. . . Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. . . ( Galatia 2:19-20)
Alana Saarinen suka melakukan banyak hal sama seperti remaja kebanyakan teman sebayanya. Tidak ada seorangpun yang tahu kalau sebenarnya Alana memiliki keunikan yang tidak dimiliki kebanyakan orang karena memang tidak tampak dari luar. Keunikan pada diri Alana itu adalah dia dalam sel tubuhnya mengandung tiga DNA orang.
Bagaimana mungkin itu dapat terjadi? Rupanya orang tua Alana kesulitan untuk mendapatkan anak walaupun sudah menikah selama 10 tahun, walaupun ibunya sudah menjalani proses In Vitro Fertilization (bayi tabung) namun tetap tidak berhasil. Dengan keadaan itu Sharon Saarinen, ibu Alana merasa sangat bersalah.
Dengan alasan itu kemudian Sharon mendatangi klinik Embriologi Dr. Jacques Cohen dan timnya di St. Barnabas Institute di New Jersey, Amerika. Di klinik tsb Dr. Cohen mentransfer sitoplasma wanita donor yang mengandung mitochondria ke sel telur milik Sharon, kemudian barulah dilakukan pembuahan dengan sperma suaminya. Dalam proses tsb tanpa sengaja mitochondria dari wanita donor berpindah dan berada dalam DNA Alana.
Dari hasil pengamatan ternyata dari 17 bayi yang lahir di Klinik milik Dr. Cohen, tiga diantaranya memiliki DNA yang serupa dengan Alana. Hal tsb memang sudah dikhawatirkan oleh Dr. Cohen bahwa ada kemungkinan beberapa struktur dan unsur dalam sitoplasma tidak berfungsi optimal, mitochondria adalah salah satu struktur tsb. Dengan kemungkinan adanya penyimpangan tsb maka kemudian proses transfer sitoplasma di Amerika Serikat tidak diijinkan lagi.
Kehidupan seorang percaya sangat mirip dengan proses yang dialami oleh Alana yang membutuhkan donor pihak ketiga, yang memiliki keunikan yang tidak dimiliki semua orang. Sebagai orang percaya kita memerlukan donor yang rela mencurahkan darah-Nya untuk kita, sehingga dalam hidup kita mengalir darah Kristus. Kita menjadi ciptaan yang unik yang berbeda dengan mereka yang diluar Kristus. Pusat hidup kita adalah Kristus, tanpa Dia kita bukan apa-apa dan akan mati selamanya. [PH]
Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.