Tuhan Inilah Hidupku

Kata Alkitab / 7 November 2016

Kalangan Sendiri

Tuhan Inilah Hidupku

Paul Herwanto Contributor
4817

“Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah”  (I Korintus  3:23)

Anhui adalah provinsi termiskin di China, akan tetapi anehnya mereka rela menyisihkan dana kira-kira sebesar 3 triliun rupiah. Dana sebesar yang cukup fantastis tersebut hanya untuk membangun alun-alun budaya seluas 387 hektar yang  dilengkapi dengan patung raksasa setinggi 72 meter. Patung raksasa yang mereka bangun adalah patung Dewa Youchaoshi, yang konon adalah dewa konstruksi China. Konon dewa tersebut dipercaya oleh orang China sebagai pembuat lubang pada pohon raksasa sebagai tempat tinggal pada awal peradaban manusia. Mungkin bukan kebetulan ketika perusahaan yang akan membangun patung raksasa itu memiliki nama yang sama dengan patung yang dibangunnya. 

Bagaimana ketika populasi manusia semakin bertambah banyak? Masih dari mitos tersebut diceritakan bahwa dewa tersebut kemudian membangun rumah-rumah pertama yang dibuat seperti sarang burung. Bentuk rumah seperti itu kemudian masih dipertahankan oleh salah satu suku Sui di China. Betapa luar biasanya dedikasi mereka kepada sosok patung yang hanya berupa cerita rakyat yang tidak dapat ditelusuri kebenarannya. Mereka taat, hormat dan rela memberikan milik mereka dalam kekurangan mereka. Suatu dedikasi yang luar biasa yang bisa kita petik dari padanya.

Berbeda dengan kisah dewa Youchaoshi, kita memiliki sejarah yang nyata tentang bagaimana Allah telah menciptakan manusia dengan tangan-Nya sendiri dan memeliharakannya. Bukan berhenti sampai disitu saja, DIA bahkan rela berinkarnasi menjadi manusia hanya demi untuk menggantikan kita yang sedang menuju kebinasaan kekal.

Allah yang kita sembah tidak pernah menuntut, namun sudah sepantasnya kita berbuat jauh lebih besar dari para penyembah berhala tersebut, karena segala yang kita miliki adalah dari Allah yang telah menciptakan kita. Tidak ada kasih yang melebihi kasih Allah yang kita sembah sehingga DIA rela menggantikan kita di kayu salib, sudah sepantasnya kita mengelola berkat yang Tuhan telah percayakan kepada kita untuk kemuliaan-Nya. [PH]

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.

Halaman :
1

Ikuti Kami