Tips Mumpuni Berbisnis Properti
daniel.tanamal Official Writer
Sahabat, saat ini properti menjadi salah satu bidang bisnis yang nyaris tak pernah mati. Kian hari, harga properti terus melambung menjanjikan untung yang menggiurkan. Harga properti di Indonesia, khususnya hunian, selalu bergerak naik.
Tak heran, Orang-orang bahkan memaksakan diri untuk membeli hunian karena kian lama harganya kian jauh dari kemampuan. Tak sebanding dengan peningkatan pemasukan kebanyakan orang. Meski demikian, tak sedikit pula orang yang masih ragu untuk terjun di bidang ini.
Peningkatan harga properti tak lepas dari besarnya permintaan konsumen, sementara lahan yang tersedia semakin menipis. Di sekitar Tangerang Selatan, contohnya, rumah yang 5 tahun lalu dibeli dengan harga di bawah Rp1 miliar kini harganya menjadi di atas Rp 2 Miliar.
Meski demikian, masih banyak orang yang awalnya tergiur untuk terjun di bisnis properti menjadi ragu-ragu atau bahkan mundur teratur. Alasannya adalah besarnya modal yang diperlukan. Ahmad Abusali, agen properti independen sekaligus pebisnis jual-beli rumah, menuturkan trik-trik terjun ke bisnis properti tanpa modal besar. Menurutnya untuk berbisnis, walau tidak punya modal, tetap bisa dilakukan asal ada kemauan dan harus proaktif
Berikut ini tips dari Ahmad Abusali untuk terjun ke bisnis properti bagi mereka yang belum memiliki modal:
1. Mulai dari hal kecil
“Yang pertama yang bisa dilakukan adalah dengan membantu yang telah berpengalaman. Minimal mengantarkan calon konsumen untuk mencari rumah, mengantarkan pembeli kepada penjual. Dari situ kita akan mendapatkan pengetahuan dan celah untuk memulai bisnis.”
2. Mendekatkan diri dengan rekan seprofesi
“Berkumpul di komunitas-komunitas (bisnis properti). Kalau modal sama sekali tidak ada, minimal jadi agen saja dulu. Berani capek, berani blusukan, berani kulit hitam. Saya juga alami blusukan ke mana-mana, mencari-cari rumah murah.”
3. Gunakan fasilitas bank atau sistem partner
“Kita juga bisa kartu kredit sistem manejemen utang atau sistem partner. Tidak musti dari modal besar. Saya sendiri pakai kartu kredit, agak nekat. Tetapi biarpun nekat tetap ada hitung-hitungannya.”
4. Ketahui sasaran
“Banyak orang menjalankan bisnis properti ini tetapi tidak tahu goals-nya apa, dia tidak tahu sebagai apa. Apakah dia sebagai penjudi, pedagang, atau investor. Dia harus tahu itu. Kalau penjudi, dia tidak tahu. Pada saat dia membeli dia tidak tahu mau untungnya berapa."
5. Terus belajar dan pantang menyerah
“Saya sering belajar ke sana ke sini. Saya sering ikut seminar. Dari situ memotivasi saya untuk tetap bertahan. Belajar juga dari orang yang sudah ahli. Kalau Si A tidak mau membagi pengetahuannya, kita cari dari Si B. Yang penting kita punya kemauan, tekad, dan terus belajar dari yang sudah sukses, kita pasti bisa.”
6. Gunakan teknologi
“Portal properti itu besar sekali manfaatnya. Sangat membantu. Zaman sekarang semua dibatasi dengan waktu, dibatasi dengan tempat. Batasan-batasan waktu dan tempat itu diatasi dengan adanya portal properti.”
“Contoh: kalau kita hanya menunggu orang datang, paling siang hari, malam hari hampir tidak mungkin. Tetapi dengan adanya internet, seperti Rumah.com, properti kita bisa diakses 24 jam. Selain itu juga tidak tergantung dengan lokasi, misalnya rumah saya di Bekasi, yang melihat tidak hanya orang Bekasi.
Orang Jakarta Barat, Jakarta Timur, Bogor, Depok, semua bisa. Seperti itu. Jadi sangat membantu, 24 jam. Kemudian informasi yang kita sampaikan bisa lebih komplit.”
Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1