Kecerobohan Saat Menuruni Gunung
Kalangan Sendiri

Kecerobohan Saat Menuruni Gunung

Puji Astuti Official Writer
      6668
Show English Version

1 Raja-raja 19:2-3

Maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.Bacaan Alkitab Setahun

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu124[/kitab]; [kitab]IKori13[/kitab] ; [kitab]ISamu14-15[/kitab]

Bagi mereka yang suka mendaki gunung pasti tahu bahwa tantangan saat mendaki itu sangat sulit dan melelahkan, namun ketika sudah sampai puncak gunung, hal itu menjadi pengalaman tiada tara yang sebanding dengan perjuangan menuju puncak. Antisiapasi ketika mencapai puncak itu memberi motivasi untuk mereka terus berjuang walau sudah mengalami kelelahan.

Tetapi tantangan terbesar pendaki gunung bukanlah sewaktu mereka menuju ke puncak, namun saat mereka turun dari gunung tersebut. Saat turun mereka cenderung tidak bersemangat, mereka lelah dan menjadi kurang hati-hati dalam perjalanan menuruni lereng gunung. Kecerobohan ini pada akhirnya menimbulkan banyak kecelakaan dan berakibat fatal bagi para pendaki pemula.

Analogi ini juga berlaku dalam kehidupan ini, tantangan terbesar dalam hidup ini bukanlah saat kita berjuang mencapai puncak kesuksesan hidup, namun setelah mendapatkannya, bagaimana kita menjalani setelah kesuksesan itu dicapai. Seperti Elia, dia tidak takut apapun saat ia membantai ratusan nabi baal. Namun setelah itu, saat ia lelah dan beristirahat sejenak menikmati kemenangannya, ancaman datang dari Izebel membuat ia langsung takut dan lari tanpa bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu.

Baik dalam kehidupan rohani atau pun kehidupan sehari-hari, masa setelah kemenangan dan keberhasilan adalah sesuatu yang krusial karena selalu terbuka peluang akan terjadi serangan balik. Seringkali saat itu kita tidak siap karena kita masih terbuai oleh euforia kemenangan kita sebelumnya. Hari ini Tuhan mengingatkan kita agar kita terus waspada, baik dalam masa perjuangan maupun saat kita telah mencapai keberhasilan. Selalu arahkan pandangan kita kepada Allah.

Kejatuhan banyak orang terjadi bukan saat mereka berjuang mencapai keberhasilan, namun saat mereka terbuai oleh euforia kemenangan.


Ikuti Kami