Berlari Dengan Beban Dikaki
Sumber: www.merdeka.com

Kata Alkitab / 15 June 2016

Kalangan Sendiri

Berlari Dengan Beban Dikaki

Puji Astuti Official Writer
8927

Ketika ayah saya masih kecil, ia menghadapi kehidupan yang sulit. Bapaknya tidak menyediakan kebutuhan bagi keluarganya. Seringkali ayah saya tidur dengan perut lapar. Dan saat pergi ke sekolah, ia kadang tidak memakai sepatu. Anak-anak di sekolahnya sering mengejek dia. 

Namun penderitaannya tidak hanya sampai disana, kakaknya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil pada usia 17 tahun. Saat itu ayah saya yang masih berusia 14 tahun sangat sedih dengan berbagai penderitaan yang dialaminya, hingga satu titik ia ingin melarikan diri. Namun pada titik itulah ia membuat keputusan yang merubah hidupnya. 

Ayah saya dihadapkan kepada dua pilihan, ia bisa melarikan diri atau melakukan sesuatu yang membuat perbedaan untuk hidupnya.  Ia memilih yang kedua. Ia mengambil besi-besi pemberat yang dipakai memancing oleh ayahnya dan meleburnya menjadikannya potongan besi yang kemudian ia pasang dibawah sepatunya, lalu ia mulai berlatih berlari di pasir dan terus berlari setiap hari. Setelah beberapa waktu berlatih dengan tekun, ia pun melepas pemberat besi yang dia pasang dibawah sepetunya, dan hasilnya luar biasa. Kecepatan larinya bertambah. 

Saat liburan sekolah usai, ayah saya memutuskan mencoba mendaftar ke klub football, walau disana ia sempat diremehkan sang pelatih. Namun si pelatih dibuatnya terkejut dengan kecepatannya berlari. Ya, akhirnya ayah saya berhasil masuk dalam tim football. 

Di tahun 2008, saya mendengar suara Tuhan berkata kepada saya, "Sue, jika kamu belajar berlari dengan pemberat, ketika hal itu diangkat, kamu akan terkejut seberapa cepat kamu bisa berlari seperti ayahmu." Saya tidak tahu apa yang akan terjadi lima tahun ke depan. Tetapi Tuhan tahu saya membutuhkan hal tersebut sebelum Dia melepas saya melalui jalan yang penuh dengan rasa sakit dan penderitaan. 

Baru-baru ini saya mencari tahu arti kata "sinker" atau pemberat di kamus Webster. Hal itu ternyata pemberat untuk menenggelamkan senar pancing atau kail. Kemudian saya cari arti "wieght" atau berat. Artinya adalah benda pemberat, bobot, beban, dan muatan. 

Saya percaya Tuhan mengajar kita, jika kita mau belajar berlari dengan beban yang tujuannya adalah untuk menenggelamkan kita, kita akan tertegun melihat seberapa cepat kita berlari ketika beban itu diangkat. Dalam kenyataannya, sangat luar biasa bagi saya bagaimana ayah saya bisa  berlari dengan pemberat besi pada sepatunya, tetapi dia bisa melakukannya. Dan kita bisa melakukannya dengan berbagai cara yang berbeda!

Anda tahu, beban dalam kehidupan ini tidak bertujuan untuk menjatuhkan kita, pada faktanya, hal tersebut untuk membangun kita. Para atlit tahu hal ini. Mereka memakai pemberat untuk membentuk otot-otot pada tubuh mereka. Begitu juga, dengan bantuan Tuhan, beban dalam kehidupan kita seperti seorang yang kita cintai meninggal, sakit penyakit, masalah keuangan, masalah pernikahan, fitnah, kehilangan pekerjaan dan masih banyak lagi, bisa membuat kita menjadi lebih kuat. 

"...dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya." 1 Tawarikh 29: 12b.

Seperti ayah saya, keputusan untuk melarikan diri atau malah sebaliknya melatih diri, semua itu ada ditangan kita. Jika kita memilih melatih diri, itu artinya terus berlari melewati semua rasa sakit, rasa duka, kesedihan, kesepian, amarah atau rasa takut.  Tetaplah berdoa, baca Alkitab, dan perkatakan Firman Tuhan atas kehidupan Anda. Beban itu pada akhirnya akan terangkat dan Anda akan memiliki stamina rohani yang lebih baik dari sebelumnya. 

Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. 1 Korintus 9:27

Dua tahun lalu, ayah saya meninggalkan dunia ini. Saya berpikir bahwa selama lima tahun terakhir dan hadiah terbaik yang ayah saya berikan adalah - dia mengajari saya berlari menghadapi kesulitan hidup ini. Sekarang hal itu menjadi warisan saya! Terima kasih ayah. 

Disadur dari tulisan Sue Bohnert tahun 2013. 

Sumber : CBN.com
Halaman :
1

Ikuti Kami