian negara Yahudi tersebut.
Tahun 1917, Inggris berhasil memasuki tanah suci dan mengalahkan tentara
Khilafah Ustamani dan akhirnya Yahudi pun diproklamasikan oleh David ben
Gurion, perdana menteri Israel pertama pada tanggal 14 Mei 1948.
Tidak hanya memenangkan perang, Israel juga mempermalukan bangsa Arab
dan mengeroyokinya. Kini Israel menjadi satu-satunya kekuatan nuklir di Timur
Tengah dengan memiliki 60 hingga 200 rudal berhulu ledak nuklir. Sungguh sebuah
ancaman nyata bagi bangsa-bangsa Timur Tengah!
Fakta ini akhirnya menjadi tanda pertama bahwa Firman Allah di Zakharia
telah digenapi dan inilah tanda akhir zaman sebagai mana yang dipercayai oleh
Umat Kristen dan Umat Muslim.
Hal ini juga pernah ditulis oleh pakar
estakologi Islam, Imran Hosein dalam bukunya "Jerusalem in the
Qur’an’ bahwa Yahudi meyakini restorasi Israel, setelah 2000
tahun kerajaan Israel dihancurkan merupakan 1 dari 7 tanda kehadiran
Mashiah,atau Moshiah (bahasa Ibrani dari Yesus atau Mesias).
Namun yang menarik adalah bahwa bangsa
Yahudi tidak menunggu Mesias yang dipercaya Kristen dan Muslim yaitu Yesus
kristus (Isa Al-Masih), tetapi Yahudi menunggu mesias yang lain.
Kedua, dari kelahiran mesias versi Yahudi adalah kembalinya orang-orang
Yahudi yang semula berpencar ke Yerusalem seperti yang ditulis di Zakharia
14:2. Hal ini sudah lama berlangsung namun masih terus berlangsung sampai saat
ini dan inilah salah satu pemicu persoalan karena Israel terus membangun
pemukiman dan mengusir orang Arab.
Ketiga, adalah pembebasan Tanah Suci (Yerusalem) dari tanah goyim (sebutan
untuk semua orang non-Yahudi). Tanda ini sudah terjadi, tapi belum sepenuhnya
sempurna. Saat Yerusalem di proklamasikan pada tahun 1948, mereka sudah
terlebih dulu menguasai Yerusalem Barat, sehingga mereka menyebut-nyebut
Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Namun hal ini belum diakui oleh dunia, pengakuan ini masih sering dibawa
dalam kampanye Presiden Amerika maupun ucapan para pemimpin negara barat.
Proses ini masih terus ditarik ulur sekalipun Israel sudah mantap mengakuinya
sebagai ibu kota abadi.
Saat ini masih ada dua kedutaan besar di Yerusalem, yaitu El Salvador
dan Kostarika. Sementara negara lain belum ada yang berani memindahkan kedutaan
besarnya ke Yerusalem. Status Yerusalem ini berulang kali mengagalkan proses
perdamaian, seperti pertemuan Camp David tahun 2000.
Solusi dua negara (two state
solutions) yang menjadi ‘jalan tengah’ yang diendorse para pemimpin barat,
seperti Barack Obama, juga terbentur masalah Yerusalem. Menteri Luar Negeri AS,
John Kerry, ke Israel dan Palestina, pada 3-5 Januari 2014 lalu, menjadikan
Yerusalem juga menjadi satu dari lima isu. Tapi, tetap buntu. Palestina
menghendaki Yerusalem Timur kembali ke pangkuannya, seperti sebelum terjadinya
perang 1967, dan Palestina pun menghendaki Yerusalem menjadi ibu kotanya.
Tapi Israel menolak dan menyatakan
bahwa konstitusi 1980 negara itu telah menyatakan “Yerusalem utuh dan menyatu
adalah ibu kota Israel.”
Keempat, adalah
kembalinya dibangun Kuil Sulaiman atau Salomo (Haykal Sulaiman atau Masjid
Sulaiman). Hal ini memang belum terpenuhi, pasalnya lokasi pembangunan kuil ini
masih didiami oleh Masjid Al-Aqsha. Namun cepat atau lambat, skenario
penghancuran masjid ini alan segera terjadi. Salah satu bukti prosesnya adalah
ricuh Palestina dan Israel yang sedang bahan pembicaraan dunia saat ini.
Kuil pertama dibangun Nabi Sulaiman,
sebelum akhirnya dihancurkan Nebukadnezar. Kuil kedua dibangun Cyrus Agung, dan
kemudian dihancur kan Romawi. Sedangkan kuil ketiga, menurut keyakinan Yahudi,
akan dibangun di masa mendatang, yang menjadi pertanda era messiah (the
messianic age).
Kelima, adalah bahwa Israel
akan menjadi banga yang super kuat, tidak seorangpun bisa melawannya. Hal ini
sudah tertulis di kitab Yosua 1:1-12;24 “Seorangpun tidak akan dapat
bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu;seperti menyertai Musa. Demikianlah
Aku akan menyertai engkau.”(ayat 5). Dan ini hanya masalah waktu
saja, beberapa bukti sudah mengarah seperti senjata nuklir yang dimiliki Israel
dan politik serta percaturan perekonomian dunia juga sudah berada di bawah
penguasaan bangsa Yahudi.
Keenam, adalah bahwa Israel
akan di pimpin oleh mesias (Yesus Kristus). Dia akan memerintah dari Yerusalem.
Ketujuh, adalah kekuasaan
tersebut akan abadi hingga akhir zaman.
Nggak seorang pun yang pastinya tahu
kapan nubuatan tentang kedatangan Dadjal (Anti-Kristus) dan juga kedatangan
mesias (Yesus yang kedua kalinya). Tapi ketujuh tanda di atas sedikit banyak
telah menjelaskan kalau nubuatan itu akan tergenapi dan akhir zaman pastinya
akan tiba.
Yang pastinya, sesuai dengan yang
dipercayai orang Kristen, akhir zaman adalah peristiwa kedatangan Yesus yang
kedua kalinya (Wahyu 1: 7) sebagai hakim atas dunia. Dan sebagaimana dipercayai
umat Muslim, Yesus atau yang mereka sebut sebagai Nabi Isa, sendirilah yang
akan menumpas sosok Dadjal tersebut. Apakah kamu juga percaya soal hal ini?