Foto di Atas Meja
Sumber: blog.shutterfly.com

Kata Alkitab / 20 February 2016

Kalangan Sendiri

Foto di Atas Meja

Lori Official Writer
4374

Seorang artis cantik hanya bisa terbaring di tempat tidur dengan tubuh yang begitu lemah karena menderita penyakit HIV. Gaya hidupnya sebagai pecandu narkoba menyebabkan dirinya harus menanggung penyakit mengerikan itu. Ia pun mulai merasa putus asa dan menyesali kesalahan di masa lalunya.

Pada suatu hari, teman dekatnya datang berkunjung, sekedar melihat keadaannya. Saat itulah dia mulai berbagi tentang keputusasaan yang dialami.

“Aku berdosa,” ucapnya.

“Aku telah menghancurkan hidupku sendiri dan kehidupan banyak orang di sekelilingku. Sekarang aku tersiksa dan tidak ada lagi yang bisa ku perbuat untuk memperbaikinya. Aku akan masuk neraka,” tambahnya dengan penuh ketakutan.

Tampak banyak berkata-kata, sang teman hanya mampu mengelus-elus lengannya. Namun tanpa sengaja pandangannya terhenti pada sebuah potret gadis kecil yang cantik dan lucu yang diletakkan di atas meja, tepat di samping ranjang si artis. “Foto siapa ini?,” tanyanya.

Segera si artis bangkit dan menjawab dengan bersemangat, “Itu putriku. Dia adalah mutiara hidupku. Satu-satunya yang terindah yang aku miliki,” ucapnya.

“Apakah kamu akan menolongnya jika dia mendapat kesulitan atau apakah kamu memaafkannya apabila dia melakukan kesalahan? Apakah kamu masih menyayanginya?,” tanyanya kembali.

“Tentu saja,” jawab si artis.

“Aku akan melakukan apapun demi dia. Mengapa kamu bertanya seperti itu?,” tandasnya.

Dengan nada yang lembut, sang teman menjawab. “Aku ingin kamu tahu bahwa Allah juga punya foto dirimu di atas meja-Nya”.

Mendengar ucapan itu, si artis pun terkesiap. Dia bahkan tak pernah mendengar hal demikian diucapkan orang lain. Ia menyadari bahwa Tuhan juga akan melakukan hal serupa kepada anaknya, sama seperti apa yang akan dilakukan sang artis kepada putri kecilnya.

Kisah ini mengajarkan kita supaya kita jangan mempersalahkan dan putus asa akan pelanggaran dan kesalahan yang kita lakukan. Kesalahan di masa lalu mungkin menyebabkan hidup kita hancur saat ini, tetapi jangan pernah lupa bahwa kita adalah milik kepunyaan Tuhan. Apakah kita lupa dengan pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib adalah untuk membuktikan kepada kita bahwa kita ini berharga dan mulia. Kita adalah anak-anak yang dikasihi-Nya.

Allah bahkan tidak pernah menghakimi kita bahkan seburuk apapun kesalahan dan pelanggaran kita. Kasih-Nya menutupi segala dosa kita. Kasih-Nya mengampuni kita dengan tulus. Allah mau berbuat apapun untuk kita, termasuk mencurahkan darah-Nya sebagai bayaran penebusan atas keselamatan kita sekali seumur hidup.

Dia tidak hanya memajang foto kita, tetapi memperhatikan seluruh hidup kita. Itulah alasan terbesar kita untuk tetap bersyukur kepada-Nya.


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini.

Sumber : Airhidup.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami