Sepenggal lirik lagu Natal dihatiku berbunyi, "Seperti
palungan layakkanlah hatiku menyambutMu Tuhan." Lirik lagu ini sungguh merupakan kalimat yang Indah. Hati yang disamakan dengan palungan. Apakah itu palungan?
Palungan adalah tempat makan dari
hewan seperti domba, keledai, dan sejenisnya. Biasanya terbuat dari kayu atau
tanah liat. Makanan hewan seperti rumput akan diletakkan di sana kemudian
dengan mulutnya binatang – binatang tersebut akan makan dari palungan. Hal ini
menyebabkan palungan menjadi kotor dan tidak sehat.
Pada saat Tuhan Yesus
dilahirkan, palungan menjadi tempat bagi Maria untuk meletakkan bayi Yesus.
Coba kita bayangkan, bagaimana perasaan suami dan istri ketika mendapatkan anak
pertama? Maria dan Yusuf pasti berharap
menempatkan anaknya di tempat tidur (box bayi) terbaik dengan kain yang indah
dan lembut. Namun, pada saat itu mereka hanya menemukan palungan banda yang
tidak layak untuk meletakkan bayi. Adanya palungan pada saat Tuhan Yesus
dilahirkan bukanlah sebuah kebetulan. Ada pesan yang ingin Tuhan sampaikan kepada kita.
Sebagai Tuhan yang menciptakan
langit dan bumi, Tuhan Yesus bisa memilih untuk lahir dalam keluarga dan tempat
yang sesuai dengan keinginanya. Namun memilih Maria dan Yusuf serta kandang dan
palungan sebagai tempat tidur pertama Tuhan Yesus merupakan sebuah pengorbanan yang memiliki pesan khusus bagi umatnya.
Palungan merupakan gambaran
dari hati manusia. Hati manusia yang tidak layak untuk kedatangan Kristus.
Setelah kejatuhan manusia kedalam dosa maka hati manusia menjadi begitu kotor
dan tidak layak. Namun, disinilah kita lihat pesan Tuhan Yesus bagi manusia.
Tuhan Yesus berinisiatif untuk mendatangi tempat yang kotor tersebut. Tuhan
Yesus MAU berada dalam hati yang kotor dan tidak layak tersebut. Tuhan Yesus melayakkan hati orang yang mau menerima kelahirannya.
Kehadiran Tuhan Yesus di
palungan mengubahkan palungan. Palungan menjadi dekorasi yang terkenal pada
saat natal. Palungan menjadi tempat bayi Yesus disembah oleh para gembala dan
orang – orang Majus. Setelah kedatangan Tuhan Yesus hidup palungan tidak lagi
sama. Hal ini juga sama dengan hati manusia. Ketika Tuhan Yesus ada dalam hati
manusia. Hati manusia telah diubahkan oleh kehadiran Tuhan Yesus. Kehidupan
manusia itu menjadi berharga. Ia dilayakkan untuk menjadi umat Allah bahkan
menjadi anak – anak Allah.
Oleh karena itu setiap kita
melihat dan mengingat palungan marilah kita terus menyadari bahwa Tuhan begitu
baik. Ia berinisiatif datang kepada hati kita. Ia menerima hati kita yang kotor
yang tidak layak menjadi tempatNya. Ia mengubahkan hati kita. Maka teruslah
merenungkan apakah Tuhan Yesus benar – benar telah dihati kita. Walau hati kita
tidak layak dengan kasihNya ia mau menggunakan hati kita.