…. dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Bacaan Alkitab Setahun:[kitab]Mazmu126[/kitab];[kitab]IKori15[/kitab];[kitab]ISamu18-19[/kitab]
Mantan pemain Bisbol profesional Amerika, Casey Stengel berkomentar tentang tantangan dalam mengelola sebuah tim bisbol profesional. Ia berkata, “Sangat mudah untuk mendapatkan pemain-pemain bagus. (Tetapi) mendapatkan mereka untuk (mau) bermain bersama, menjadi bagian yang sulit”.
Setiap orang tentu menghadapi persoalan yang sama. Bagaimana saya bisa membagikan kemampuan dan bakat saya dengan orang lain? Bagaimana saya bisa bekerja sama dengan orang lain sehingga kita bisa mencapai tujuan kita? Ini adalah pertanyaan yang berlaku dalam bidang bisnis, kehidupan berkeluarga dan juga dalam hal pelayanan.
Kita tahu dalam olahraga terdapat olahraga yang dilakukan secara individu dan tim. Gulat, tinju dan golf misalnya adalah olahraga individu. Bermain sendiri! Sedang basket, bisbol dan sepakbola adalah olahraga tim. Kita hanya berhasil bila bekerja dalam tim. Ya, orang Kristen adalah kelompok yang hidup dalam tim. Sama seperti olahraga tim, kunci suksesnya adalah bila bekerja bersama dengan orang lain.
Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus menuliskan nasihat tentang hidup sukses. “…hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga (Filipi 2 : 3-4)”.
Surat ini menunjukkan bahwa Paulus dengan tajam memperingatkan tentang sikap mementingkan diri sendiri yang sangat merusak. Fokus pada diri sendiri dan kepentingan kita sendiri dengan mengorbankan orang lain pada akhirnya hanya akan membuat kita terisolasi dan tidak bekerja secara efektif.
Ketika Paulus menulis surat kepada jemaat di Filipi, ia menyebutkan tentang ambisi keegoisan. ‘Selfish’, satu kata yang diterjemahkan dari bahasa Yunani, yang berarti mencari keuntungan sendiri. Seperti kata yang kerap digunakan untuk menggambarkan dunia politik hari ini, seperti pertanyaan : Apa untungnya bagi saya?
Bukan dengan harus menyangkali kemampuan dan kapasitas kita, tetapi Paulus mengingatkan kita untuk fokus, bukan pada pencapaian dan diri kita sendiri. Tetapi kepada orang lain dan pencapaian mereka.
Anda mungkin bisa belajar dari kisah atlet gerobak luncur Eugenio Monti yang rela berbagi apa yang ia miliki untuk membantu tim Inggris yang ditunggangi oleh Tony Nash, yang terancam keluar dari kompetisi pada Olimpiade 1964. Karena tidak mementingkan diri sendiri, Monti pun dianugerahi penghargaan tertinggi seorang atlet Olimpiade, yaitu medali De Coubertin.
Yesus pun menginginkan murid-murid-Nya menjadi model dari pribadi yang tidak egois. Tuhan menghormati orang-orang yang tidak egois. Sebab inilah satu-satunya sikap yang membawa kita pada kemenangan akhir. Sebagaimana komentar dari Casey Stengel di New York Yankees, bahwa kejuaraan dicapai ketika individu bermain bersama. Hal ini pun berlaku dalam gereja dan kehidupan sehari-hari dan dalam hidup setiap kita.
Mematikan keegoisan dalam diri menjadi kunci suksesnya mencapai sebuah kejuaraan.