Kondisi asrama yang memprihatinkan membuat sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Baptis (STTB) Papua harus tidur bersesakan dalam satu ruangan. Seperti diungkapkan Ketua STTB Papua, Pdt. Meson Yigibalom bahwa pihaknya terpaksa harus menjadikan satu ruang untuk umum sebagai kamar tanpa dibuat sekat agar bisa menampung 12 orang mahasiswa.
"Sudah hampir satu tahun ini kita taruh mahasiswa di tempat yang kurang layak, karena asrama ini sudah lama dan kecil, untuk aktivitas belajar dan mengerjakan tugas mereka kesulitan, juga panas," ucap Meson sebagaimana dilansir tabloidjubi.com, Selasa (31/1).
Oleh karena itu, pihak STTB Papua kini sedang melakukan proses pembangunan asrama baru yang layak untuk mahasiswa yang belajar di sana. Namun, pembangunan sedang tersendat akibat bantuan dan yang diharapkan dari gereja tersendat karena gereja juga sedang membangun kantor.
“Kami berharap awal tahun ajaran baru nanti bangunan asrama baru sudah bisa difungsikan, semua kembali kepada dana, kami berharap dua atau tiga bulan bisa bisa dipakai, soal dapur dan fasilitas lain bisa belakangan,” ungkap Meson.
Nantinya, asrama yang baru ini memiliki 18 kamar yang tiap kamar bisa diisi empat orang.
Sumber : tabloidjubi.com