1 Petrus 5:8 Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Di dalam I Petrus 5:8 tadi dikatakan bahwa
kita sebagai Orang Percaya harus sadar dan berjaga-jaga karena lawan kita si
Iblis berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Mengapa singa mengaum di hutan? Itu dimaksudkan untuk mengintimidasi
mangsanya. Coba bayangkan ketika kita sedang camping atau berjalan di tengah hutan dan tiba-tiba kita dengar suara singa mengaum di sekitar kita. Apa
yang kita rasakan? Pasti kita mulai ketar ketir juga, takut dan
mungkin kita berpikir sepertinya kita akan diterkam singa dan berakhirlah hidup kita. Padahal kita tidak tahu singanya ada dimana dan sedang apa. Mungkin saja singanya mengaum tapi sudah dalam keadaan terkurung.
Seperti itulah iblis menyerang kita. Dia datang dengan auman-aumannya yaitu dalam bentuk intimidasi-intimidasi. Dia bertujuan membuat
kita bingung, patah semangat, kehilangan kesabaran, atau membuat kita terlalu
membesar-besarkan persoalan kita sendiri. Iblis berusaha mengintimidasi kita
dan menelan kita. Dan sering kali kita berpikir bahwa kita sudah
ditelan, sementara kenyataannya, kita hanya mendengar auman singa itu, dan iblis sama sekali belum menyentuh kita.
Hari ini kita diingatkan untuk kita sadar akan serangan iblis dalam hidup kita. Setiap hari iblis selalu berusaha menyerang kita dengan berbagai cara. Salah satunya adalah lewat
masalah yang ada dalam hidup kita. Tidak ada manusia yang
hidup tanpa masalah. Setiap hari ada saja masalah yang harus
kita hadapi. Yang satu belum selesai sudah muncul persoalan baru. Sehingga semua itu membuat kita stress, rasanya beban kehidupan ini sangat berat.
Kita sudah
berdoa, sudah minta ampun, berdoa setiap hari tapi sepertinya masalah terus ada
dan tidak selesai-selesai. Saat-saat seperti inilah iblis akan mengeluarkan tipu dayanya. Dia berusaha menutup mata rohani kita, sehingga seakan-akan
Tuhan itu sangat jauh, tidak terjangkau oleh kita. Seakan-akan
kita selalu menghadapi persoalan sendirian. Masalah kita terlihat seperti gunung yang besar, dan mustahil untuk diselesaikan.
Iblis mau kita selalu khawatir, dan lupa akan keberadaan Tuhan. Iblis
bisa berkata: Tuhan tidak sayang, Tuhan tidak jaga, Tuhan tidak menyertai dll. Iblis juga selalu berusaha untuk membuat kita merasa tidak mampu
melakukan apa-apa/tidak
berdaya dan tidak berguna. Jika kita tidak menyadari bahwa ini semua adalah serangan
iblis maka kita akan meng-iya-kan apa
yang iblis katakan. Akibatnya, banyak orang yang patah semangat, ada yang kemudian korupsi, ada
yang kemudian menipu, membunuh, atau melakukan kejahatan lainnya, bahkan sampai ada yang bunuh diri. Itulah yang diinginkan oleh si Iblis, agar manusia jatuh ke dalam dosa.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus selalu menyadari akan serangan-serangan iblis ini. Dan kita juga harus menyadari bahwa kita punya Tuhan
yang Maha Kasih yang selalu menyertai kita. Tuhan yang setia terhadap janji dan
kasih-Nya. Tuhan yang hanya kepada-Nya saja kita harus berharap. Tuhan
yang menerima kita apa adanya dengan segala kelemahan kita dan juga Tuhan yang
memampukan kita mengatasi setiap kelemahan-kelemahan kita. Dan Tuhan kita itu jauh lebih besar dari persoalan apa
pun. Sehingga
saat iblis datang menyerang dan berkata bahwa Tuhan tidak menyertai, Tuhan
tidak sanggup dll, kita sadar bahwa itu semua tidak benar dan kita ingat bahwa Tuhan senantiasa ada dalam kehidupan kita.
Tidak cukup hanya kita menyadari, tapi juga kita harus berjaga-jaga. Jika kita sadar akan ada banjir besar
sebentar lagi, alangkah
baiknya juga kita berjaga-jaga (siap-siap barang yang perlu diangkat sebelum banjir datang, dan
persiapan-persiapan lain),
sehingga waktu banjir benar-benar
terjadi, setidaknya kita tidak terlalu repot dan kewalahan karena kita sudah siap dahulu.
Jadi kalau
kita sadar akan berbagai tipu daya iblis dalam kehidupan kita, maka sebaiknya
kita harus selalu berjaga-jaga/selalu siap menghadapi serangan itu kapan saja. Firman Tuhan mengajarkan kita bagaimana kita
melawan serangan iblis itu, yaitu dengan iman yang teguh. 1 Petrus 5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh,
sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Bagaimana kita memiliki iman yang teguh?
Kita harus senantiasa
rajin bergaul dengan Allah melalui rajin berdoa,
mempelajari firman Tuhan. Roma 10:17, Jadi, iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Sehingga saat iblis menyerang kita dengan berbagai intimidasinya,
kita punya iman yang kuat karena firman Tuhan yang pernah kita baca itu akan
diingatkan dalam hati kita. Kita juga
tidak takut saat iblis menyerang, karena kita tahu dengan siapa kita berjalan yaitu dengan Tuhan yang senantiasa mendampingi kita.
Kita juga butuh lingkungan yang membangun iman kita, yaitu saudara-saudara seiman untuk saling menguatkan dan saling mendukung, terutama dalam
keadaan paling sulit. Tidak ada manusia yang dapat hidup seorang diri. Seperti tubuh
kita ada kalanya mungkin sedang lemah/sakit dan kita butuh
dokter untuk mengobati kita dan orang-orang di sekitar kita untuk
merawat kita. Begitu juga dalam kehidupan kerohanian kita,
adakalanya kita membutuhkan orang-orang yang mendukung kita dikala kita sedang
lemah, menuntun kita ke arah yang benar dikala kita sedang bingung harus
melakukan apa dan mengingatkan kita akan kebenaran-kebenaran firman Tuhan.
Jadi, setialah mengikuti kegiatan-kegiatan ibadah dan
bergaul dengan saudara-saudara seiman baik di dalam komunitas kecil maupun dalam keseharian kita. Agar kita selalu
sadar, berjaga-jaga dan memiliki iman yang kuat untuk menghadapi serangan-serangan iblis. Tuhan Yesus memberkati.