Kasus pelecehan seksual massal tengah mengguncang Köln, Jerman. Peristiwa ini terjadi saat malam pergantian tahun, akhir Desember 2015.
Pihak berwajib mencatat setidaknya ada 515 aduan tindak kriminal di kota Köln dan 133 di Hamburg. Dan sebanyak 40 persen aduan terkait kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh pengungsi asal timur tengah.
Selain Jerman dan Hamburg, warga di beberapa kota seperti Stuttgart, München, Kairo, serta Stockholm juga turut menjadi korban. Di mana para wanita muda mendapati dirinya dikerubungi oleh sekelompok pria dengan paras timur tengah dan mendapat perlakuan tidak sepantasnya.
Pasca insiden, dampak yang terlihat adalah sentimen anti pengungsi kian menguat. Melansir dari
Dw.com (11/12), enam pria asal Pakistan dan seorang pengungsi Suriah
diserang oleh orang tidak dikenal di Jerman pada hari Minggu (10/11).
Sebagian dari mereka mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah
sakit. Bila tidak segera ditidaklanjuti, insiden ini dikhawatirkan akan
berkembang menjadi ancaman perang rasial di Jerman.
Surat kabar lokal “Express” melaporkan bahwa pelakunya
kemungkinan adalah gabungan kelompok ekstrim, preman, dan hooligan.
Mereka merencanakan penyerangan via media sosial dan memburu ‘orang
asing’. Hingga berita ini diturunkan, polisi setempat belum bisa
mengamankan pelaku.
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel sudah mulai mengambil sikap tegas terhadap pengungsi yang terjerat kasus kriminal. Yakni dengan rencana mengubah Undang-undang keimigrasian guna memudahkan proses deportasi buat pengungsi bermasalah.
Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini
Sumber : Dw/Kompas.com | Theresia Karo Karo