5 Cara Atasi Konflik Dengan Mertua

Marriage / 24 April 2015

Kalangan Sendiri

5 Cara Atasi Konflik Dengan Mertua

Theresia Karo Karo Official Writer
9793
Bagi yang sudah menikah, ada kalanya masa yang paling sulit adalah saat berhadapan dengan mertua atau orangtua dari pasangan. Hal ini biasanya terjadi karena orangtua ingin mengetahui apa yang terjadi pada anak-anaknya. Tetapi bagi pasangan suami-istri, merasa bahwa mertua menjadi terlalu ikut campur dalam urusan pernikahan.

Bagaimana menghadapi masalah ini dengan cerdas, sehingga hubungan mertua dapat menjadi nilai tambah dalam pernikahan? Berikut ulasannya:

Pastikan satu tujuan
Paling penting adalah bicarakan masalah ini dengan pasangan terlebih dahulu. Bagaimana sebaiknya menghadapi mertua. Untuk itu pastikan bahwa anda dan pasangan bersatu dalam hal yang diinginkan demi kebaikan bersama. Berupa batas-batas yang bisa ditetapkan serta bagaimana anda berdua akan menjalankannya dan pada waktu yang sama tetap menghormati orang tua.

Kenali pokok persoalan
Ketahui apa saja yang menjadi masalah atau yang menjadi faktor masalah yang membuat hubungan dengan mertua menjadi menegangkan? Ada baiknya untuk komunikasikan bagaimana seharusnya atau beri pengertian pada mertua mengenai rencana keluarga anda bersama pasangan.

Bicarakan bersama
Pembicaraan ini akan mengindari kesalahpahaman yang dapat terjadi dalam situasi apapun. Untuk menghindari hal yang lebih buruk, sebaiknya cari waktu yang tepat untuk berbicara dengan mertua. Gunakan tata karma mendasar yang akan menjaga obrolan menjadi aman. Jangan terkesan ‘menyerang’, buatlah suasana yang nyaman. Kemudian jangan lupa untuk menunjukkan rasa terima kasih atas perhatiannya. Jangan terlalu kaku dengan semua tuntutan, beberkan pula pandangan anda mengenai keluarga yang ingin anda bangun bersama pasangan.

Karena diam tidak menyelesaikan masalah
Saat merasa kepercayaan dilanggar, bicarakan mengenai hal tersebut bersama pasangan. Apabila anda hanya memilih diam, ini hanya akan menjadi pengaruh buruk pada hubungan mertua dan menantu dalam jangka waktu lama. Hindarkan amarah, tetapi tetap tegas dalam menyampaikan batasan anda.

Gunakan kasih
Tahap yang terakhir adalah gunakan kasih kepada mertua, karena mereka telah memercayakan anda sesuatu yang paling berharga bagi mereka (mertua). Hal ini terjadi karena mereka sebenarnya juga sedang mencoba untuk mengasihi anda seperti mengasihi anak sendiri. Selain itu juga untuk memastikan bahwa anda peduli terhadap anaknya (pasangan) seperti atau bahkan lebih dari yang dilakukan mertua.

Banyak konflik dengan mertua bisa dikurangi apabila anda dapat memahami sebenarnya apa maksud mereka. Ingatlah bahwa anda juga akan merasa hal yang sama, saat menjadi mertua bagi menantu anda. Anda bisa memberi batasan tetapi tetap hormati orangtua dan mertua.

Sumber : Keluarga/Shvoong.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami