Hanya sambil lalu?
Sumber: http://www.churchofgodeveninglight.com/w

Kata Alkitab / 16 December 2016

Kalangan Sendiri

Hanya sambil lalu?

Krisandryka Contributor
4865

Firman-Mu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku...

Lagu itu pasti sudah tidak asing di telinga kita. Saya sendiri sudah lama sekali tidak menyanyikan lagu itu, namun kemarin sore, tiba-tiba lagu sekolah Minggu itu terngiang kembali di telinga saya. Dan saya pun sadar, meskipun saya hapal lirik lagu singkat itu di luar kepala, saya baru menyadari betapa indahnya lirik lagu tersebut. Lagu yang diambil dari Mazmur 119:105 itu menegaskan betapa pentingnya Alkitab sebagai firman Tuhan dalam hidup kita.

Saya rasa, tidak sedikit orang Kristen yang ‘malas’ membaca Alkitab, meski mungkin sebagian orang tidak mau mengakuinya terang-terangan, dan menutupi kemalasan mereka dengan berbagai alasan: tidak ada waktu, merasa baca renungan dan berdoa saja sudah cukup, cepat ngantuk kalau membaca Alkitab, dan lain-lain. Sebagian orang memang membaca Alkitab, namun hanya sambil lalu; mungkin hanya sebagai rutinitas.

Mengapa kita HARUS membaca Alkitab dengan sepenuh hati? Alasannya jelas: karena Alkitab itu adalah pesan dari Tuhan sendiri untuk kita! Untuk menyatakan kasih-Nya, rencana-Nya, untuk memandu kita menjalani hidup ini, sama seperti pelita yang menerangi jalan kita di tengah kegelapan. Alkitab sendiri menjabarkan apa saja manfaat firman Tuhan:

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16)

Sebuah artikel yang ditulis oleh Tony Reinke di situs desiringgod.org mengatakan bahwa Tuhan berkomunikasi dengan kita dalam berbagai cara melalui Alkitab, dan Dia menanti respon kita dalam persekutuan dengan-Nya. Contohnya:

* Ketika Ia menjaga kita (Mazmur 18:19-20), kita meresponnya dengan kegembiraan dan ucapan syukur.

* Ketika Ia memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu (Matius 28:19-20), kita mematuhinya dan berpegang pada-Nya sebagai sumber kekuatan kita.

* Ketika Ia menjanjikan sesuatu (Ibrani 13:5-6), kita bersukacita atas janji-Nya dan percaya bahwa Ia akan selalu menepati janji-Nya.

* Ketika Ia memperingatkan kita akan adanya bahaya (Lukas 21:34), kita berjaga-jaga dan berterima kasih atas kehadiran dan perlindungan-Nya atas hidup kita.

Jika Ia menceritakan sesuatu mengenai Allah Bapa (Yesaya 46:9-11), Yesus Kristus (Markus 1:11),  atau Roh Kudus (Yohanes 16:13-14), kita mengiyakannya dan berdoa agar kita diberi pandangan yang lebih jernih untuk melihat dan menikmati kasih dan kebesaran-Nya.

Jadi, berdoalah sebelum membaca Alkitab. Minta hikmat dan fokus dari Tuhan untuk dapat memahami ayat-ayat di dalamnya. Jangan menganggap Alkitab sebagai tulisan kuno yang sudah tidak relevan dengan kehidupan kita, tapi pandanglah Alkitab sebagai firman Tuhan yang hidup, dan selalu mengandung sesuatu yang baru setiap kali kita membacanya. Dan jangan berhenti sampai membaca, tapi lakukanlah apa yang tertulis di dalamnya!

Jika kita menyadari betapa pentingnya Alkitab dalam kehidupan kita, kita PASTI akan meluangkan waktu untuk membacanya, untuk mengamalkan firman-Nya. Dan tentu saja kita tidak akan lagi membacanya hanya sambil lalu!

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.

Halaman :
1

Ikuti Kami