Allah Bukan Pengunjung
Sumber: https://dailygracia.files.wordpress.com/

Kata Alkitab / 11 October 2016

Kalangan Sendiri

Allah Bukan Pengunjung

Kevin Iyan Markus Nababan Contributor
3504

Orang-orang berbicara tentang perjumpaan (encounters) dengan Allah sebagai “kunjungan khusus” (special visitation). Padahal kita hidup dalam hubungan dengan Allah yang bersifat kediaman (habitation) karena Ia berdiam di dalam kita.

Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia ~ Yesus, Yohanes 14

Saya lebih suka menganggap perjumpaan sebagai peningkatan Hadirat yang nyata ketimbang sebagai kunjungan. Hadirat yang berdiam sifatnya permanen, sedangkan yang kita lihat dalam Perjanjian Lama (Old Testament) adalah sebuah kunjungan yang sifatnya sementara.

Anda adalah kediaman atau tempat tinggal Allah. Dia tidak akan datang dan mengunjungi Anda.

Dia sudah datang, dan Dia datang untuk berdiam, untuk tinggal, untuk menetap. Dan karena Dia tidak akan kemana-mana, di suatu titik dalam perjalanan kita, kita akan terbiasa dengan fakta bahwa hidup sebenarnya adalah tentang kediaman. Bahwa kita, sebenarnya, adalah sebuah tempat kediaman Allah dalam Roh.

Seluruh budaya kita, pola pikir kita, perjumpaan kita, pengalaman kami, perspektif kita didasari oleh kediaman, bukan kunjungan.

Karena Allah diam bersama kita, kita bisa melewati kehidupan melakukan segala hal di dalam Kristus.

Dalam Yohanes 15 Yesus mengatakan kepada kita, ? ?Tinggallah di dalam Aku dan Aku akan tinggal di dalam kamu. Jika kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Tinggallah di dalam kasih-Ku itu.”

Allah mengatakan kembali kebenaran ini dalam 2 Korintus, ? ?Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.”

Tinggal atau diam berarti menetap di suatu tempat yang ditetapkan, suatu tempat hubungan dan pengharapan. Kita tidak tinggal atau diam dengan sambil lalu. Kita diam dengan fokus, dengan hasrat, dan dengan pengharapan.

Seperti dikatakan Roma 8:9-11, ? ?Roh Allah tinggal di dalam kamu, dan Dia menghidupkan kamu.” Dia mempercepat tumbuh-kembang Anda. Anda harus selalu mengingat bahwa Anda adalah bait Allah yang hidup, dan Roh Kudus berdiam di dalam Anda (1 Korintus 3:16).

Tinggal atau diam juga berarti menempati, menetap, hidup bersama penuh keintiman.

Dalam kediaman, Allah menjaga hati kita dan pikiran kita. Dia menjaga kita melalui Roh Kudus yang berdiam di dalam kita dan harta karun yang telah dianugerahkan kepada kita. Kita masing-masing memiliki harta karun, dan Roh Kudus mengajar kita untuk diam sehingga harta karun itu terlihat dan dapat digunakan bagi orang lain, juga bagi diri kita sendiri.

Hukum kehidupan dalam Kristus mengatakan Anda telah mati dan hidup Anda kini tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah (lihat Kolose 3:3). Hukum kehidupan di dalam Roh Kristus adalah bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.

Dalam Yesus, dengan sukacita kita tunduk kepada nilai-nilai-Nya, yang merupakan nilai-nilai dan prinsip-prinsip sorga. Kita berada di bawah satu aturan-sebuah pemerintahan dari dimensi lain.

Apapun yang dijamah oleh hidup-Nya harus bertekuk lutut kepada kuasa-Nya, dan kita belajar dan semakin terbiasa dengan kuasa yang hadir melalui kita kapan saja.

Ketika kita mengatakan, “Datanglah, Roh Kudus,” kita tidak sedang mengundang atau memanggil Dia seolah Dia sedang menghilang. Kita mengatakan hal itu untuk mengundang Dia menguasai keadaan kita.

Anda tidak berhak dikunjungi oleh Yesus! Anda tidak sedang dipenjara sehingga butuh dikunjungi. Sebaliknya, Anda belajar bagaimana tinggal di dalam Dia, untuk menerima kemitraan penuh gairah yang muncul dari gaya hidup bersekutu yang berkelanjutan, dan ini sangat penting karena mengubah segala sesuatu.

Perspektif Anda mengubah segala sesuatu tentang siapa Anda, bagaimana Anda melihat segala sesuatu, bagaimana Anda menghadapi kerajaan gelap, bagaimana Anda berhubungan dengan orang-orang, dan bagaimana Anda menghadapi dengan situasi yang terjadi. Perspektif mengubah segala sesuatu.

Anda akan melihat siapa Allah bagi Anda, dan apa yang Dia inginkan bagi Anda saat ini dalam situasi seperti ini.

Saya yakin, masih banyak orang percaya yang mencoba mengalami Kerajaan lewat paradigma atau pola pikir kunjungan Perjanjian Lama.

Saya telah mengikuti begitu banyak pertemuan doa yang di dalamnya orang berkata, “Oh kiranya Engkau mengoyakkan langit dan turun!” Well, saya rasa Dia sudah melakukannya. Dia melakukannya saat baptisan Yesus.

Pada Yesus dibaptis langit terbuka, Roh Kudus turun dalam bentuk fisik, dan Allah mengatakan, ? ?Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan!” dan Anda berada di dalam Yesus, jadi segala sesuatu tentang Anda berkenan kepada Allah. Anda sudah berada di dalam Kristus, dan Anda seharusnya menikmati itu.

Di atas kayu salib, dalam Matius 27, ketika Yesus menyerahkan Roh-Nya, seluruh tabir Bait Suci robek dari atas ke bawah sehingga kita bisa masuk dengan keberanian dan pengharapan yang teguh.

Dengan penuh keberanian kita memasuki Ruang Maha Kudus oleh darah Yesus. Adakah yang bisa memisahkan kita dari Allah yang hidup?

Tidak ada.

Kita memasuki tabir itu dengan cara baru yang hidup yakni dengan tinggal dan diam. Anda berada dalam budaya berdiam. Allah berdiam di dalam Anda; dan Dia tidak akan pergi kemana-mana.

Anda tidak bisa mengalami perjumpaan kediaman dengan Allah dalam keselamatan tetapi kemudian merendahkannya menjadi sekedar budaya kunjungan dalam pengalaman Anda.

Hal demikian bukan hanya benar-benar hermeneutika yang buruk, namun juga memalukan. Saudara terkasih, kita tidak begitu! Itu bukan siapa kita. Kita adalah tempat kediaman Allah. Kita adalah orang-orang ‘Yahoo!’ yang selalu bersemangat! Kita memiliki sukacita dan damai sejahtera Tuhan yang melampaui semua pikiran. Kita diterima dalam Dia yang dikasihi-Nya. Kita memiliki pikiran Kristus.

Satu-satunya masalah adalah kita belum sepenuhnya menyadari betapa brilian dan luar biasanya diri kita! Tetapi kita sedang menuju ke sana.

Kita sedang dalam perjalanan ke sana, sambil belajar untuk tumbuh dalam segala hal di dalam Yesus.

Catatan: Luangkanlah waktu Anda hari ini untuk merenungkan 1 Yohanes 2:24, tentang tinggal di dalam Yesus dan Allah tinggal bersama kita secara permanen. Tanyakanlah kepada-Nya bagaimana Anda bisa tinggal di dalam Dia dengan lebih baik, dan tuliskanlah pendapat Anda tentang seperti apa sepenuhnya tinggal dalam Yesus.

Graham Cooke: God is Not a Visitor; October 6, 2016.

http://brilliantperspectives.com/god-not-visitor/

Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.

Sumber : https://dailygracia.wordpress.com/2016/10/08/allah-bukan-pengunjung/#more-1834
Halaman :
1

Ikuti Kami