Janji Nikah

Marriage / 6 January 2016

Kalangan Sendiri

Janji Nikah

Lori Official Writer
5584

Ketika pasangan Kristen diberkati di gereja, maka ada janji yang harus diucapkan, yaitu “Saya menerima [nama pasangan] untuk menjadi suami/istri, untuk memiliki dan menerima, mulai hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, kaya maupun miskin, sakit dan sehat, untuk saling menyayangi dan menghargai, hingga maut memisahkan, dengan bimbingan Tuhan dan karena itu saya menyerahkan jiwa raga ini untukmu.” Setiap pasangan berkomitmen memegang janji ini seumur hidup.

Sayangnya, banyak pasangan suami istri gagal memenuhi janji pernikahan mereka. Salah satu penyebabnya adalah perselingkuhan yang dilakukan oleh salah satu pasangan atau bahkan kedua-duanya.  Matius secara tegas menuliskan bahwa memandang perempuan dan menginginkan saja sudah dianggap berzinah apalagi jika melakukannya dengan seseorang yang bukan pasangannya. Sangat sedikit atau bisa dibilang tak ada pasangan yang berpikir di awal pernikahannya bahwa suatu saat mereka akan tergoda dengan perselingkuhan.

Raja Daud yang setia sekalipun bahkan terjatuh di dalam dosa ini. Daud yang dikenal sebagai gembala domba dan pahlawan yang berhasil memukul mati si raksasa Goliat ternyata bisa mengingini Betsyeba, perempuan yang juga telah diperistri oleh Uria. Tidak cukup dengan melakukan hubungan terlarang dengan Betsyeba, Daud bahkan telah merencanakan kejahatan yang lain, yaitu membunuh Uria agar ia leluasa memiliki Betsyeba.  

Kemungkinan perselingkuhan mungkin tak pernah terpikirkan di awal pernikahan. Namun sebagai manusia, kita adalah mahluk yang rentan dalam berbuat dosa. Perselingkuhan dalam keluarga merupakan dosa karena telah menodai pernikahan kudus yang sudah ditetapkan Tuhan. Keluarga adalah lembaga pertama yang Tuhan bentuk melalui Adam dan Hawa. Melalui keluarga, Tuhan mengharapan agar seluruh bumi dapat menyaksikan kemuliaan-Nya. Dari itu, firman Tuhan mengingatkan kita agar berjaga-jaga. Seperti tertulis dalam 1 Petrus 5: 8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, di Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Iblis senantiasa mengincar manusia untuk berbuat dosa. Namun kita diingatkan untuk melawannya dengan iman. “Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama (1 Petrus 5: 9)”.

Pernikahan seharusnya diikat dalam pengenalan yang dekat dengan Tuhan. Sehingga tercipta hubungan yang kuat dengan Tuhan dan berimbas pada tumbuhnya keintiman yang kuat dengan pasangan. Hal ini akan terjadi jika suami istri sama-sama saling mengingatkan dan mendukung dalam doa, perenungan firman Tuhan dan persekutuan yang baik setiap hari.


Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini

Sumber : Gkketapang.org/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami