Para peziarah yang berkunjung ke Sungai Yordan akan
dijamin aman dari jebakan dan ranjau darat yang bertebaran di sana. Soalnya Halo
Trust, sebuah badan amal yang berbasis di Skotlandia berencana akan membersihkan ladang ranjau sisa perang antara Israel dan Yordania.
Seperti diketahui, Sungai Yordania adalah salah satu situs
agama bersejarah. Karena dalam sejarahnya di sungai inilah Yohanes Pembaptis membaptis
Yesus. Atas nilai sejarah yang begitu mahal ini, pemerintah Yordan pun mulai membuka
Sungai sebagai situs suci yang bisa dikunjungi sejak tahun 2002. Situs ini
bahkan sudah dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2015 lalu.
Tak hanya berkunjung ke Sungai Yordan, pengunjung juga bisa
menengok sisa bangunan gereja kuno dan tulisan-tulisan para peziarah yang datang sejak berabad-abad silam.
Sementara di bagian barat sungai ini terdapat Situs Tepi
Barat yang baru dibuka sejak tahun 2011 lalu. Situs ini jauh lebih banyak
dikunjungi daripada situs Yordania. Tapi pengunjung masih dilarang untuk mengunjungi
gereja-gereja sepanjang 100 hektar milik Gereja Katolik Roma dan Ortodoks Timur di sekitarnya karena adanya ranjau darat.
Menyikapi hal ini, badan amal Halo Trust pun menyatakan akan
menyelesaikan pembersihan ranjau-ranjau tersebut selama dua tahun ke depan. Proyek ini bahkan mendapat dukungan penuh dari pemerintah Israel, Yordania dan Palestina.
“Lebih dari 450.000 wisatawan dari seluruh dunia datang
untuk mengunjungi situs ini setiap tahun dan Halo Trust percaya bahwa setelah (area
gereja) dibersihkan dan dibangun kembali, perekonomian lokal akan diuntungkan,” kata manager proyek Tepi Barat Halo Trust, Ronen Shimoni.
Seperti disampaikan pihak Halo Trust, tujuh dari sejumlah
bangunan gereja dipasang jebakan atau perangkap oleh pasukan Israel setelah
merebut Tepi Barat dalam perang di tahun 1967. Bom-bom itu ditanam untuk membantu mengamankan perbatasan dari infiltrasi Yordania.
“Kami berharap menemukan sekitar 4500 target. Kebanyakan ranjau
anti tank, tapi ada juga ranjau anti personal dan beberapa ratus meriam yang
meledak, bahan peledak ditinggalkan dan perangkat improvisasi ditinggalkan dalam
gereja,” ucap Michael Heiman dari Kementerian Pertahanan Israel.
Nah, semoga rencana ini sukses ya supaya situs bersejarah
semacam Sungai Yordan bisa aman dikunjungi oleh banyak orang. Dan dari sana akan
banyak orang yang tahu soal sejarah kehadiran Yesus ribuan tahun yang lalu.