Seorang guru
biologi memulai kelasnya pada kemampuan manusia untuk mencari sumber suara
berdasarkan intensitas relatif dari suara yang diterima di kedua telinga. Untuk
memperkenalkan topiknya dan membangkitkan minat siswa tentang topik itu, serta
menilai seberapa pengetahuan mereka sebelumnya tentang topik itu, ia mengajukan
pertanyaan sederhana, “Mengapa orang memiliki dua telinga dan tidak satu? Apa keuntungan khusus memiliki sepasang telinga? "
Para siswa
berpikir secara mendalam. Tiba-tiba seorang anak kecil yang cerdas berdiri dan
menjawab, "Bu, yaitu untuk mendukung bingkai kacamata, bila ia membutuhkannya suatu saat.”
Jawaban itu
tak terduga. Anak ini memang cerdas, tetapi sering iseng. Guru itu tidak
memarahinya. Ia pun mulai menikmati humor dalam setiap jawaban yang diajukan
oleh murid-muridnya. Dengan mengajukan pertanyaan ringan, guru itu membawa muridnya pada konsep yang benar.
Tuhan
memberi dua telinga untuk setiap orang, tetapi hanya satu mulut. Secara tidak
langsung ini menunjukkan bahwa manusia harus menggunakan fasilitas mendengar
dengan lebih besar daripada berbicara. Kita bisa memecahkan banyak masalah dari
teman-teman kita karena dengan sabar mendengarkan mereka. Seperti halnya konselor yang menggunakan prinsip ini dalam pelayanan mereka.
Motilal
Nehru, ayah dari Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India, pernah
berkonsultasi dengan dokter terkenal yang mengkhususkan diri pada penyakit
pernapasan. Ia memiliki penerjemah untuk menyampaikan pesannya kepada dokter.
Motilal mulai menjelaskan secara rinci sejarah penyakit dan perawatan yang telah dijalaninya.
Dokter tidak
sabar mendengarkan kisah pasien yang panjang. Menunjukkan kegelisahannya,
dokter itu meminta Motilal untuk memberitahu dengan cepat masalahnya sekarang tanpa keterangan yang tidak perlu.
Motilal
tidak suka dengan perilaku dokter itu. Melalui penerjemahnya Motilal mengatakan
bahwa masalahnya saat ini adalah ketidaksabaran dokter. Mendengar itu,
penerjemahnya mulai tertawa. Ketika dokter memaksa mengatakan, ia menyampaikan
komentar Motilal ke dokter itu. Dokter pun tertawa dan situasi berubah. Dokter
akhirnya dengan sabar mendengarkan keluhan pasien, memeriksanya secara detail dan memberinya pengobatan terbaik.
Dale
Carnegie, psikolog terkenal dan konselor, dalam bukunya yang terkenal How to
Win Friends and Influence People menyarankan agar setiap kita bisa menjadi seorang
pasien dan pendengar yang simpatik.
Pendengar yang baik dapat menghibur dan memberikan nasihat kepada orang lain dengan mudah. Dari itu adalah bijak untuk tetap sabar dan duduk mendengar keluhan seseorang. Karena dengan didengarlah seseorang bisa merasa dihargai dan dikasihi.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klikdi sini